Keagungan dan Mulianya Ajaran Islam


Oleh: Sari Liswantini

Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

Gerakan Islamofobia (ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan ajarannya)  terus menerus diluncurkan di berbagai lini, baik dari kalangan non-Muslim maupun dari kalangan Muslim sendiri, hingga menista ajaran Islam. Anehnya hal itu tidak dinggap suatu kriminal seperti para koruptor yang bebas merampok kekayaan alam negeri ini.

Kita pun bisa lihat dampak dari Islamofobia, sebagian Muslim yang telah terpapar sekularisme dan menganggap syariah Islam sebagai ancaman yang akan memecah belah kebinekaan, salah satunya istilah khilafah yang sampai hari ini dianggap sebagai paham terlarang bahkan sesat. Begitu juga pemerintah melalui para menterinya membuat aturan akan mengkriminalisasi individu yang mendakwahkan khilafah. Tidak hanya itu saja,  rencana penghapusan kata jihad beserta pengertian dan peristiwanya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam  (SKI)  yang sedianya merupakan salah satu puncak amalan Islam, dianggap tidak relevan, karena dikaitkan dengan peperangan serta dinilai sebagai intoleransi.

Bahkan, berbagai tudingan serta berbagai framing buruk terhadap ajaran Islam yang menimbulkan Islamofobia akut, disuarakan penguasa karena ketundukannya kepada Barat yang terus mengagungkan narasi radikalisme yang sudah pasti menyasar kaum Muslim. Tak ayal,  berbagai peristiwa seperti pengibaran bendera tauhid, fenomena celana cingkrang, hingga sunnah memelihara  jenggot, bahkan fenomena hijrahnya para artis pun disebut terpapar radikalisme.

Padahal, Islam adalah agama yang mulia, begitu pula seluruh syariah dan ajarannya, sebagaimana tertuang dalam Qur’an surah ali-Imran ayat 19 yang artinya: "Sungguh agama di sisi Allah hanya lah Islam." Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: "Siapa saja yang mencari agama selain Islam tidak akan diterima dan di akhirat kelak akan termasuk kaum yang merugi” ( QS ali-Imran: 85). Nabi Muhammad SAW pun bersabda: "Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam (HR ad-Daruquthi).

Islam pun terdiri dari akidah dan syariah. Mengamalkan syariah merupakan wujud keimanan. Allah SWT dalam firman-Nya menyebutkan bahwa siapa saja yang tidak berhukum dengan syariah-Nya dikatakan sebagai kafir (QS al-Maidah: 44), zalim (QS al-Maidah:45) atau fasik (QS al-Maidah 47).  Sebab itulah setiap Muslim wajib terikat dengan hukum syara.

Dalam Islam, Khilafah adalah sistem pemerintahannya.  Dalam istilah bahasa  sebagai 'Al- Imamah ' al - kubra' (kepemimpinan agung). Kepemimpinan dalam hal ini yakni pengganti kenabian dalam memelihara urusan agama (Islam) dan mengatur urusan dunia. Menegakkan khilafah pun merupakan kewajiban. Para ulama seperti Imam Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan mengangkat imam (khalifah) setelah zaman kenabian berakhir adalah wajib. Bahkan para sahabat lebih menyibukkan diri mengangkat khalifah sebagai suatu kewajiban dibandingkan kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah SAW (al-Haitami, Ash-shawa'iq Al-Muhriqah, halaman 7).

Ijma sahabat dan para ulama sepakat kewajiban tersebut tidak dapat dihapus, atau dibatalkan oleh orang sesudahnya, termasuk pernyataan yang ada saat ini seiring perkembangan zaman pula. Imam al-Qurtubi menegaskan bahwa, “Tidak ada perbedaan pendapat mengenai kewajiban tersebut di kalangan umat dan para imam mazhab kecuali pendapat yang diriwayatkan dari al - ' Asham (yang tuli terhadap syariah) dan siapa saja yang berkata dengan pendapatnya serta mengikuti pendapat dan mazhabnya.”

Dalam Islam, jihad merupakan amalan yang utama. Sebagaimana Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Siapa saja yang berperang dengan tujuan agar kalimat Allah menjadi tinggi maka ia berada di jalan Allah ' azza wa jalla'.

Dalam kitab al-Mabsuth dijelaskan, '”Jika seluruh kaum Muslim berdiam diri/tidak melakukan jihad hingga kaum kafir menguasai sebagian wilayah kaum Muslim, mereka sesungguhnya telah sama-sama berdosa.”  Seperti yang telah kita pahami dalam sirah Rasulullah SAW banyak dikisahkan tentang perjuangan menghadapi kaum Quraisy dalam berbagai peperangan. Selain itu para sahabat pun banyak yang syahid demi untuk menegakkan kalimat tauhid hingga Islam menyebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu dengan jihad umat Islam lebih unggul dibandingkan umat- umat lain, kaum Muslim tidak dengan mudah tunduk dan dihinakan oleh bangsa-bangsa kafir.

Oleh karena itu, dengan berbagai fakta dan bukti-bukti yang dijelaskan di atas, betapa kemuliaan dan keagungannya seluruh ajaran Islam yang Allah sampaikan kepada kita melalui nabi-Nya Rasulullah Muhammad SAW. Untuk itu tidak pantas seorang Muslim yang mengaku Islam, terus menerus mencitraburukkan apalagi sampai mengkriminalisasi ajaran Islam.

Sudah semestinya kaum Muslim sendiri turut  memuliakan dan mengagungkan ad-diin (Islam)  dan semua ajarannya. Pelajari agama Islam ini dengan penuh kesadaran, dan karena ketaatan serta ketakwaan kita kepada Sang Khaliq agar mendapatkan keridhaan-Nya.[]

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post