Terlambat Nyawa Dibabat


Oleh : Raihun Anhar_
(Mahasiswi Unkhair)

Terlambat merupakan hal biasa dalam kehidupan masyarakat Indonesia, setiap orang berbeda dalam meresponnya, ada yg meresponnya biasa saja karena bagi mereka itu bukan kesalahan, namun ada yang lebih sadis yakni dianiaya karena dianggap salah. 

Berapa hari lalu terjadi bentrokan di Sorong, Papua Barat dan penyebabnya adalah keterlambatan. Dimana Pemuda Maluku di Sorong  melaksanakan rapat di Double O, namun salah satu pemuda berinisial KR terlambat, kemudian  dianiaya oleh kelompok pemuda suku lain hingga tewas (detik.news 25/01/22)

KR merupakan  pemuda dari Suku Kei, dan pelaku berasal dari Suku Pelauw. Akhirnya membawa pada bentrokan antara keduanya yang memakan korban hingga 18 orang. (Kompas 29/012/2)

Keterlambatan Yang Membawa Pada Bentrokan

Terjadinya bentrokan tersebut dilandasi oleh rasa dendam akibat dibunuhnya KR, sehingga pemuda dari suku Kei menyerang Suku Pelauw, namun karena rasa marah yang memuncak akhirnya dibakarlah Double O, tempat mereka mengadakan pertemuan tanpa berpikir panjang.

Marah yang memuncak itulah yang kita kenal dengan dendam, yang merupakan akhlak yang tercela dan sangat dibenci oleh Allah SWT, darinya akan menimbulkan kekacauan, permusuhan, emosional, dan susah untuk tumbuh lebih baik.

Konflik seperti ini, bukan kali pertama terjadi di Indonesia namun sudah berulang kali, beberapa tahun lalu ada juga permusuhan yang lebih besar lagi antara Jawa dan Papua di Jatim dan masih banyak peristiwa lainnya.

Nyawa dibalas nyawa, bagi sebagai manusia mungkin dianggap biasa, namun dalam Islam nyawa manusia tidak bisa dibunuh sembarangan sekalipun itu kafir. Dalam Islam membunuh dibolehkan apabila di medan perang dan tidak dengan rasa dendam. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah Saw takala pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib dibunuh oleh budaknya Hindun, namun Rasulullah tidak balas dendam dengan membunuh si pembunuhnya di perang selanjutnya tapi Rasulullah memerangi kafir karena perintah Allah SWT. 

Kemudian hal serupa dicontohkan Ali bin Abi Thalib, takala ia diludahi seorang prajurit kafir namun ia tidak langsung membunhnya karena ia dalam keadaan marah. 

Oleh sebab itu, para pemuda khususnya pemuda muslim seharusnya tidak  melakukan hal demikian. Setiap muslim adalah saudara, Allah SWT berfirman  :  "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat". (QS. Al Hujurat ayat 10)

Dari ayat diatas, Allah SWT memerintahkan untuk senantiasa berdamai sesama saudara, damai akan bisa dihasilkan jika telah terwujud rasa cinta terhadap saudara kita.  Agar tidak terjadi bentrokan hingga menewaskan manusia sangat dibutuhkan rasa cinta terhadap saudara, harus saling melindungi satu sama lain dengan cinta karena Allah, saat ada yang salah maka diluruskan dengan nasehat.

Jika  manusia menyadari bahwa mereka adalah saudara maka akan saling mencintai. Sehingga terwujudlah kehidupan yang damai dan tidak saling dendam satu sama lain. Maka yang harus dilakukan adalah wujudkan rasa cinta dalam setiap perbuatan karena cinta akan membawa pada kedamaian.

Post a Comment

Previous Post Next Post