Menyongsong Kebangkitan di Afghanistan




Oleh Yanti Nurhayati, S.IP. 
(Muslimah Pembelajar Islam Kaffah)


Afghanistan merupakan negara yang berada pada lokasi yang strategis, di sisi sepanjang jalur sutra yang menghubungkan Afghanistan dengan budaya Timur Tengah dan Asia bagian lain. 

Negeri Muslim yang kaya akan sumber daya alam, seperti tembaga, emas, minyak, gas lam, uranium, bauksit, batu bara, biji besi, tanah jarang, litium, kromium, timah, seng, batu permata, bedak, belerang, travertine, gypsum dan marmer. Di saat pemerintahan Zahir Syah, Afghanistan menjadi negara yang damai selama 40 tahun. 

Namun, pada tahun1970 an serangkain kudeta diikuti dengan serangkaian perang sipil menghancurkan sebagian besar Afghanistan, kejadian ini mulai ketika negara tersebut dijadikan sosialis di bawah pengaruh Uni Soviet selama perang Soviet vs Afghanistan. Setelah pasukan Soviet meninggalkan Afganistan negara ini menjadi negara Islam karena persetujuan Peshawar
Kekacauan dan korupsi yang mendominasi pasca Soviet di Afghanistan munculah kebangkitan Taliban di Afghanistan. Dalam menanggapi kekacauan yang tumbuh di Afghanistan. 

Kelompok Taliban dibentuk pada September 1994, mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Pakistan.Taliban berusaha menerapkan interpretasi yang ketat hukum Syariah Islam, dan memberikan tempat berlindung yang aman, dan bantuan kepada individu, dan organisasi yang terlibat sebagai teroris, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden. Namun beberapa negara dan organisasi internasional mencap gerakan ini sebagai organisasi teroris.

Dewan Keamanan PBB mengecam tindakan kelompok ini karena kejahatannya terhadap warga negara Iran dan Afghanistan.Taliban melakukan berbagai aksi pelanggaran HAM di Afghanistan. 

Namun, kemudian pemerintahan Taliban digulingkan oleh Amerika Serikat karena dituduh melindungi pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden yang juga dituduh Washington mendalangi serangan terhadap menara kembar WTC, New York pada tanggal 11 September 2001 bekerja sama dengan kubu Aliansi Utara.

Setelah 20 tahun perang Afghanistan, pasukan asing menarik diri dari negara itu sesuai kesepakatan antara Amerika Serikat dengan Taliban, yang mereka singkirkan dari kekuasaan pada 2001. 
Maka, saat perlawanan tidak juga reda, AS pun berhitung, sudah sangat banyak dana yang dihabiskan untuk menjaga posisinya di Afganistan. Bahkan, telah banyak nyawa tentaranya yang terkubur di medan perang Afganistan. Sehingga, pada tahun ini AS memutuskan untuk hengkang.

Dalam beberapa minggu, Taliban telah merebut sebagian besar negara itu, serta semua senjata dan peralatan militer yang ditinggalkan oleh pasukan Afghanistan yang melarikan diri. 

Video menunjukkan gerilyawan Taliban memeriksa barisan panjang kendaraan dan membuka peti senjata api baru, peralatan komunikasi, dan bahkan pesawat nirawak militer.
"Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang," seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters.

Mantan pejabat AS dan yang masih menjabat mengatakan ada kekhawatiran senjata itu dapat digunakan untuk membunuh warga sipil, disita oleh kelompok militan lain seperti ISIS, untuk menyerang kepentingan AS di kawasan itu, atau bahkan berpotensi diserahkan kepada musuh termasuk China dan Rusia.

Dilansir dari AFP, Selasa (31/8/2021), Taliban menyatakan kemerdekaan penuh Afghanistan setelah pasukan AS angkat kaki.

Sejarah Islam di Afganistan memberi kita banyak pelajaran, bahwa keyakinan yang tertancap kuat adalah bekal terbaik untuk sabar dan istiqamah dalam menghadapi setiap makar musuh-musuh Islam. Allah Ta'ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai sekutu. Mereka [sebenarnya] adalah sekutu satu sama lain. Dan barang siapa yang menjadi sekutu mereka di antara kamu, maka sesungguhnya dia adalah salah satu dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” [QS Al-Maidah: 51]

Tentunya harapan kita sebagai ummat muslim dengan adanya kemenangan di Afghanistan, menjadi titik awal kebangkitan diterapkannya Syariat Islam dan kembalinya kejayaan Islam dimuka bumi ini. 
“Dan janganlah kamu beriman kecuali orang-orang yang mengikuti agamamu.” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk itu adalah petunjuk Allah. [Apakah kamu takut) jika seseorang diberi [ilmu] seperti yang diberikan kepadamu atau bahwa mereka akan berdebat denganmu di hadapan Tuhanmu?” Katakanlah, “Sesungguhnya, [semua] karunia ada di tangan Allah. Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Bijaksana.” [QS Ali-Imran: 73]

Wallahu'alam Bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post