Benakah Adanya Politisasi Dibalik Pemberian Bansos?

Oleh : Baiq Famila Hendrawati 
(mahasiswi penerima BCB).


Merdeka.com. Menteri sosial (mensos) Juliari Batubara mengakui penyaluran bantuan sosial (Bansos) berupa Paket sembako untuk Warga terdampak virus corona (Covid-19) sempat tersendat. 

Hal itu dikarenakan harus menunggu tas pembungkus untuk mengemas paket sembako. 

Tas untuk mengemas sembako itu berwarna Merah putih dan bertuliskan'Bantuan Presiden RI Bersama lawan Covid -19'. Di tas itu juga terdapat Logo Presiden Republik Indonesia dan kementrian sosial serta cara cara agar terhindar dari virus corona.

Disatu sisi Guru Besar Hukum pidana Universitad jenderal Soedirman (unsoed) Hibnu Nugroho menilai jika kepala Daerah menyalahgunakan bantuan sosial (Bansos) dari pusat untuk kepentingan pribadi, bisa masuk ranah Hukum pidana tindak korupsi. Hal itu dikatakannya saat menyoroti kejadian penempelan Stiker Bupati Klaten Sri Mulyani pada botol cairan pencuci tangan (hand sanitizer) kementrian sosial.

"Sekarang bantuan sosial itu dari mana? Misalkan bansos itu dari Kemensos itu bisa masuk tindak korupsi . Karena penyalahgunaan untuk tujuan pribadi dari Bansos itu, "ujar Hibnu saat di hubungi. Merdeka.com, Rabu (29/4).

Kedai kopi Kunto Adi wibowo berpendapat Kultur Politisasi Bansos sudah terjadi sejak lama di dunia politik. Dan menegaskan penanganan wabah pun tak lepas dari politisasi untuk kepentingan kursi rezim.

Sederet fakta di atas semakin menunjukkan betapa bobroknya sistem kehidupan saat ini, betapa tidak dimasa krisis adanya pandemi ternyata sebagian orang memanfaatkan kondisi untuk kepentingan Pribadinya , beginilah Alam demokrasi. 

Di tengah politisasi yang dilakukan oleh sejumlah elit pejabat, derita masyarakat tak kunjung sirna, mulai dari masyarakat awam di desa sampai ke tataran terpelajar yakni mahasiswa, di beritakan sebanyak empat belas orang mahasiswa asal seram bagian timur maluku, ditangkap petugas satuan polisi pamong praja ditengah pembatasan sosial berskala regional(PSBR) dimaluku untuk mencegah penularan covid -19 akibat inveksi virus corona.

Berdasarkan interogasi mereka mengaku nekat pulang kampung lantaran keuangan menipis. Seorang mahasiswa mengatakan mereka nekat mudik ke kampung halaman lantaran kehabisan uang belanja dan sempat menahan lapar."kalau kami bertahan dikamar kontrakan kami mau makan apa, mendingan kami pulkam biar bisa makan.

Belum lagi derita masyarakat lain yang dialamai oleh satu keluarga yang berasal dari tolitoli, Sulawesi tengah saat ditemukan warga ditengah kebun kondisi mereka sudah lemas karna kelaparan keluarga tersebut terdiri dari tujuh orang, tiga diantaranya masih balita dan seorang ibu sedang hamil besar. Suaminya mengaku datang ke pole wali karena ingin mencari kerabatnya dengan harapan mendapat pekerjaan baru untuk menfkahkan keluarganya. Sebab pekerjaan sebagai buruh tani yang ditekuni sudah tak bisa diharapkan setelah virus corona. Karena tak punya cukup uang dan tempat tinggal ia dan keluarga terpaksa tinggal di tengah kebun.

Seharusnya pada saat kondisi seperti ini negara dengan cepat dan tanggap hadir memberikan bantuan terhadap rakyatnya, namun justru diluar ekspetasi , negara ternyata belum menyalurkan bantuan hanya karna sebuah alasan yang tak masuk akal. Karna belum ada untuk membungkus bantuan tersebut. Jika kita berfikir apakah tidak bisa dibungkus dengan plastik/tas yang lain? Rakyat sudah lama menunggu , bagaimana jika rakyat mati kelaparan ? 

Di dalam islam nyawa manusia sangat berharga. Namun dalam alam demokrasi sepertinya hanya nyawa orang yanh berduit dan punya kekuasaan yang berarti.

Negara islam /khilafah islam yang pada saat itu dipimpin oleh khalifah Umar mencontohkan bagaimana sebenarnya peran pemimpin dalam islam , dimana sang Khalifah menghabisakan seluruh waktunya untuk melayani umat, merasa bersalah ketika ada satu masyarakat yg ia ketahui belum makan, sehingga beliau merasa bersalah dan segera memikulkan gandum untuk seorang ibu dan anaknya. Beliau melakukan nya tanpa ada camera disana sini yang menyoroti, akan tetapi karna kesadaran bahwa amanah yand di emban suatu saat akan di pertanggungjawabkan.

Tentunya pemimpin seperti ini pun hadir karna keberadaan Sebuah sistem kehidupan yang berlandaskan akidah islam. Khilafah islam terbukti telah memberikan kesejahteraan orang2 yang hidup di dalamnya dan terbukti telah melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab dan bertakwa.

Waulahua'lam.

Post a Comment

Previous Post Next Post