Hal itu di sampaikan Waaster Kasad, Brigjen. TNI. Gathut Setyo Utomo pada saat meninjau lokasi pembukaan badan jalan sepanjang 5 KM dari Desa Bukit pamewa menuju Desa Betumonga kecamatan sipora utara.
Ia mengatakan, badan jalan yang di buka satgas TMMD, awalnya itu semak belukar, tentu membutuhkan alat berat untuk melakukan penerobosan, selain itu mempercepat pembangunan sasaran fisik, karena waktu hanya 30 hari, kalau secara manual tidak bisa secepat itu selesai, ujarnya.
“Intinya pengerjaan pembukaan badan jalan khususnya di mentawai sudah sesuai SOP, bahkan melebihi katakan over prestasi yang diberikan Dansatgas TMMD,” kata Gathut Setyo Utomo di Tuapejat, Senin (18/3).
Di jelaskannya, memang kegiatan TMMD merupakan pogram nasional yang di laksanakan sekali dua tahun di wilayah, tapi kalau tidak dapat giliran melaksanakan, bisa dilakukan kegiatan karya bhakti skala besar.
“Nah, Bupati bersama Dandim bisa membuat semacam MoU untuk kelanjutan pembukaan akses jalan, karena saat sekarang hanya baru 5 Km, sedangkan yang di butuhkan masih ada 12 Km lagi akses jalan yang akan di buka hingga sampai ke Desa Betumonga,” ucapnya.
Untuk kelanjutan tersebut, kata Gathut tidak musti arus menunggu kegiatan TMMD lagi, karena untuk TMMD yang reguler wilayah Kodim menunggunya bisa 3 sampai 4 tahun, kalau ini yang di lakukan maka terhenti melanjutkannya.
Menurutnya, pengerjaan kegiatan TMMD di mentawai baik sasaran fisik maupun non fisik tidak ada terjadi pelanggaran, semuanya berjalan sesuai dengan standar operasional seperti pembangunan jamban 30 unit pengerjaan akses buka badan jalan sepanjang 5 Km dengan lebar 10 meter dan sasaran non fisik sebanyak 24 kegiatan.
Kegiatan TMMD yang di laksanakan hampir tiga minggu rata-rata tinggal menunggu finishing, di harapkan pembukaan badan jalan ini pemkab mentawai tahun depan bisa melakukan pembetonan jalan, sehingga terlihat percepatan pembangunan di bumi sikerei, tukasn
Post a Comment