Setelah Kalimat Tauhid, Selanjutnya Apa ?

Isna Yuli
(Woman Movement Institute)

Ketika kita sudah memilih ber-syahadat lā ilāha illallāh muhammadur rasūlullāh maka kalimat ini sekaligus menjadi pondasi hidup. Begitu juga saat kalimat Lā ilāha illallāh Muhammadur rasūlullāh mampu membangun ukhuwah, dengan kalimat ini kaum muslim menjalankan syiar Islam keseluruh pelosok negeri. Tapi apakah islam selesai hanya dengan seperti itu?

Umat islam adalah umat yang satu, dan disatukan dengan kalimat Lā ilāha illallāh Muhammadur rasūlullāh. Tapi faktanya saat ini, apakah umat islam benar-benar hudup bersatu menjadi satu umat? umat islam masih tersekat-sekat, menjadi blok-blok. Mereka hidup dalam blok kelompok, organisasi, nation state, tersekat oleh wilayah-wilayah. Sedangkan blok-blok itu lah yang menjadi penghalang persatuan umat.
Saat ini kita berada dalam negeri yang masih bisa dikatakan aman dari penjajahan fisik, tapi coba tengok saudara kita di Suriah, Palestina, Rohingya, China, mereka menghadapi ujian secara fisik. Apa yang bisa kita lakukan sebagai saudara? Bukankah umat islam bagaikan satu tubuh? Andaikan kaki yang terluka, maka mata akan menitikkan air mata, mulut sedikit mengerang kesakitan, tangan akan segera menahan sakit sedangkan tangan yang lain akan sibuk mencari obat. 

Lantas apakah saat ini kita mampu menolong saudara muslim di belahan bumi lain yang membutuhkan uluran tangan kita? Secara individu mungkin bisa, tapi itu tidak akan meyelesaikan penderitaan mereka. Mengapa hal ini terjadi? Karena kita umat Islam tidak menjadikan Lā ilāha illallāh Muhammadur rasūlullāh sebagai visi, tujuan dan perjuangan hidup. Jika ukhuwah dan syiar kalimat Lā ilāha illallāh Muhammadur rasūlullāh telah menggema se antero negeri, bahkan menjadi inspirasi bagi saudara di belahan Negara lain. 

Umat Islam disatukan oleh satu akidah yang kuat yaitu aqidah Islam, akidah yang memancarkan peraturan kehidupan. Serta memiliki satu pemimpin. Oleh karena itu persatuan umat islam tinggal selangkah lagi, yaitu menyatukan seluruh kaum muslim dengan satu imamah sehingga mampu menerapkan seluruh peraturan kehidupan. Sebagaimana bisayarah Rasulullah saw 14 abad yang lalu. Wallahu ‘alam bishowab.
Previous Post Next Post