Kerawang Gayo Aceh Pakaian Resmi HUT TMII

N3, Jakarta ~ Kerawang Gayo akan menjadi pakaian resmi peringatan Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah ke-41. Pemerintah Aceh nantinya akan mencetak 3 ribu helai baju yang akan didominasi Kerawang Gayo. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Dermawan MM, saat memimpin Rapat Persiapan Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Aula Gedung Serba Guna Setda Aceh.

“Sejak ditunjuk sebagai Tuan Rumah HUT TMII ke-41, Pemerintah Aceh sudah berkomitmen untuk menjadikan Kerawang Gayo sebagai pakaian resmi yang nantinya akan dipakai oleh Presiden, para menteri dan seluruh gubernur dan bupati dan wali kota se-Indonesia pada acarapuncak peringatan HUT TMII,” ujar Sekda Aceh.

Sebagaimana diketahui, pada peringatan HUT TMII ke-41 tahun ini, Aceh ditunjuk sebagai tuan rumah. Rangkaian acara yang dihelat di Komplek TMII Jakarta itu akan dihelat mulai tanggal 17 hingga 24 April 2016. “Tidak hanya masyarakat Indonesia, acara ini juga akan dihadiri oleh para Duta Besar negara sahabat. Kegiatan ini menjadi sangat penting bagi Aceh dalam rangka mempromosikan produk seni dan budayanya serta potensi di masing-masing kabupaten dan kota, karena event nasional juga menjadi perhatian negara-neggara sahabat,” ujar Dermawan.

Oleh karena itu, Dermawan meminta agar para bupati dan wali kota untuk turut serta dalam kegiatan ini. Nantinya, Pemerintah Aceh akan mendapatkan 27 stand berukuran masing-masing 3 meter x 3 meter. Pemerintah Aceh akan mendapatkan 4 stand, sementara itu pemerintah kabupaten/kota akan mendapatkan masing-masing 1 stand.

“Saya menyarankan agar nantinya stand Aceh berbentuk Rumoh Aceh. Jadi, seluruh stand Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota berada dalam satu komplek yang berbentuk Rumoh Aceh. Jadi, setiap tamu yang datang nantinya benar-benar merasakan sedang berada di Aceh,” lanjut Dermawan.

Sekda menambahkan, nantinya di dalam Rumoh Aceh tersebut, masing-masing kabupaten/kota menampilkan produk unggulan, hasil kerajinan maupun produk seni budaya. Sekda juga meminta agar sosialisasi tentang bencana tsunami dan perdamaian Aceh di masukkan dalam agenda kegiatan.

“Tsunami dan Perdamaian Aceh merupakan momen penting yang terjadi bagi Aceh dan harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Karenanya, video dan foto yang berkaitan dengan dua kejadian ini harus pula kita putarkan pada kegiatan ini.”

Previous Post Next Post