DWP Setda & Pemprov Sulsel Menggelar Sosialisasi Ancaman NAPZA & HIV AIDS Bagi Rumah Tangga

N3, Sulawesi Selatan ~ Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini Biro NAPZA dan HIV AIDS Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Prov Sulsel menggelar Sosialisasi Ancaman NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) dan HIV AIDS bagi Rumah Tangga dan Orientasi Penanganan Penyalahgunaan NAPZA dan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Acara yang dirangkaikan dengan pertemuan bulanan DWP Setda Sulsel ini berlangsung di Rumah Jabatan Sekretaris Provinsi Sulsel, Jl. Sultan Hasanuddin Makassar,

Ketua DWP Setda Prov Sulsel, Ny. Hj. Jawahir Latif dalam sambutannya diawal acara menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada penyelenggara atas terlaksananya acara ini. “Kegiatan ini sangat penting untuk kita ketahui, baik kita sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pegawai.  Bahaya tentang Narkotika dan HIV AIDS merupakan hal yang sangat meresahkan kita bagi para orang tua saat ini karena korbannya sudah banyak, dan tidak pandang usia ataupun profesi” ujarnya.

Untuk itu, Ny. Hj. Jawahir meminta agar Sosialisasi ini dapat membuka wawasan, hati dan pikiran kita semua untuk bisa lebih memahami apa bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari pengguna narkoba dan korban dari HIV AIDS itu sendiri.

Sementara, Kepala Biro NAPZA dan HIV AIDS Setda Prov Sulsel, Ir. Sri Endang Sukarsih, MP yang membawakan materi mengatakan bahwa orang yang sudah terkena menjadi pecandu narkoba dan terkena virus HIV AIDS ini sangat sulit untuk disembuhkan. “Kalau pulih iya, tapi kalau sembuh total itu agak susah. Untuk itulah harus segera dideteksi sejak awal dan yang paling penting adalah bagaimana mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba itu sendiri,” terang Sri Endang.

Disamping itu, ia mengimbau pencegahan untuk virus HIV AIDS hendaknya tidak berganti-ganti pasangan karena sebagian besar penularan virus tersebut tertular mealui alat kelamin.

Adapun langkah awal yang harus ditempuh bagi orang yang sudah menjadi penyalahguna Napza dan ODHA hendaknya direhabilitasi, baik itu orang tua, anak sekolah, dan masyarakat umum. “Dan itu harus dituntaskan, tidak boleh setengah-setengah. Jangan malu membawa diri, teman, dan orang-orang terdekat kita ke tempt rehabiitasi karena ini adalah tindakan yang sangat tepat,” tegasnya.

Adapun gejala umum bagi orang yang terkena penyalahgunaan Napza adalah mudah emosi, sangat sensitif, mudah merasa bosan, suka mengeluh, suka membangkang, mudah curiga dan selalu cemas, emosinya tidak stabil, suka berbicara kasar kepada orang sekitarnya, pelupa dan susah konsentrasi.

Ciri lainnya adalah, malas, tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan menjauh dari keluarga, suka menyendiri, nafsu makan tidak menentu, takut air, suka berbohong dan gampang ingkar janji, sering mencuri dantidak segan merampas orang lain.

Sri Endang berpesan bahwa upaya strategi yang dibutuhkan bagi penyalahguna Napza dan ODHA adalah jangan djauhi karena mereka juga adalah manusia yang harus dimanusiakan. Jadi jauhi narkoba dan virus HIV, bukan orangnya.

Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari DWP Setda Prov Sulsel yang diserahkan langsung oleh Ketua DWP Setda, Ny. Hj. Jawahir Latif kepada Kepala Biro NAPZA dan HIV AIDS selaku narasumber pada acara tersebut, Ir. Sri Endang Sukarsih, MP.  **
Previous Post Next Post