KAA diharapkan Memberi Dampak yang Baik Bagi Indonesia Khususnya Sulsel

Nn, Sulsel ~ Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang dilaksanakan di Jakarta dan Bandung, dimana salah satu pembahasannya dalam hal peningkatan ekonomi dan investasi antar negara dan Asia Afrika, diharapkan akan memberikan dampak yang cukup luas ke daerah terutama dalam hal perdagangan luar negeri.

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo yang ditemui di kantornya mengatakan, dengan hadirnya kedamaian dan kekompakan diantara negara Asia Afrika tentunya akan memberikan dampak pada ekonomi yang akan semakin bertumbuh. "ini menjadi bagian dari konsolidasi kawasan yang makin kuat antar negara Asia Afrika sehingga satu sama lain dapat saling mendukung, " ucapnya.

Ia menjelaskan, kalau negara Asia Afrika adalah negara yang memiliki alam dan kekayaan sumber daya yang cukup besar, namun yang harus diingat adalah jangan sampai ini tereksplorasi oleh orang-orang di luar Asia Afrika, kalau orang luar yang menikmati tentunya akan merugikan buat semua pihak.

Sedangkan untuk Sulsel sendiri, Syahrul berharap dengan dibukanya pasar Asia Afrika maka dapat terjadi peningkatan perdagangan di sektor ekspor, apalagi Sulsel memiliki komoditi unggulan, seperti ikan, coklat, kopi, karet dan sebagainya.

"Dengan terbukanya pasar perdagangan antar negara ini maka ekonomi di daerah akan bertumbuh dengan baik, kemudian ada pangsa pasar yang makin luas untuk mempromosikan komoditi yang dimiliki," terangnya lagi.

Sedangkan untuk investasi di sektor infrastruktur, Syahrul membuka diri kepada investor dari negara Asia Afrika untuk ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Sulsel.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Zulkarnaen Arif mengatakan, kegiatan Konferensi Asia Afrika ke-60  ini menjadi salah satu moment yang baik, karena di tahun ini akan masuk dalam Masyarakat Ekonomi Asean, dimana dalam pembahasannya ada tiga aspek yang dibahas selain masalah napak tilas KAA,  hubungan bilateral politik budaya, dan juga masalah ekonomi.

Diharapkan, kedepan setelah KAA ini selesai, negara tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi yang mana membuka lahan, dan pasar yang dapat dimasuki. "Sulsel cukup berpeluang untuk dapat masuk dalam pasar Asia Afrika, tapi bukan cuma Sulsel saja, semua daerah diharapkan ada dampak yang terlihat setelah KAA ini nantinya," terang Zulkarnaen.

Pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Hamid Paddu mengatakan kerjasama dalam ekonomi Asia Afrika yang mana membahas tentang politik dan ekonomi, yang mana mereka bekerjsama dalam dalam membuka pasar untuk memperdagangkan barang-barang komoditi unggulan negara mereka.

"Kalau telah ada kesepakatan antar negara, maka ini tentu akan menjadi peluang daerah untuk mengekspor produk komoditi yang luas, sama halnya dengan Sulsel, kalau memiliki produk yang mampu bersaing maka bisa masuk dalam pasar komoditi Asia Afrika, "terang Hamid.

Dengan begitu, Hamid menyatakan dapat mendorong perekonomian Sulsel bertumbuh dengan baik, termasuk juga dalam sektor investasi peluang Sulsel cukup besar.

Mengenai komoditi, ia menjelaskan Sulsel memiliki berbagai komoditi unggulan yang dapat diekspor secara luas. Saat ini mungkin masih dalam produk setengah jadi, namun diharapkan tahun depan komoditi yang dikirim telah melalui pengolahan.

"Pemerintah harus berpikir soal menghadirkan industri pengolahan, hal ini untuk dapat meningkatkan nilai dari komoditi yang akan diekspor, kalau komoditi tetap pada perkebunan, pertanian akan tetap dilirik," paparnya. Srf/Sr/Hms
Previous Post Next Post