PEMUDA ASAL PUGUNG TULANG PUNGGUNG KELUARGA TERKENA GANGGUAN PENGLIHATAN (TUNA NETRA)



Pemuda Asal Pugung  Tulang Pugung Keluarga,Terkena Gangguan Penglihatana (Tuna Netra)


(Nusantaranews.Net)Tanggamus Lampung,Seorang Warga Tanggamus Asal Pekon Banjar Agung Udik Kecamatan Pugung  Kabupaten Tanggamus Bernama Yasir Haji Broto(39)Mengalami kebutaan Serius Sejak dari Tahun 2012 Sampai Kini Belum mendapat Tanganan yang Serius dari Pengobatan dikarenakan Keadaan Yang blom Mampu,Munggu (12/03/2023)


Dalam ungkapan nya ke salah Satu Awak Media,Muara media yang Mencari keterangan  Langsung di lapangan Yasir Menjelaskan kami secara fisik bolar atau kornea matanya tidak ada yang berubah,sehat dan tidak ada masalah.Oleh sebab itu kami pun tidak menyangka bahwa Yasir tidak bisa melihat,karena dari warna,bentuk,bahkan dari kedipan matanya pun sama seperti orang pada umumnya.

Kegiatan sehari-hari Yasir membuka warung rokok yang dipajang dalam ruangan tamu rumahnya.Pembeli atau konsumen adalah teman-teman sejawat,keluarga dan tetangga dekat.Proses jual beli tentunya dibutuhkan kejujuran pembeli,karena pada saat pembayaran ataupun pemecahan nominal uang dia selalu bertanya. Misalnya kata dia, "Uang ini berapa?, ini rokok apa?" tanya Yasir kepada pembeli.

Di Sela sela santai sembari ngopi Yasir Melanjutkan kronologis kejadian yang dialaminya. "Saya juga tidak tahu kenapa saya tidak bisa melihat pada waktu itu,namun ceritanya saat itu saya pergi kepuncak yang ada di Cianjur Jawa Barat.Sesampainya di sana saya bersama teman singgah di warung pinggir jalan dan menumpang buang air kecil.Ya sesudah itu terus kami jalan-jalan,main". Ungkapnya.

Dan kami bertanya lagi, "pas kapan anda benar-benar tidak melihat?" Yasir menjawab, "Naah..pas saya pulang dari puncak,badan saya ga enak panas dingin trus ga ingat apa-apa, pingsan mungkin.Dibawalah saya oleh teman keklinik.Sadar-sadar saya sudah  tidak bisa melihat lagi..!, gitu ceritanya"jelasnya 

Menurut keterangan warga sekitar,Yasir dulu merupakan tulang punggung keluaga.Apapun pekerjaan dia lakukan demi tuntutan ekonomi keluarga walaupun pada waktu itu dia masih dibangku sekolah.Bekerja menjadi buruh, ngojek,usaha jasa angkutan lainnya pernah ia jalani.kreatifitasnya tidak pernah surut,terakhir Yasir membuka counter servis handphone di Bogor Jawa Barat yang sebelumnya ikut belajar pada rekannya pada bidang yang sama.

Mendengar cerita Yasir,sudah banyak tempat ia datangi untuk berobat secara spiritual namun belum ada tanda-tanda untuk melihat.Secara medis sudah ia jalani,dokter mengatakan kena saraf,namun tidak ada penanganan yang berkelanjutan karena terkendala biaya.

Aparatur desa pernah menyambanginya sekedar bertanya apa kebutuhan yang diperlukan,seperti kursi roda dan tongkat.Yasir hanya menjawab apa adanya,bahwa dia tidak membutuhkan kursi roda karena menurutnya dia tidak lumpuh hanya tidak bisa melihat saja.Namun tongkat dia terima walaupun tak pernah ia gunakan.

Harapan Yasir yang ia utarakan tidak lain adalah PERHATIAN dari pemerintah,dari daerah bahkan pusat untuk mendukung pengobatan yang masih ia jalani sampai sekang.Tutupnya 

Laporan  Herwandi (Pakcik)

Post a Comment

Previous Post Next Post