Pernyataan Gus Muwafiq Menyakiti Umat Islam

By : Ummu Qisthy

Beberapa waktu lalu pernyataan Gus Muwafiq dalam ceramahnya yang menyebut Nabi Muhammad memiliki sifat 'merembes' alias dekil atau kotor, menuai kontroversi di kalangan umat Islam.

“Sekarang ini digambarkan nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, nggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yang menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya rembes, ikut mbah. Anak kecil itu kalau ikut mbah pasti tidak terlalu terurus, di mana-mana. Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tidak bisa,” kata Gus Muwafiq dalam ceramahnya yang berbahasa Jawa.

1. Pernyataan nabi lahir biasa saja tidak bersinar

Merujuk ke Kitab Nurul Abshar fi Manaqib An-Nabiyyil Mukhtar karya Syeikh Mu'min as-Syablanji Ulama Sunni Abad ke-13 H pada Halaman 27:

Di sana diriwayatkan ada seorang Yahudi di kota Makkah yang menanyakan tentang peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dari indikasi cahaya terang benderang yang ia lihat di malam itu.

Pada pagi harinya, dia menanyakan pada penduduk Makkah dengan mengajukan pertanyaan:
"Apakah tadi malam ada di antara keluarga kalian yang melahirkan?"

Beruntung, orang-orang yang dia temui belum mendengar berita kelahiran Nabi Muhammad di malam kemarin. Mereka menjawab, "Belum atau tidak mengetahuinya!"

Di sanalah Allah menjaga kekasih-Nya Muhammad dari niat jahat orang-orang Yahudi yang ingin membunuh bayi yang diharapkan akan menjadi Nabi akhir zaman yang bukan dari kalangan Bani Israil.

Ada banyak referensi lainnya yang menguatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad jelas terang benderang disinari oleh cahaya Nur yang tak bisa dinafikan, hingga ada dilihat oleh seorang Yahudi di kota Makkah.

Darimana si Yahudi mengetahui pertanda kelahiran seseorang yang dinantikan dan ditunggu-tunggu dalam kitab Taurat mereka, selain pertanda kelahiran itu, seperti pancaran cahaya yang pertanda itu dikenal baik oleh kalangan pemuka agama Yahudi?

Dalil lain yang menguatkan bisa dibaca pada kitab 'Uyunul Atsar karya Al-Hafidz Muhammad al-Ya'mari halaman 81 dari pengakuan Fathimah binti Abdillah yang menyaksikan cahaya terang benderang itu pada malam itu dengan ucapannya:

"Aku tidak melihat dari rumahku, melainkan cahaya yang terang benderang."

Belum lagi, jika mau dikaitkan pada pernyataan Ibunda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibn Sa'id yang melihat langsung cahaya itu memancar saat bayi Muhammad keluar dari rahim-nya.

"Manakala aku melahirkannya (Muhammad) aku lihat Nur memancar dari tempat bersalin-ku yang semuanya tampak terang benderang, hingga tampak terlihat istana-istana Romawi."

Baca juga kitab Al-Khasaish al-Kubro karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi halaman 83 pun meriwayatkan hal yang sama dari ucapan Sayyidah Aminah, ibunda Nabi Muhammad yang menyatakan kebenaran adanya cahaya terang benderang itu dengan ungkapan:

"Aku menyaksikan cahaya memancar dari kepala bayiku Muhammad hingga menembus langit."

Sama halnya riwayat Umm Shafa, ibunda dari Abdurrahman bin Auf, wanita yang ikut membidani kelahiran Nabi Muhammad menyatakan hal yang sama. Riwayatnya dikutip dan dibenarkan oleh Imam Athabari.

2. Pernyataan kalau Nabi lahir bersinar akan dipotong oleh temannya abrahah.

Jauh sebelum kelahiran Rasulullah, Allah sudah mengabarkan akan kehadiran Nabi akhir zaman. Kedatangan Rasulullah telah disebut-sebut dalam kitab sebelum Alquran, yakni dalam kitab Taurat dan Injil. Sehingga, para rabi Yahudi dan pendeta Nasrani telah mengenal Rasulullah dari gambaran tentang sifat-sifatnya.

Nabi lahir pada Senin malam menjelang dini hari, 12 Rabiul Awal, pada tahun gajah atau bertepatan dengan 23 April 571 Masehi, tepatnya dua bulan setelah pasukan gajah menyerang kota Makkah. Sebagian ada yang berpendapat bahwa Nabi  lahir pada Senin, 9 Rabiu'l Awal bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Beliau lahir di kampung Bani Hasyim di kota Makkah.

Selanjutnya, tanda yang terlihat pada tahun kelahirannya adalah peristiwa datangnya pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah, penguasa Habsyah (Ethiopia), yang hendak menghancurkan Ka'bah. 

Dikisahkan, Abrahah adalah raja yang kejam dan arogan. Ia menyerang Yaman dan berhasil menguasainya. Ketika ia mendengar orang-orang pergi haji ke Baitullah di Makkah, timbul keinginannya untuk membangun rumah suci di Yaman dengan maksud mengalihkan perhatian orang-orang agar berhaji ke Yaman dan bukan ke Makkah.

Sementara itu, ada seorang badui yang datang dan membuang kotoran binatang di rumah suci buatan Abrahah itu. Lantas, Abrahah yang merasa dihina bertekad membalas dendam dengan menyerang Ka'bah.

Beberapa bulan menjelang kelahiran Nabi Muhammad, Abrahah dan pasukannya bergerak menuju Makkah hendak menghancurkan Ka'bah. Akan tetapi, Allah menggagalkan penyerbuan itu dengan mukjizat seperti dikisahkan dalam Alquran surah al-Fil. Saat itu Ka'bah tanpa perlindungan manusia sama sekali, lantaran penduduk Makkah mengungsi ke bukit-bukit.

Saat hampir sampai ke kota Makkah, gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah. Lalu, langit penuh dengan kawanan burung Ababil yang datang dengan melemparkan batu-batu kerikil panas ke arah Abrahah dan pasukannya. Sehingga, Abrahah dan pasukannya hancur. Abrahah sendiri dikatakan lari kembali ke Yaman dan tak lama kemudian meninggal dunia.

Jadi bagaimana mungkin abrahah akan membunuh nabi muhammad sedangkan dia sebelum Rasulullah lahir sudah tewas.

3. Rasulullah masa kecilnya rembes

Menurut penulis secara nalar, Rasulullah itu manusia paling sempurna. Sudah Allah persiapkan sebagai suritauladan. Jadi tak mungkin dekil dan kotor.

Benar kata Ustadz Tengku Zul yang mengatakan dalam cuitannya, "setelah membaca berulang kali, ia tidak menemukan istilah Nabi rembesan dan dekil tertulis dalam kitab.

Beliau mengatakan ini menanggapi cuitan seorang warganet yang sebelumya menyebut istilah itu ada dalam Kitab Ar-Rohiq al-Makhtum.

Untuk itu, ia mempertanyakan kebenaran dari pernyataan tersebut. Ia tak sependapat jika sakit mata dikatakan rembes dan dekil.

“Heran sekali. Kiyai yang bilang rembes sudah minta maaf. Kenapa banyak makhluk yang menyebarkan kitab seolah olah Nabi rembesan dan dekil. Padahal kami baca berulang ulang tidak ada ditulis di kitab itu bahwa Nabi Rembes dan Dekil…Masak Sakit Mata Dibilang Rembes dan Dekil?” Cuit Tengku Zul.

4. Tidak terurus

Mengatakan selendang Nabi lusuh saja tidak boleh apalagi mengatakan tidak terurus.

Al-‘Allamah al-Qadhi Iyadh dalam Kitab al-Syifa bi-Ta’rif Huquq al-Mushthafa ï·º,  hlm. 768, Cet Dar al-Basya’ir al-Islamiyyah, mengutip riwayat:

وروى ابن وهب عن مالك : من قال إن رداء النبي ï·º – ويروى: زرَّ النبي ï·º – وسخ ؛ أراد به عيبه Ù‚ُتِÙ„.

Ibnu Wahb meriwayatkan dari Imam Malik berkata: “Barangsiapa berkata bahwa selendang Nabi kotor, dengan bermaksud menghina, maka dia dibunuh”

Beberapa hari kemudian, kembali beredar video celotehan Gus Muwafiq merendahkan Nabi SAW dengan mempersoalkan beliau SAW yang menikahi Aisyah RA, ummul mukminin, dalam usia 9 (sembilan) tahun. Dalam video itu, dengan nada mengejek dan merendahkan, Muwafiq berulangkali mempertanyakan tindakan itu, menyebut nalarnya tak sanggup menyerapnya.

Pernyataan ini sungguh tak pantas untuk sekelas kyai yang katanya sudah membaca shirah berkali-kali. Kalau benar ia membacanya sampai berkali-kali harusnya tahu pada saat itu urf atau kebiasaan masyarakat di sana begitu. Menikah di usia belia seperti itu sudah tak aneh. Jangan samakan kebiasaan masyarakat seperti pada saat ini. Karena pasti kebiasaan tiap daerah dan zaman akan berbeda.

Setelah video-video ini viral lalu umat islam banyak yang mengecam dan marah besar akhirnya Gus Muwafiq mengklarifikasi dan meminta maaf.
Semoga permintaan maafnya adalah benar dan bertaubat.

Sumber: detikcom, Kompasiana, ar-rahmah, sindonews, eramuslim

Post a Comment

Previous Post Next Post