Hari Ibu

Oleh : Siti Solihat
Komunitas Ibu Hebat

Hari ini ramai di dunia media sosial membahas bercerita mengenai Hari Ibu. Ada yang memberikan kado. Ada yang memberikan hadiah berupa ibu di istirahatkan dari aktivitas kesehariannya. Ibu yang biasa memasak, mencuci piring, membereskan rumah dsb. Spesial untuk hari ini anak-anak yang menggantikamnya.

Wahai saudaraku, Bukankah ini kebiasaan yang salah? Ibu adalah seorang manusia yang sangat besar jasanya. Dia yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawa. Merawat, mengasuh, mendidik dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.

Bukankah sudah seharusnya kita berbuat baik kepada ibu kita. Tanpa harus menunggu Hari Ibu itu tiba. Didalam islam seorang ibu sangat di mulyakan. Dalam riwayat dijelaskan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.”

Untuk itu mari kita semua mulyakan ibu kita setiap hari dan setiap waktu. Mumpung kita masih diberikan kesehatan. Berbakti kepada ibu merupakan wujud bukti ketaatan kita kepada allah dan rasulnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post