Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama, himbau masyarakat Pasaman untuk mewaspadai bahaya Gerhana Matahari cincin.



Pasaman - nusantaranews.net,
Wakil Bupati Pasaman AtosPratama, mengimbau warga Kota Lubuksikaping agar tetap berada dirumah atau berada di lingkungan aman selama fase Gerhana Matahari Cincin yang diperkirakan berlangsung siang ini, Minggu (21/06). 
"Pastikan anak-anak berada dirumah dan tetap dalam pengawasan orang tua selama GMC berlangsung demi menghindari risiko terpapar radiasi matahari jika terlihat langsung dengan mata telanjang, " Ajaknya saat dihubungi di Lubuksikaping, Minggu pagi. 
Menurutnya, peristiwa langka sejajarnya posisi matahari, bulan dan planet bumi pada garis edar masing-masing tentu akan menjadi tontonan menarik sekaligus membahayakan kesehatan mata jika pengamatan dilakukan tanpa pengetahuan dan alat pengaman yang cukup. 
Kerentanan terkena paparan radiasi terbesar, lanjutnya, adalah pada anak-anak dibawah umur karena akan adanya fenomena alam tiba-tiba gelap pada saat matahari justru harusnya bersinar terang. 
"Rasa keingintahuan mereka itulah yang menimbulkan bahaya kebutaan karena melihat ke arah matahari secara langsung, sehingga para orang tua harus memberikan informasi yang jelas dan tetap menjaga posisi anak-anak mereka dalam pengawasan ketat di lingkungan rumah masing-masing, " Jelasnya. 
Ia meminta pihak-pihak terkait khususnya dalam lingkup pemerintahan daerah setempat agar segera menyusun langkah pengamatan dan imbauan-imbauan secara mandiri melalui media yang ada. 
"Pandemi Covid-19 belum selesai, jangan sampai peristiwa alam ini menimbulkan potensi bahaya baru bagi masyarakat hanya karena kelalaian memberi informasi kepada publik, " Tutupnya. 
Sebelumya, meskipun berpotensi timbulkan kebutaan mata permanen, banyak warga Kecamatan Lubuksikaping, Sumatera Barat, tidak mengetahui adanya perkiraan terjadinya peristiwa alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan melintasi daerah itu, pada Minggu siang ini (21/06). 
"Saya sempat melihat sekilas tentang akan terjadinya peristiwa ini dan ingin menyaksikan langsung, tapi saya tidak tahu kalau Gerhana Matahari bisa menyebabkan kebutaan, " Kata salah seorang milenial, Iskandar Satria Budiman (17), (In Psm).
Previous Post Next Post