Mimpi Pengentasan Total Kemiskinan Massal

By : Ummu Aisyah

Isu kemiskinan terus menjadi topik menarik yang ramai dibicarakan hingga saat ini. Mulai dari kebijakan yang diambil pemerintah terkait kemiskinan, hingga data kemiskinan yang ada. Menurut laporan yang dirilis Bank Dunia dengan tajuk "Aspiring Indonesia, Expanding the Middle Class" pada akhir pekan lalu. Dalam riset tersebut 115 juta masyarakat Indonesia dinilai rentan miskin dan 52 juta masyarakat dikatakan tergolong kelas menengah. Dan dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih terkategori miskin. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eni Sri Hartati memaparkan bahwa kelompok rentan miskin berpotensi langsung 'goyang' jika ada perubahan harga kebutuhan dari mulai BBM, listrik hingga kebutuhan pokok. Sementara kurangnya  lapangan pekerjaan bagi masyarakat menjadi sebab kemiskinan. Mengentaskan kemiskinan massal secara total di dalam sistem Demokrasi Kapitalis adalah hal yang mustahil. Disebabkan sistem Demokrasi Kapitalis lebih mengutamakan kepentingan para Kapitalis dibandingkan rakyatnya.

Adapun upaya penurunan angka kemiskinan lebih banyak hanya mengotak atik angka melalui pembuatan standarisasi/ukuran belaka, bukan menghilangkan kondisi miskin secara nyata dengan memastikan semua pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Usaha pemerintah dengan memberikan bantuan sosial dan bentuk bantuan lainnya seperti raskin maupun uang tunai. Hal tersebut hanya dapat menurunkan angka kemiskinan sementara saja. Dan pada saat bantuan yang diberikan habis, akan mengembalikan masyarakat pada posisi semula. Kemiskinan massal merupakan kondisi laten akibat Kapitalis, diakui oleh para ahli bahwa yang bisa dilakukan hanya sebatas menurunkan angka kemiskinan. Masyarakat luas telah mengetahui bahwa para Kapitalis baik lokal maupun luar yang telah menguasai sebagian besar sumber daya alam negara dan sumber lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan masyarakat lokal. Sebab dalam sistem Demokrasi yang berasaskan pada 4 kebebasan yang salah satunya adalah kebebasan memiliki. Dan asas tersebut telah membuka peluang besar bagi para Kapitalis untuk menanamkan modalnya dan pada akhirnya mereka menguasai sebagian besar sumber daya alam di negara yang kita cintai.

Berbeda dengan sistem Islam yang sangat memperhatikan terkait dengan seluruh kebutuhan asasia masyarakat baik muslim maupun non muslim. Islam mampu  mensejahterakan dan akan menghapus kemiskinan secara sempurna dan sistemik.

Adapun cara Islam dalam mengentaskan kemiskinan adalah :
Pertama : Secara individual, Allah SWT telah memerintahkan setiap Muslim yang mampu bekerja mencari nafkah untuk dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungannya. (Lihat QS.al - Baqarah (2) : 233) Begitu pula dalam HR ath - Thabrani Rasul bersabda : Mencari rezeki yang halal adalah salah satu kewajiban di antara kewajiban yang lain.

Kedua : Secara jama'i (kolektif) Allah SWT memerintahkan kaum Muslim untuk saling memperhatikan saudaranya yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan. Sebagaimana HR at - Thabrani : Tidaklah beriman kepadaku siapa saja yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya kelaparan padahal ia tahu.

Ketiga : Allah SWT memerintahkan penguasa untuk bertanggung jawab  atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk menjamin kebutuhan pokok mereka. Sebagaimana dalam HR Bukhari, Muslim dan Ahmad : Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus.

Sudah saatnya kita kembalikan segala urusan kehidupan kepada hukum Allah yang Maha Sempurna. Agar dalam pengentasan total kemiskinan massal yang melanda negeri yang kita cintai  bukan sekedar mimpi belaka.
Wallahu'alam.

Post a Comment

Previous Post Next Post