Menantimu di Gerbong Dakwah

Oleh: Riskawati Kahar

Semua orang pasti mengharapkan agar bisa selamat dari siksa api neraka kelak di hari kiamat. Bukankah demikian? Ya , maka Al-quran telah menjelaska bahwa salah satu penolong kita dari siksa api neraka adalah memiliki sahabat yang shalih/shalihah, sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman :“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(Az-Zukhruf [43]: 67)

Lalu siapakah sahabat shalih/shalihah itu? Adalah mereka yang bisa membawa kita lebih dekat dengan Allah Ta’ala, tidak pernah jenuh mengingatkan untuk selalu taat, yang rela engkau benci saat nasehatnya tidak sejalan dengan  kemauanmu, dan setia membersamaimu disaat yang lain menjauhi, bukan mereka yang membuatmu larut dalam perkara dunia dan abai terhadap akhirat. Diantarnya adalah hadis Mutafaq’alaih dari Ibnu Umar, Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam bersabda: 
“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain yang tidak akan mendzaliminya dan tidak meninggalkannya bersama orang-orang (hal-hal) yang menyakitinya”

Namun saat ini kapitalis telah menjadikan persahabatan hanya sebatas untuk mencari kemanfaatan dan derasnya arus liberalisme menjadikan setiap orang memiliki tolak ukur dan tujuan yang berbeda-beda yang mengakibatkan retaknya persahabatan yang dibangun. Ini semua lahir dari salah satu jargon kapitalisme yaitu “tidak ada kawan dan lawan abadi yang ada hanyalah kepentingan abadi”. Oleh karena itu dalam membangun persahabatan tidak cukup hanya saling mengingatkan namun harus memiliki visi dan misi yang ingin dicapai bersama.

Tentu visi dan misi itu bukanlah hanya sebatas mencapai kebahagian didunia namun memiliki nilai yang lebih tinggi dan mampuh mengantarkanpersahabatan itu pada kebahagian yang hakiki (ridho Allah Ta’ala). Maka apakah visi dan misi itu? Jawabnya tentunya dakwah karena dakwah adalah bentuk cinta, oleh karena itu jika seseorang yang mencintai sahabatnya tentu dia tidak akan membiarkan sahabatnya tidak merasakan manisnya cinta yang sama. yakni menjadikan dakwah sebagai poros dalam kehidupan.

Menantimu digerbong dakwah merupakan cita-cita ku, karan ku tahu bahwa tidahlah cukup hanya mengingatkanmu dalam hal kebaikan namun menginginkanmu juga melakukan hal yang sama terhadap orang yang engkau cinta dengan cara mendakwahkan mereka. Untuk itu hati ini tidak pernah lelah dan menyerah untuk selalu mengingatkanmu dan senantiasa berdoa kepada Allah ta’ala. agar Allah Ta’ala senantiasa menjaga persahabatan dan mempersatukan kita dalam visi dan misi yakni menjadikan dakwah sebagai poros hidup dan ridho Allah Ta’ala menjadi tujuan dari persahabatan kita. Sampai jumpa di gerbong Dakwah sahabat, Annaukibukifillah…

Dari Anas bin Malik yang dikeluarkan oleh Bukhari, Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam bersabda: 
“Siapapun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga ia mencintai sesorang tidak karena yang lain kecuali karena Allah semata.”
Wallahu a’lam bishshawaab…...

Post a Comment

Previous Post Next Post