Pemuda Dalam Sistem Kapitalisme

By : Nurlina Yamin
Mahasiswi

Pemuda  merupakan agent of change yang mana dipundaknya ada sebuah harapan besar ummat terhadapnya untuk sebuah perubahan yang hakiki. Perubahan yang mampu menyelesaikan segala problematika ummat, dari segi ekonomi, politik, sosial, pendidikan, akhlak, dan lain sebagainya. Namun, pada faktanya kita melihat bahwa sebagian besar  besar saat ini banyak yang hanya berfikir bagaimana pendidikannya cepat selesai, masalah percintaanya, bagaimana pekerjaan setelah kuliah, bagaimana fasionnya  yang mana tanpa memikirkan masalah ummat, bahkan sampai pada Narkoba. 

Sebagai contoh kasus terbaru tentang empat orang pelajar di Bogor ngumpet di toilet karena bawa narkoba, Kamis (30/01/2020). Tapi, ada sebagian juga yang memikirkan masalah ummat, namun penyelesaian masalah belum pada tingkat yang sebenarnya. Apa penyebabnya ?  sistem kapitalisme.

Sistem kapitalisme merupakan sebuah sistem yang tegak atas dasar pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme). Ide ini menjadi aqidahnya (sebagai asas), sekaligus sebagai kepemimpinan ideologis, serta sebagai kaedah berfikirnya. Atas dasar sekularisme inilah, pemuda saat ini jauh dari aturan Islam. Mereka bergerak menyelesaikan masalah bukan dengan Islam, bahkan mereka pobiah terhadap Islam. Mereka beranggapan bahwa Islam tidak punya solusi. Sistem kepitalisme membuat kita lebih kepada individualis, dicetak untuk menjadi pekerja bukan kaum pemikir karena untuk menjadi kaum pemikir hanya yang punya ideologi.

Kita sebagai seorang pemuda harusnya sadar bahwa para pengusung sistem diluar Islam tidak akan pernah ridho dengan Islam. Allah SWT berfirman :
ÙˆَÙ„َÙ†ْ تَرْضَÙ‰ عَÙ†ْÙƒَ الْÙŠَÙ‡ُودُ ÙˆَÙ„َا النَّصَارَÙ‰ Ø­َتَّÙ‰ تَتَّبِعَ Ù…ِÙ„َّتَÙ‡ُÙ…ْ Ù‚ُÙ„ْ Ø¥ِÙ†َّ Ù‡ُدَÙ‰ اللَّÙ‡ِ Ù‡ُÙˆَ الْÙ‡ُدَÙ‰ ÙˆَÙ„َئِÙ†ِ اتَّبَعْتَ Ø£َÙ‡ْÙˆَاءَÙ‡ُÙ…ْ بَعْدَ الَّØ°ِÙŠ جَاءَÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْعِÙ„ْÙ…ِ Ù…َا Ù„َÙƒَ Ù…ِÙ†َ اللَّÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَÙ„ِÙŠٍّ ÙˆَÙ„َا Ù†َصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Apakah benar, jika  Islam itu seperti yang mereka pikirkan   ?

Sebelum jauh, yuk kita intip dulu sebenarnya apa itu Islam ?. Islam merupakan agama yang diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi SAW untuk mengatur hubungan kita dengan Allah (sholat, puasa, zakat, dll), hubungan kita dengan diri sendiri (pakaian, makanan, akhlak, dl), serta juga hubungan dengan sesama manusia (Uqubat dan muamalah). Dengan demikian jelaslah bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mencakup segala aspek kehidupan, mengatur dari bangun tidur sampai mengatur Negara. Sejarah membuktikan bahwa Islam pernah berjaya selama 13 abad.

 Selama masa kejayaannya aturan Islam yang dipakai dalam mengurus segala aspek kehidupan. Hasil dari penerapan aturan Islam diantaranya yaitu tinggi kemampuan litersinya, lahirnya banyak ilmuan besar dan karya-karya fenomenal mereka, jaminan atas keamanan dunia, menyatukan ummat manusia, menciptakan kemajuan ekonomi, menjamin kesehatan masyarakat. Nah, jadi jelas kan wahai para pemuda bahwa Islam itu sumbangsi sangat jelas dalam peradban dunia, sebagaimana kata Barack Obama bahwa peradaban sangat berhutang besar pada Islam. Juga dikatakan oleh Montgemery Watt "cukup beralasan kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri, tanpa dukungan Islam yang menjadi dinamonya, barat bukanlah apa-apa".

Yuk para pemuda mari belajar Islam, kalau bukan kita siapa lagi ?. Masih mau dengan janji manis kapitalisme? Orang diluar Islam saja mengakui kehebatan Islam, masa kita sendiri ragu dengan Agama kita sendiri ? Jika tidak ragu, maka seharusnya dalam penyelesaian seluruh problematika ummat, harusnya menggunakan syariat Islam.

Jelas bahwa Islam bukan sekedar agama yang mengatur seputar ibadah Mahdo saja. Jadi, sepatutnya kita sebagai agen perubahan harus menyelesaikan masalah berdasarkan Islam bukan yang lain, yang mana telah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah SWT :
ÙˆَÙ†َزَّÙ„ْÙ†َا عَÙ„َÙŠْÙƒَ الْÙƒِتَابَ تِبْÙŠَانًا Ù„ِّÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ
“… Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur-an) untuk menjelaskan segala sesuatu …” [An-Nahl: 89].



Post a Comment

Previous Post Next Post