Personal Branding Muslimah

Oleh : Naca Yana Haiya

Personal Branding adalah bagaimana seseorang memperkenalkan diri pada publik atau seperti apa kita ingin dikenali dalam hal ini sebagai muslimah. Entah itu sebagai penulis, influencer, entrepreneur atau apapun yang kita tunjukan melalui profesi, karya atau segala sesuatu yang dapat dlihat oleh khalayak yang akan membentuk persepsi orang atas branding yang dimiliki. Untuk membangun Personal Branding tidak mengenal perempuan atau laki-laki siapapun dapat melakukannya. 
Kenapa sih wanita harus membangun personal branding ? dari Usamah Bin Zaid, Rasulullah bersabda “Tidaklah ada sepeninggalku satu fitnah yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hadist tersebut dapat di artikan bahwasannya wanita adalah fitnah terbesar bagi para lelaki, Belum lagi masalah-masalah yang dialami oleh kaum wanita yang berkaitan dengan lelaki atau lingkungan social dari pelecehan, penindasan, pemerkosaan dan lain-lain yang merugikan wanita.

Dalam membentuk personal branding sesuai syariat sangatlah penting bagi muslimah sebagai citra diri. Tidak hanya sebatas berhijab, sebagaimana perintah menggunakan kerudung dalam QS.An-Nur 24 : 31 dan mengulurkan Jilbab (pakaian terusan yang menutup seluruh tubuh) dalam QS. Al-Ahzab 33 : 59 “yang demikian itu supaya lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu” demikian penggalan ayat selanjutnya bermakna sebagai identifikasi agar mudah untuk dikenali diantara wanita muslim dan non-muslim

Menurut Farah Qoonita penulis dan dakwah creator untuk membangun personal branding ada tiga yang harus diperhatikan yaitu, akhlak, skill dan nilai yang sudah diatur oleh Allah SWT. Meskipun demikian, bukan berarti personal branding semua muslimah akan sama, yang akan membedakan branding tiap muslimah adalah karakter atau kepribadian masing-masing yang mana telah di tetapkan oleh  Allah SWT.

Pertama adalah akhlak yaitu, penyayang dan ramah. Salah satu asma Allah Ar-Rahim yang artinya penyayang sudah dititipkan pada wanita, yang menjadikan wanita adalah sosok penyayang lagi ramah. Selanjutnya manajemen waktu, mengenai waktu sebagai muslimah harus pandai dalam mengatur waktu, sebab dalam islam 4 dari 5 rukun islam selalu berbicara waktu, dari  sholat, puasa, zakat dan haji. Dan yang terakhir adalah punya rasa malu dan menjaga kehormatan/harga diri. Sebagaimana malu adalah cabang dari iman yang menjadikan wanita haruslah memilikinnya, dalam QS. Al-Qasas 28 : 25 Allah pun telah mengatur cara jalan wanita yang harus malu-malu terhadap yang bukan mahrom serta menundukan pandangan.

Kedua yaitu, skill. Skill yang dimiliki harus dipelajari dan ditekuni oleh setiapnya, yang nantinya skill ini akan membedakan dan menjadikan  personal branding  muslimah, apapun jenis jenis bidangnya. Sepert Siti Khadijah istri Rasulullah yang dikenal sebagai entrepreneur sukses dimasanya. Siti Aisyah yang dikenal akan kecerdasan sebagai perawi hadist terbanyak, Fatimah Al-Farizi perempuan pertama yang mencetuskan universitas pertama di dunia yaitu Al-Qawariyyin sampai ilmuwan wanita dalam bidang astromi Maryam Al-Astrulabi dan masih banyak lagi. Bukan hanya dikenal dengan tingkat ketakwaannya kepada Allah SWT tetapi juga kecerdasaan dan prestasi yang menjadikan mereka sebagai tokoh inspiratif sebagai role model muslimah yang berpengaruh besar pada peradabaan dulu hingga saat ini.

Ketiga adalah nilai atau value. Nilai erat hubungannya dengan skill, yang tak bisa dipisahkan. Dimana nilai ini menjadikan landasan skill yang dimiliki. Untuk apa skill kita pergunakan yaitu, semata-mata wujud ibadah kita kepada Allah SWT agar bermanfaat bagi orang lain seperti dalam hadist Rasulullah SAW bersabda “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

Ketiga point tersebut merupakan cara bagaimana kita sebagai muslimah dalam membentuk personal branding dengan tujuan untuk menjadikan kita sebaik-baiknya perhiasaan dunia yaitu menjadi wanita yang sholehah. Setelah kita menerapkan ketiga point diatas dalam diri, Insya Allah perihal perilaku-perilaku yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Sejatinya, kita tidak dapat mengubah atau mengontrol orang lain sesu  ai yang kita inginkan, karna satu-satunya yang dapat mengubah apa yang ada dalam diri adalah diri kita sendiri.  

Untuk itu, hanya system islam lah yang mampu mewujudkan ketiga point tersebut berbeda dengan system kapitalisme yang justru menjadi tantangan berat untuk muslimah yang ingin menjujung tinggi pakaian muslimah yang syar’i (brand muslimah syar’i). Wallahu a’lam

Post a Comment

Previous Post Next Post