Romantisme Reuni 212

By : Beti Nurbaeti

Reuni 212 banyak menyuguhkan berita indah. Malam dan siang dinikmati bersama dalam kesyahduan. Merasakan manisnya iman ditengah panasnya dunia. Kenikmatan yang sulit diungkap meski lewat jutaan kata. Dibawah rasa yang sama, hubungan harmonis terasa sangat manis. Masyarakat seluruh dunia bisa melihat bagaimana umat ini jika berkumpul dalam tempat dan waktu yang sama. 

Sejatinya, jika massa berkumpul membawa sebuah tuntutan, akan membuat masyarakat takut. Khawatir terjadi kekacauan. Karena reaksi spontan yang sering terjadi dalam sebuah kelompok massa. Nyatanya acara ini justru sebaliknya, semakin banyak manusia berkumpul justru semakin bahagia. Ada ketenangan tersendiri ketika saudara satu perasaan ada di tempat yang sama. Ada rasa untuk saling menjaga, saling melindubgi, saling memberi kebahagiaan dengan berbagi apapun yang dimiliki. Betapa nikmatnya menghirup udara ibukota ditengah wajah wajah santun berbalut taqwa.

Terasa romantis memang, pantaslah kalau banyak orang ingin selalu kembali di acara yang sama. Tiap tahun selalu menyempatkan agar berada di ibukota di tanggal dan tempat yang sama. Romantisme yang mengingatkan pada masa kejayaan Islam. Peradaban yang telah mewarnai dunia selama ribuan tahun. Menorehkan sejarah dengan tinta emas.
Merindu masa masa itu. Masa dimana masyarakat hidup dalam peradaban tinggi dan kedamaian. Dalam peradaban yang memuliakan tiap nyawa. Hukum berlaku sangat adil. Seluruh aturan berjalan sesuai koridornya. Agama lain diperlakukan sama selama tidak berurusan dengan  masalah aqidah. 

Saat tak ada tempat bagi para penista  agama. Orang orang yang sibuk merusak agama takkan pernah diberi panggung. Orang orang yang punya kelainan, takkan pernah diberi ruang untuk merusak manusia lain. Tak ada saling hujat meski keyakinan berbeda. Tak ada yang didzolimi atau mendzolimi. Aturan islam takkan membiarkan ada celah untuk  perpecahan dalam negeri. 

Reuni 212  semoga tidak sekedar ritual tahunan untuk mengenang persatuan islam. Tapi juga bersiap untuk mengulang romantisme lama tentang penerapan aturan islam secara sempurna sesuai yang Allah perintahkan dalam Alquran. Mengawal  langkah umat, untuk kembali menikmati hidup dalam keridhoan Allah.

Post a Comment

Previous Post Next Post