Kala Kursi Kian Memanas

By : Kamila Khairani
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif

Kursi
Perlambang kenyamanan 
Yang membawa ketenangan
Tuk berlepas lelah dan letih
Merehatkan setiap sendi yang penat

Mengumpulkan tenaga
Tuk menjadi sedia kala
Sebagai kewajaran yang dimaklumi
Atas siapa saja yang memahami

Dianya tak sebatas kayu atau rotan
Tempat bersandar kala butuh
Untuk bersantai melepas suntuk
Kursi miliki makna yang lebih

Namun kini berbeda
Memanas dan kian bergejolak
Menghilangkan ketenangan
Merenggut kenyamanan

Dihargai begitu mahal
Hingga tertumpah darah
Air mata dan dentuman peluru
Menyasar jiwa yang tak bersalah

Dihargai begitu tinggi
Hingga kian tak terjangkau
Mesti butuh pada yang lain
Tuk dapat saling menutupi

Hanya bagi yang kuasa
Yang menduduki dengan angkuh
Mendapatkan dengan picik
Dengan cara hina dan nista

Bahkan di negeri sana,
Kursi kian diperebutkan
Hingga menumbalkan banyak korban
Menelantarkan banyak jiwa

Tak peduli seberapa yang mati
Tak peduli seberapa yang rusuh
Tak peduli seberapa yang melarat
Asal kursi dapat terkuasai

Kala Kursi kian memanas
Tak ada lagi kesetiaan
Terenggut keikhlasan
Menjadikan hati kian bercabang

Lupa arti amanah
Lupa arti tanggung jawab
Lupa arti keadilan
Lupa kepentingan rakyat

Hilang peran dan fungsi
Demi kepentingan yang berbeda
Tak ada istilah kasihan dan peduli
Entah kemana perginya kemanusiaan

Kala kursi kian memanas
Rakyat pun kian membara
Menentang ankara murka
Melawan setiap kedzaliman

Meski terluka berceceran darah
Kesewenangan mesti dienyahkan
Agar kebathilan lenyaplah sudah
Di atas bumi pertiwi yang berduka

Bogor, 24 Juli 2019
Previous Post Next Post