By: Kamila Khairani
Sesal, mengapakah baru menghampiri?
Mengapa tidak dari lima tahun lalu saja?
Sejak aku memilih tuk hidup bersama
Bukankah semua terjadi atas ridhaku jua?
Mengapa baru sekarang dipersoalkan?
Bukankah ku tau kondisinya sedari awal?
Mengapa baru sekarang ungkapkan letih?
Mengapa baru sekarang katakan tak sanggup?
Iblis mana yang sudah membisiki?
Hingga semua jadi serba salah
Semua tentangnya seolah tak penting
Apakah semua mesti usai sekarang?
Sudahkah tertutup pintu hati hingga tak mampu berkasih?
Tak mampu melihat dengan cinta yang meneduhkan
Pandanglah dirinya yang dihormati sebab wibawa
Terangkat derajat karena kemuliaan yang dimilikinya
Sedangkan diri ini apa?
Lebih mulia apa ketimbang dirinya?
Dia yang terlindungi oleh taqwa
Menghidupkan Alquran setiap waktunya
Bukankah hafal Alquran impian setiap orang?
Bukan pulakah manusia dibedakan atas taqwa?
Pandanglah wajahnya yang memancarkan cahaya iman
Dengarlah kata-katanya yang sarat nasihat
Lihat pulalah ketiga malaikat kecilmu
Bukankah itu seindah anugerah yang dikaruniakan?
Berlahan mereka ikuti jejak langkah abinya
Hafal Alquran saat masih usia balita
Pudarkah kebanggaan dihatimu?
Akan keberhasilannya mendidik buah hatimu
Kemana kebahagiaan yang selama ini mengiringi?
Dimana hikmah dan barokah itu kau tinggalkan?
Fisik bukanlah segalanya
Mengapa diri lupa akan hal itu?
Lihatlah manusia di luar sana
Kaitkan bagaimana Islam memandang
Banyak yang sempurna namun kufur
Meski tak dapat melihat dengan dzahir
Mata hatinya lebih terang dari cahaya mata
Buah dari kebersihan hati yang terpancar cahaya iman
Sadarlah, pulanglah, kembalilah wahai diri
Rawat ia dengan landasan taqwa pada Illahi
Sebab syurgamu ada dalam keridhaannya
Dialah penuntunmu menuju syurga
Mohon ampunlah atas khilaf ini
Mohon maaflah atas pikir yang keliru
Hidupkan nuansa iman dan taqwa bersamanya
Imam yang mampu membimbing menuju cahaya
Nahkoda yang paham akan haluannya
Tahu betul arah bahtera akan dilayarkan
Mahir akan medan yang ingin diarungi
Tuk sampai ke pulau impian dengan selamat
Ada Syurga di rumahmu
Jangan sampai kau sia-siakan
Hanya untuk mencari yang tak berkah
Meninggalkan Rahmad Allah SWT yang sudah tercurah
Post a Comment