Pengurus HBT Jadi Tersangka (3)

Nn, Padang -- Sabtu pagi tanggal 19 Januari 2013 sekitar jam 09.00 WIB, saya menemui tetangga depan rumah dan menceritakan kejadian semalam dan mereka mengatakan bahwa mobil CR-V plat BG sudah memata-matai rumah Valentinus Gunawan sejak hari Sabtu lalu dini hari tanggal 13 Januari 2013 dan hari Kamis malam tanggal 17 Januari 2013 mobil CR-V plat BG warna coklat sudah memata-matai rumah saya. 

Sekitar jam 10.00 WIB, saya pergi ke rumah saudara nenek saya Syamsuardi Lizar (Lie Tjoe Koei) yang menjabat sebagai Penasehat Kehormatan HBT Pusat Padang dan menceritakan kejadian penggeledahan rumah oleh Kurnia Tjuatja dengan membawa 3 (tiga) orang lelaki tak dikenal yang mengaku dari Densus 88 Mabes Polri atas perintah Andreas Sofiandi (Sho Yong Tjoan) Toako HBT Pusat Padang menuduh saya telah mengirimkan sms yang berisikan ancaman kepada Djunaidi Perwata (Tan Hock Tjiong) Toako Kehormatan HBT Pusat Padang. Setelah menanyakan apa betul saya tidak pernah berbuat seperti yang dituduhkan, maka beliau segera menelpon Andreas Sofiandi dan minta klarifikasi masalah tersebut yang dijawab bahwa mereka sudah cek melalui satelit sinyalnya memang berasal dari rumah saya. Ketika handphone di overhandle kepada saya, Andreas Sofiandi bilang bahwa dia sore ini mau ke Padang dan nanti mau bertemu dengan saya dan saya jawab okeylah.

Kemudian saya mendatangi semua keluarga dekat dan menceritakan kejadian yang terjadi semalam dan minta petunjuk bagaimana sikap keluarga selanjutnya, maka diputuskan bersama untuk melaporkan Kurnia Tjuatja ke pihak yang berwajib.

Sore harinya sekitar jam 17.00 WIB saya mengantarkan surat somasi ke rumah Kurnia Tjuatja yang waktu itu baru pulang dari komplek pemakaman di Bungus dan saya mengatakan bahwa segenap keluarga saya tidak menerima perbuatannya semalam tersebut dan dia jawab "nanti kita bicarakan dengan Toako Yong Tjoan dan 3(tiga) orang yang gua bawak tu bisa gua panggil lagi". Senja harinya sekitar jam 18.30 WIB Kurnia Tjuatja menelpon saya mengajak bertemu dengan Andreas Sofiandi di Hotel Mercure, tapi saya jawab tidak bisa karena akan pergi membuat laporan polisi.

Malam harinya sekitar jam 19.30 WIB, saya bersama istri dan anak-anak pergi ke SPKT Polda. Sumbar untuk membuat pengaduan melaporkan Kurnia Tjuatja, semula petugas berusaha menolak dengan alasan sebaiknya dilaporkan ke Polresta atau ke polsek setempat, agar lebih cepat diproses dan Kurnia Tjuatja bisa langsung ditangkap malam ini. Tapi setelah saya bilang akan menelpon Kapolda barulah si petugas bersedia menerima laporan kami.

Malam itu juga sepulang dari SPKT Polda Sumbar, saya menelpon kakak ipar istri saya Hauwanto Budiman yang menjadi Toako HBT Cabang Payakumbuh mengabarkan bahwa saya beserta keluarga di Padang sudah melaporkan Kurnia Tjuatja ke polisi. Kemudian Hauwanto Budiman menelpon Alexius Wijaya Sekretaris HBT Pusat Padang dan mendapat informasi bahwa saya mendapatkan kartu AS di halaman rumahnya dan menggunakannya untuk mengirimkan sms. Dalam kesempatan tersebut Hauwanto Budiman minta agar saya mau menemui Andreas Sofiandi di Hotel Mercure besok Minggu pagi sebelum jam pemakaman orang meninggal karena sorenya Andreas Sofiandi kembali ke Jakarta. (bersambung)

Post a Comment

Previous Post Next Post