Pornografi Kian Merebak, Selamatkan dengan Islam


Oleh: Aisyah Abdullah
 (Pegiat Literasi)



Generasi muda adalah agent of change dan maju mundurnya suatu negara tergantung kualitas generasi mudanya. Yaitu apabila generasi mudanya memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada penciptanya pasti negara tersebut akan bangkit sebagaimana telah dicontohkan oleh generasi terdahulu. Namun, jika melihat fakta saat ini banyak generasi-generasi  muda bahkan  yang masih di bawah umur  terjebak dalam kehidupan yang kotor  salah satunya kasus pornografi.


Sebagaimana dilansir dari Republika-co.id, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjhjanto menyatakan pihaknya akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani permasalahan pornografi secara online yang membuat anak-anak di bawah umur menjadi korban.


Rata-rara usia anak yang menjadi korban aksi pornografi mulai usia 12-14 tahun. Tapi, ada juga anak-anak yang masih duduk di jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan kelompok distabilitas yang menjadi korban tindakan asusila pornografi. Ujarnya.


Dan menurut data laporan dari National Centre For Missing Exploited Children bahwa temuan konten kasus pornografi anak di Indonesia selama 4 tahun di Indonesia sebanyak 5.566.015 juta kasus. Indonesia masuk peringkat empat secara Internasional dan peringkat dua dalam regional ASEAN. Ungkap Mantan Panglima TNI. Dilansir SindoNews.com.

 

Sungguh menyedihkan melihat fakta di atas apa kabar generasi muda hari ini?  Indonesia menduduki peringkat ke empat dalam skala internasional dan tentu ini menjadi sebuah aib bagi negara ini. Dimana anak-anak yang harusnya mendapatkan kehidupan yang bersih justru sebaliknya menjadi korban kebejatan seksualitas.


Inilah hasil penerapan sistem demokrasi sekularisme. Sistem hasil akal pemikiran masusia yang terbatas dan lemah. Yang mana tolok ukur  kebahagian dalam sistem ini yaitu tatkala manusia terpenuhi kepuasan jasadiyah atau kesenangan materi sepuas-puasnya. Maka dari itu, tidak mengherankan jika masyarakat tidak takut melakukan dosa dan tidak perduli dengan urusan pahala.


Pada akhirnya perbuatan-perbuatan liberal semisal pornografi menjadi sesuatu yang dilegalkan bahkan anak-anak ikut menjadi korban.


Selain itu, sistem kapitalisme juga memandang bahwa pornografi merupakan salah satu sumber pemasukan ekonomi negara yang besar. Tentunya akan dibiarkan dan dipelihara selama ada permintaan.


Oleh karena itu, penerapan sistem demokrasi kepitalisme sekularisme nyatanya tidak mampu menciptakan lingkungan yang kondusif agar kejahatan seksual tidak merajalela di masyarakat. Aturan yang diterapkan oleh pemerintah pun tidak menyetuh problem utama  persoalan dan sistem sanksi yang diterapkan pula tidak mampu memberi efek jera kepada pelaku atau pun orang lain.



 Islam Solusi Hakiki



Islam memandang pornografi adalah sebuah perbuatan maksiat sebab dalam pornografi mengandung konten terbukanya aurat , zina dan hal-hal keji lainnya.


Dan jelas konten seperti ini akan merusak kebersihan dan kemurnian akal manusia. Selain itu konten pornografi pula menjadi jalan pemicu bangkitnya nalusi nau' pada manusia. Pemikiran masyarakat menjadi rendah hanya memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Karenanya kejahatan ini harus bisa dihentikan dan dicegah.


Dalam Islam negara sebagai perisai bagi rakyatanya tentu tidak akan tinggal diam dan membiarkan pornografi tumbuh subur atau menjadi sebuah industri bahkan sumber pemasukan ekonomi negara seperti saat ini. Negara Islam akan mengatasi persoalan ini hingga ke akar-akarnya.


Pertama Islam akan menjaga kebersihan dan kesucian interaksi masyarakatnya dengan menerapakan sistem pergaulan Islam. Yang mana kehidupan pria dan wanita baik kehidupan umum maupun kehidupan khusus terpisah. Jika pun ada pertemuan harus ada uzur syar'i dan ada mahrom yang menemani si wanita.

Konsep ini akan menutup celah bagi para pelaku pornografi untuk melakukan aksinya.


Kedua media tidak akan menayangkan  konten-konten yang rusak dan merusak masyarakat. Hanya akan menayangkan konten-konten yang berisi edukasi untuk masyarakat terkait dengan syariat Islam. 


Ketiga Islam akan mencetak masyarakat yang memiliki kepribadian Islam melalui penerapan sistem pendidikan Islam. Dengan sistem pendidikan yang benar maka akan melahirkan generasi-generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap yang Islami. Sehingga dengan sedirinya kesadaran itu muncul pada diri masyarakat untuk meninggalkan kemaksiatan termasuk pornografi.


Kemudian sistem Islam akan menerapkan sistem sanksi yang tegas kepada setiap pelaku kejahatan dan kemaksiatan akan diberi sanksi tegas dan tidak pilih kasih (tajam ke bawah tumpul ke atas) kepada para pelaku khususnya terkait pornografi. Sistem sanksi tegas dengan tujuan memberikan efek jera kepada para pelaku ataupun kepada orang lain.


Oleh sebab itu, tidak ada sistem yang mampu menjaga kebersihan akal, pemikiran, mental para generasi dari kejahatan pornografi kecuali sistem Islam yang diterapkan secara kaffah oleh negara Khilafah. Dan sudah saatnya masyarakat harus sadar bahwa sistem kapitalisme yang hanya membawa petaka bagi umat dan generasi muda. 


Waallau a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post