Mampukah Moderasi Beragama Mempengaruhi Para Pemuda?



Oleh Laila Yusrina, A.Md.
(Aktivis Muslimah)


Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan kampus yang dipimpinnya selalu menanamkan moderasi beragama kepada mahasiswa dengan semangat bhineka tunggal ika.

Ahmad mengatakan, bahwa kita hidup dalam bhineka tunggal ika, yaitu keberagaman dan dalam keberagaman itu harus menciptakan kekuatan yang saling menyempurnakan satu sama lain, itulah yang senantiasa ditanamkan kepada mahasiswa.

Dia pun mengakui, radikalisme menjadi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Oleh karenanya, moderasi beragama yang menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan menjadi modal utama untuk membentengi diri setiap individu termasuk kalangan mahasiswa yang dinilai cukup rentan terpapar paham radikalisme. (kalsel.antaranews.com, 29/10/2022).

Saat ini memang tengah berjalan sebuah proyek besar yang disebut moderasi beragama. Sasaran utamanya Islam dan umatnya. Hal ini juga terjadi di lingkungan kampus terhadap para mahasiswa / pemuda. Proyek yang berasal dari Barat ini, mampukah mempengaruhi para mahasiswa /pemuda Muslim kita?

Moderasi Beragama Adalah Racun Berbalut Madu

Moderasi beragama adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk menancapkan paham yang disebut Islam moderat dan menjadikan kaum Muslim menjadi Muslim moderat. Yaitu sosok Muslim yang menerima, mengadopsi, menyebarkan dan menjalankan pemahaman Islam ala Barat.

Paham moderasi beragama ini lahir dari sistem yang rusak, yaitu kapitalisme. Di mana akidah dari sistem ini memahamkan tentang pemisahan agama dari kehidupan atau sekularisme. Jadi jelas sekali Barat menginginkan agar aturan Islam tidak boleh diterapkan dalam kehidupan. Sehingga Barat membuat propaganda terhadap orang-orang yang berpegang teguh terhadap Islam dengan sebutan radikalisme.

Mahasiswa adalah bagian dari para pemuda. Mereka disebut sebagai “agent of change”, yang mampu mengubah nasib bangsa atau dunia ke depannya. Barat sangat paham dengan ini, sehingga mereka berusaha menanamkan paham moderasi beragama di tengah-tengah para pemuda agar paham moderasi beragama ini sukses diterima umat.

Pihak Barat saat ini selalu mengaitkan para pemuda dengan radikalisme. Karena pemuda identik dengan pemikiran yang kritis terhadap suatu kejadian atau masalah. Pihak Barat takut jika pemikiran kritis para pemuda disandarkan pada pemahaman Islam. Maka Barat memahamkan pemuda untuk tidak terlalu fanatik dalam beragama. Oleh karena itu mereka melakukan proyek moderasi beragama di negeri ini dengan harapan agar para pemuda tidak berpegang teguh terhadap ajaran agama. Sehingga mereka menganggap akan mampu menghadang kebangkitan Islam ditangan para pemuda.

Jadi jelas sekali bahwa paham moderasi beragama ini seperti racun berbalut madu, nampak manis diluar tapi ternyata merusak pemahaman dan bahkan sampai mempengaruhi perbuatan seseorang yang bertentangan dengan syariat Islam.

Menanamkan Syakhsiyah Islam Kepada Para Pemuda

Kita semua tidak ingin pemuda Muslim terpapar paham moderasi beragama ini. Karena, paham ini sangat bertentangan dengan Islam. Sehingga perlu ditanamkan di tengah-tengah para pemuda sekarang Syakhsiyah Islam (kepribadian Islam), agar mereka mampu menghadang dan menolak paham moderasi beragama ini.

Menanamkan syakhsiyah Islam (kepribadian Islam) adalah menanamkan pola pikir dan pola sikap terhadap seseorang berdasarkan Islam. Jika pola pikir (pemahaman seseorang) sudah terbentuk berdasarkan Islam, maka hal itu pasti akan mempengaruhi sikap nya, yang berbuat dan bertindak sesuai syariat Islam. Landasan dari syakhsiyyah Islam adalah akidahnya.

Menjadikan akidah seseorang agar lurus dan kuat tertanam adalah dengan mengubah pemahamannya tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt., untuk beribadah kepada-Nya, berbuat dalam kehidupan ini sesuai Syariat-Nya karena dia yakin bahwa nanti akan kembali lagi kepada Allah dan akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Sehingga tumbuhlah keimanan dan ketaqwaannya di dalam kehidupan.

Allah Swt. berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al Hasyr : 18).

Jadi jelas sekali bahwa dengan akidah yang lurus dan tertancap kuat di diri seseorang termasuk para pemuda, maka akan terbentuk pula syakhsiyyah Islam sehingga akan menghasilkan para pemuda yang beriman dan bertakwa. 

Dengan keimanan dan ketakwaan tersebut, maka paham moderasi beragama ini tidak akan mempengaruhi para pemuda bahkan mereka akan menghadang atau berjuang untuk menggantikan sistem kapitalisme yang rusak ini dengan sistem Islam yang di ridai oleh Allah Swt.

Wallahu a'lam bishshawab 

Post a Comment

Previous Post Next Post