Mampukah Vaksinasi Menjadi Solusi


Oleh Fathonah Salman Al-Farisi 
Aktivis Dakwah Islam Kaffah


Baru-baru ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa Virus Corona Varian Omicron telah masuk ke Indonesia. Adapun untuk mengantisipasi hal itu maka pemerintah menyiapkan Vaksinasi Booster yang diharapkan mampu menghentikan penyebaran virus dan beragam varian baru yang kini tengah menyebar di berbagai negara.

Namun begitu miris, di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Ketika rakyat terancam kesehatannya, sementara kondisi ekonomi pun begitu sulit, justru pemerintah menyatakan bahwa pelayanan Vaksinasi Booster akan dilakukan secara gratis dan berbayar. Padahal sejatinya kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap rakyat yang harusnya mampu dijamin sepenuhnya oleh negara.

Inilah fakta banyaknya kegagalan sistem kapitalis dalam menangani pandemi. Sistem yang menempatkan kepentingan ekonomi di atas segalanya. Tak peduli situasinya sedang terjangkit wabah atau tidak, karena hingga hari ini penguasa negeri dirasa kurang serius dalam menangani kasus pandemi. Terlihat dari kebijakan para penguasa yang membiarkan rakyat beraktivitas seperti biasa. Hanya dengan imbauan menjaga protokol kesehatan selama beraktivitas, serta mengizinkan pihak-pihak tertentu untuk dapat keluar masuk Indonesia dengan mudahnya. Padahal idealnya pemerintah wajib menjaga aktivitas masyarakat, bahkan melarang masyarakat untuk beraktivitas dan menutup sementara pintu keluar masuk negara sebagai upaya menghentikan penyebaran virus hingga situasi kembali kondusif. Namun bukannya lebih waspada, pemerintah justru abai dalam penanganan kasus varian baru Covid-19 yang tengah menghantui dunia ini.

Begitu ironis dengan solusi penguasa dalam sistem kapitalis. Hal ini tentu sangat berbeda dengan solusi yang ditawarkan dalam sistem pemerintahan Islam. Dalam sistem Islam, penanggulangan wabah dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dengan ditopang oleh dua tujuan pokok, yaitu:
1. Menjamin terpeliharanya kehidupan normal di luar terjangkitnya wabah.
2. Memutus rantai penularan secara cepat dan efektif sehingga tiap orang dapat tercegah dari bahaya infeksi dan keadaan yang menghantarkan pada kematian.

Dan untuk mencegah terjadinya pandemi berkepanjangan yang akan memakan banyak korban, pemerintah Islam menjalankan solusi penguncian wabah atau Lock Down, seperti yang tertulis dalam sebuah hadist:
"Apabila kita mendengar wabah di suatu tempat, maka janganlah memasuki tempat itu dan apabila kamu berada di tempat itu maka janganlah keluar darinya." (HR. Imam Muslim)

Dari hadist di atas telah jelas bahwa tidak boleh bagi kita berada di area terjangkit wabah, keluar darinya serta tidak boleh bagi yang berada di luar area wabah untuk memasukinya. Prinsip ini sangat efektif untuk memutuskan rantai penyebaran, sebab solusi tersebut mampu menutup rapat celah penularan wabah.

Inilah solusi yang ditawarkan Islam, solusi yang tidak hanya  mampu menjamin perlindungan sekelompok masyarakat saja, tetapi seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia.

Maka sejatinya, dunia ini membutuhkan sistem alternatif yang mampu menghentikan pandemi secara total. Dan solusi paripurna hanya lahir dari sistem yang sahih bernama Khilafah. Di mana Khilafah adalah institusi negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah serta menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunah sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan negara.
Wallahu'alam bi shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post