JKdN 2 dan Bukti Mencintai Nabi

Oleh Annis Miskiyyah
Aktivis Dakwah Garut

Sukses pemutaran premier film Jejak Khilafah di Nusantara (JKdN) pertama, kemudian dilanjutkan dengan JKdN kedua. Penonton JKdN 1, lebih dari 250 ribu akun terdaftar. Pemutaran JKdN 1, berlangsung bulan Agustus tahun 2020, bertepatan dengan peringatan tahun baru Hijriyah. JKdN 1 berhasil membuat mata umat Islam terbuka lebar, bahwa ada hubungan sangat erat antara khilafah Islam dengan Nusantara.

Begitupun dengan bulan Oktober tahun 2021 ini, bertepatan dengan momentum maulid Nabi Muhammad saw. kembali launching film JKdN 2. Ada 359.971 penonton yang menyaksikan langsung penayangan premier film JKdN 2. Angka tersebut melebihi jumlah penonton JKdN 1. Menurut Ustaz Ismail Yusanto, pemutaran JKdN 2 akan lebih memperjelas dan menguak kebenaran/diging the truth. Yakni tentang jejak khilafah Islam di Nusantara yang sejarahnya dikaburkan serta dikuburkan. 

Oleh karena itu, kaum muslimin penting untuk menonton JKdN 2. Bahkan, wajib dakwah, berjuang bersama menerapkan sistem Islam kafah dalam naungan khilafah. Semuanya itu, sebagai bukti kita mencintai Nabi Muhammad saw.

Director film JKdN, Nicko Pandawa menegaskan bahwa jika kita mencintai Nabi, juga mencintai risalah dan perjuangannya. Seyogyanya juga mencintai perjuangan penegakan khilafah. Karena hal ini adalah perjuangan Nabi, sahabat, bahkan para leluhur di zaman dahulu. Mereka sangat mencintai khilafah dan seharusnya seperti itu kita mencintai dan tidak anti terhadap khilafah.

Rasulullah Muhammad saw. melalui lisan beliau yang mulia bersabda bahwa kemudian akan kembali khilafah kedua. Berarti menegaskan adanya kekhilafahan pertama yang pernah menguasai dunia hingga 1300 tahun lebih lamanya. Khilafah Islam menerapkan sistem Islam kafah. Institusi tersebut berhasil menyejahterakan rakyatnya dengan aturan dari Allah Pencipta alam semesta. 

Hadis tersebut juga menjanjikan kabar gembira akan kembali tegaknya khilafah Islam di masa mendatang. Meskipun, tidak ada yang tahu kapan dan dimana. Saat ini, kaum muslimin dituntut wajib berdakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Karena institusi tersebut yakni khilafah Islam pertama telah runtuh melalui agen penjajah Inggris yaitu Kemal Pasha at-Taturk. Sampai detik ini, belum ada lagi khilafah Islam di seluruh dunia.

Khilafah merupakan kepemimpinan umum bagi kaum muslimin dunia, untuk mengatur urusan dalam negeri dan luar negeri berdasarkan Islam. Juga, menyebarkan Islam dengan dakwah dan jihad. Khilafah dipimpin oleh seorang khalifah (laki-laki, muslim, baligh, berakal, merdeka, adil dan mampu) yang dipilih kemudian diangkat dengan baiat in'iqad oleh representasi muslimin, dilanjutkan baiat taat oleh seluruh muslim dunia. 

Khilafah dengan khalifahnya bagaikan perisai tempat berlindung dari musuh dan mampu mempersatukan seluruh umat Islam serta mengurusi rakyatnya. Demikianlah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin sampai khalifah-khalifah setelahnya. Hal ini juga sangat dipahami oleh para Sultan dan pejuang di Nusantara, ketika menghadapi penjajah.

Sekarang, kaum muslimin di tanah air seharusnya menanamkan rasa cinta sejati kepada Rasulullah. Tidak seperti Abu Lahab, yang hanya bergembira saat kelahiran keponakan tetapi memusuhi ajaran Islam yang dibawanya. 

Cinta dan taat secara total kepada Rasulullah saw. juga dalam segala hal yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarangnya. Kecuali memang ada yang dikhususkan bagi Rasulullah saw. saja, maka merupakan kekhususan bagi beliau. 

Kaum muslimin harus mau diatur Islam dalam masalah akidah, ibadah, akhlak, makanan, minuman, pakaian, muamalah (sistem politik dalam dan luar negeri, sistem pendidikan, sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem pergaulan, sistem peradilan) hingga sanksi. Semua aturan Islam sempurna dan menyeluruh tersebut, hanya bisa terlaksana oleh institusi khilafah Islam. Berarti, wajib bagi kaum muslimin untuk segera memperjuangkan tegaknya institusi tersebut. Nantinya, intitusi khilafah akan berdakwah ke seluruh dunia sebagai sebuah negara.

Begitu juga ketika melaksanakan kewajiban dakwah. Segi metode dakwah Rasulullah saw. satu-satunya metode yang wajib diikuti. 
Rasulullah saw. melaksanakan dakwah berjamaah dalam partai politik Islam. Partai ini berhasil di bawah pimpinan beliau untuk membawa perubahan mendasar dan ideologis. 

Sifat dakwahnya berupa pemikiran, politik dan tanpa kekerasan. Tahapan demi tahapan dakwah beliau lalui, dari tahap pembinaan pengkaderan, interaksi dengan masyarakat hingga akhirnya berhasil menerapkan Islam kafah oleh pemerintahan Islam. Sedangkan sarana dan cara diserahkan kepada kita, asalkan tidak bertentangan dengan syariat dan tidak menyalahi akidah, ibadah serta metode dakwah. Sarana dan cara dakwah, contohnya pemutaran premier film JKdN 1 dan 2. 

Setelah menonton film JKdN 2 ini, semoga umat Islam semakin tercerahkan dan paham tentang Islam. Kemudian, menyadari kewajiban untuk berjuang dan berdakwah bersama melanjutkan kehidupan Islam bersama partai Islam ideologis. Sebagai bukti bahwa umat Islam cinta Nabi saw.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang dari kalian sampai diriku (Rasulullah saw.) lebih dicintainya dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia."

Wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post