Covid-19 Makin Genting, Akankah Solusi Lockdown Diambil?


Oleh: Astriani Lydia, S.S

Bagai burung dalam sangkar. Hal inilah yang menggambarkan kondisi sebagian besar masyarakat karena pandemi masih belum berakhir. Bahkan saat ini angka orang yang positif Covid-19 meningkat tajam layaknya awal pandemi terdahulu. Nampaknya masyarakat masih harus terus bersabar untuk tetap beraktivitas didalam rumah dan meminimalisir kegiatan diluar rumah. 
Tak terkecuali bagi warga Bekasi, waspada akan melonjaknya jumlah orang yang terkena Covid-19 juga harus menjadi perhatian. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid terdapat 156 pasien yang sedang menjalani perawatan.  Bahkan beberapa hari belakangan ini disinyalir ada virus corona varian baru, muncul di wilayah Kabupaten Bekasi. Dilansir dari www.okezone.com (17/06/2021) Wakil Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan, salah satu warganya yang berada di wilayah Utara Bekasi diketahui terpapar virus yang pertama kali ditemukan di India tersebut, setelah menjalani pemeriksaan di Jakarta. “Kita diberitahu oleh Kemenkes ada warga yang terpapar varian baru,” katanya.
Virus corona varian baru asal India ini memang telah ditemukan di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Kudus, Jawa Tengah, Bangkalan Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lainnya. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus melakukan penelusuran keberadaan virus varian Delta 1617.2 di wilayah Indonesia. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan untuk memetakan persebaran virus ini, penelitian masih dilakukan melalui metode Whole Genome Sequencing (WGS) atau surveilans, meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu beliau menghimbau masyarakat untuk vaksin agar terhindar dari penularan virus corona. Wiku menilai vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat cukup efektif yang diberikan kepada masyarakat cukup efektif mengurangi risiko tertular karena memiliki tingkat efikasi diatas 50 persen. “Vaksinasi yang dilakukan harus betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity dari masyarakat yang diberi vaksin,” ujarnya. (RADARBEKASI.ID, BEKASI, 17/7/2021)
Solusi Lockdown
Dari awal terjadi pandemi solusi lockdown sudah disampaikan beberapa pakar kepada pemerintah. Akan tetapi, kebijakan negeri ini yang masih bersumber pada kapitalis sekuler membuat pemangku kebijakan tidak memilih solusi tersebut. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menaati protokol kesehatan pun masih sangat minim. Maka wajar jika sampai saat ini pandemi masih belum teratasi dengan efektif.
Melihat penyebaran virus yang kian massif dari hari ke hari, hendaknya pemerintah melakukan beberapa kebijakan. Pertama, pemerintah seharusnya melakukan swab antigen/rapid untuk seluruh anggota masyarakat secara gratis. Pemerintah bisa berkoordinasi dengan persatuan RT atau RW. Apabila di suatu RT ada yg reaktif, maka bisa diberikan solusi isolasi mandiri. Untuk yang tidak reaktif bisa melakukan aktivitas diluar rumah. Tetapi apabila dalam suatu RT banyak yang reaktif, maka diberikan solusi untuk lockdown di wilayah RT tersebut.
  Kemudian yang kedua, apabila dana yang dibutuhkan di masa wabah ini tidak cukup, pemerintah bisa menggandeng lembaga-lembaga infak dan sedekah, sehingga terpenuhi apa yang menjadi hak-hak dan kebutuhan pokok masyarakat. Ketiga, menerapkan kebijakan lockdown. Aspek kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat saat ini harus menjadi prioritas utama dibandingkan aspek ekonomi. Tutup akses masuk ke dalam negeri. Kalaupun ada yang terpaksa masuk ke dalam negeri, maka sediakan tempat khusus isolasi beserta penanganan khusus.
Hal inilah yang dilakukan oleh Khalifah pada masa pemerintahan Islam, merujuk pada hadits Nabi saw, “Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat, maka janganlah memasuki tempat itu, dan apabila terjadi wabah sedangkan kamu sedang berada di tempat itu, maka janganlah keluar darinya.” (HR. Muslim) 
  Demikianlah beberapa kebijakan diambil termasuk lockdown, sejatinya agar virus Covid-19 tidak semakin menggila, akan tetapi bisa teratasi secara maksimal. Wallahu a’lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post