ABAD KHILAFAH DINANTI UNTUK ATASI PANDEMI



Goresan Pena : Hayunila Nuris, S.Kom ( Aktivis Dakwah Lubuk Pakam )

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jenis baru virus covid-19, yang muncul di Inggris , tampaknya mudah ditularkan di antara anak muda.Varian baru muncul karena tidak segera ada karantina. WHO mengatakan Ada nya penemuan virus Baru covid-19 adalah kegagalan sistem sekuler sangat lambat menghentikan sebaran virus.Dikutip Dari SindoNews.Com, Laporan tahunan pertama Dewan Pengawasan Kesiapsiagaan Global September 2019 tentang kesiapan dunia untuk keadaan darurat kesehatan, yang diterbitkan beberapa bulan sebelum pandemi Covid-19 muncul, mengatakan bahwa planet ini sangat tidak siap untuk pandemi yang berpotensi menghancurkan.

Jika Kita lihat untuk kasus covid-19 sebelumnya saja Belum menemukan titik terang Dalam penyembuhan, Ditambah lagi kasus keluar nya virus terbaru covid-19 Yang bisa dikatakan penyebaran lebih cepat Dari sebelumnya.

Vaksinasi pun Belum siap Masih Dalam tahap uji Coba. Melihat peningkatan kasus covid-19 semakin bertambah diseluruh dunia. Dikutip Dari KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan. Senin (28/12/2020) pagi pukul 07.02 WIB, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 81.118.606 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 1.771.342 orang meninggal dunia, dan 57.273.250 orang dinyatakan sembuh.

Hal ini menunjukkan bahwa kasus virus covid-19 ini Tidak boleh dianggap remeh. Kebijakan pemerintah Saat ini Dalam menangani kasus covid-19 terbilang cukup lambat. Konsep lockdown Yang dibuat Oleh sistem Kapitalis tidak lah menjadi solusi. Pasalnya, lockdown Yang dijalankan hanya setengah-setengah, Karena jika terlalu lama membuat lockdown Akan membahayakan perekonomian, Dari sini menunjukkan bahwa materi lebih tinggi nilainya dari jiwa manusia. Padahal, Di sistem ekonomi kapitalisme tanpa wabah pun sudah gagal menyejahterakan manusia.

Bagaimana Cara khilafah menghentikan penularan dan mutasi virus sehingga sebuah wabah tidak akan menjadi pandemi

Islam mengharuskan pembatasan wabah di daerah asalnya (lockdown syar’i), sebagaimana ditegaskan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Apabila kalian mendengar ada wabah di suatu tempat, maka janganlah memasuki tempat itu; Dan apabila terjadi wabah sedangkan kamu sedang berada di tempat itu, maka janganlah keluar darinya.” (HR Imam Muslim).

Dengan adanya konsep lockdown dengan segera inilah letak kunci keberhasilan Dalam menangani wabah agar tidak Meluas ke negeri-negeri lainnya. Tidak dikerjakan setengah-setengah Dan tidak takut membahayakan perkekonomian negara.

Sebab, selama proses lockdown Negara menjadi sentral utama Dalam mengurus kesejahteraan masyarakat nya, Dari mulai mengurus orang Yang dikarantina Karena sehat tidak terpapar Oleh virus Dan juga mengurus orang Yang sudah terkena virus. Semua dilakukan melalui tes Dan pemeriksaan Yang cepat Dan juga Akurat.

Permasalahan sistem ekonomi Islam dengan administrasi Yang jelas dan politik Islam semua terpusat dengan kekuasaan Negara Yang memiliki kemampuan logistik Yang memadai untuk membuat daya imunitas tubuh masyarakat berada pada puncaknya Baik kebutuhan pangan, air bersih, perumahan, juga energi dan transportasi. Demikian juga kebutuhan pendidikan hingga pelayanan kesehatan gratis berkualitas,melakukan politik riset Seperti pemastian daerah sumber wabah, aspek virologi dan epidemiologi, dan ciri-ciri klinis yang ditimbulkan. Menyediakan sesegera mungkin semua kebutuhan teknologi terkini bagi penanganan wabah. Mulai dari alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, hingga berbagai produk farmasi, alat kesehatan, dan obat-obatan.

Semua ini Akan difasilitasi Oleh Negara secara cuma-cuma kepada seluruh  warga masyarakat nya. Kemampuan finansial yang luar biasa Yang dimiliki Negara melalui politik anggaran berbasis baitulmal dengan anggaran yang bersifat mutlak.

Baitulmal adalah institusi khusus pengelola semua harta yang diterima dan dikeluarkan negara sesuai ketentuan syariat. Bila dari pemasukan rutin tidak terpenuhi, diatasi dengan pajak temporer yang dipungut negara dari orang-orang kaya sejumlah kebutuhan anggaran mutlak.

Begitulah konsep Islam Dalam naungan Khilafah Dalam menangani kasus wabah Yang terjadi   menyelesaikan secara sistemis dan segera berbagai persoalan hari ini, sebagai keberkahan yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (TQS Al A’raf [7]: 96).

 

Wallahu’alam Bi Ashowab

Post a Comment

Previous Post Next Post