Hapus UN, Solusikah Bagi Pendidikan?


Goresan Pena: Irmaya, S.Pd.I (Aktivis Dakwah Lubuk Pakam)


Dilansir dari Kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim  mengatakan, ke depan Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan penilaian kompetensi minimum sesuai standart Program For International Student Assesment (PISA). Sehingga nantinya, evaluasi belajar siswa tak lagi berpa UN  yang hanya mengerjaan soal-soal yang mencakup keseluruhan masa pendidikan siswadi sekolah. Namun, ia menambahkan, pemerintah akan memodifikasi soal-soal yang sesuai standart PISA hanya diperuntukkan bagi anak usia 15 tahun (3/4/20).

Dari soal-soal berstandart PISA itu,Kemendikbud akan membuat turunanya agar bisa dikerjakan oleh siswa SD dan SMP. Adapun Asesmen Nasional ini terdiri dari tiga bagian. Yakni, Asesmen Kompetensi MIinimum (AKM) , Survei Karakter, dan survey lingkungan belajar. AKM nantinya akan untuk mengukur capaian peserta didik dari belajar hasil kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi did lam masyarakat, terlepas dari  bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

Kemudian survey karakter, yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Sedangkan survey lingkungan belajar, nantinya untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersma-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia, “ Kata Pak Nadiem seperti dalam laman www.kemdikbud.go.id (m.liputan.com),9/10/20).

UN Dihapus, Solusikah?
Wacana tentang penghapusan UN ini sudah berembang, walau pak Nadiem meyanggah bukan dihapus, tetapi diganti dengan mekanisme penilaian dalam bentuk lain. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari program ‘Merdeka Belajar’ .Dengan asumsi, agar adanya perbaikan kualitas pendidikan di Negeri ini.

Apakah hanya dengan penghapusan UN akan meningkatan perbaikan kualitas pendidikan di Negeri ini? Faktanya sudah beberapa kali Indonesia berganti kurikulum .Namun, dari bergantinya kurikulum tersebut belum membawa perubahan yang signifikan bagi out put pendidikan di Negeri ini. Buktinya, kenakalan remaja, pergaulan bebas, tawuran, adab bahkan Keimanan yang menjadi pondasi awal pun semakin terkikis dari generasi millennial saat ini,menadi salah satu catatan evaluasi pendidikan. Lantas, Apakah perubahan mekanisme penilaian membawa perubahan kualitas dn out put dari pendidikan di Negeri ini?

Sistem yang saat ini diterapkan di Negeri ini adalah sistem kapitalisme, yang asasnya adalah sekulerisme yaitu pemisahan agama dari kehidupa.Maka perubahan apapun yang diterapkan tidak akan bisa keluar dari asas ini. Kemudian, jia menginginkan out pt pendidikan yang memilii nkarakter yang berakhlak mulia dan bertaqwa, naun sistem yang diterapka adalah memisahkan agama dari kehidupan, maka akankah tercapai? Bisa saja tercapai melalui aspek kognitif, tetapi pada aspek lain masih dipertanyakan apalagi baru wacana, butuh sosialisasi yang sangat panjang.

Islam Memiliki Mekanisme Ujian Sekolah
Bagaimana mekanisme penilaian evaluasi atau ujian dalam sistem Islam?Sejarah mencatat keemasan dan kegemilangan sejarah Islam mampu melahirkan para Ulama yang luar biasa. Ulama yang tidak hanya  mahir dalam bidang agama saja, tetapi juga di bidang umum dan dunia.Seorang ulama yang hafidz Al-qur’an, pakar Fikih dan Sains.Sistem pendidikan di dalam Islam, tidak lepas dari sistem yang menerapkan hukun Allah secara keseluruhan dalam aspek kehidupan.Sebab antara satu aturan dengan aturan yang lain saling berkaitan dan mendukung. Yang utama adalah mengacu pada asas sistem Islam yaitu Aqidah Islam, sebab aqidah Islam adalah sumber suksesnya sistem pendidikan dalam Islam.Sesab Islam mempunyai tujuan yang jelas yaitu membentuk kepribadian Islam, menguasai Tsaqofah Islam, dan meiliki Skil untuk menguasai sains dan teknologi.

Islam pernah diterapkan sebagai sebuah sistem dan menguasai hingga 2/3 belahan dunia. Pernah menadi Negara Adidaya dan memimpin dunia bahkan menjadi mercusuar peradaban dan Ilmu hingga mata dunia terbelalak dn ingin mendekatinya.Nama-nama lembaga pendidikan Islam itu pernah mengalami puncak kejayaan dan menjadi symbol kegemilangan peradaban Islam. Beberapa lembaga itu antara lain, Al-Azhar di Mesir,Nizamiyah di Baghdad.

Masing-masing lembaga ini memili8kiu sistem dn kurikulum yang sangat maju dikala itu. Itulah sebagian potret kecil dalam sitem Islam,Sistem Islam yang berdiri atas asas Aqidah Islam.Sudah saatnya kita bersama sama mewujudkan sistem Islam, Sistem yang mewujudkan kebaiakan di dunia. Hanya dengan sistem Islam Allah akan membuka keberkahan dari langit dan bumi dan bumi. Sebagaimana ditegaskan dala Firman Allah “ Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS Al-Maidah [5]:50).
Wallahu’alam Bish showab.








Post a Comment

Previous Post Next Post