Racun Mematikan bagi Kaum Perempuan



Oleh : Eviyanti
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif 

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti masih sulitnya akses pelayanan kesehatan mendasar bagi perempuan di dunia menjelang Hari Perempuan Internasional.

Tedros ingin menggunakan momen Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Minggu, 08 Maret 2020, untuk mengingatkan bahwa di seluruh dunia banyak wanita tidak dapat mengakses layanan kesehatan mendasar dan terus menderita akibat penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan diobati. Namun, menurut dia Hari Perempuan Internasional merupakan kesempatan untuk tidak hanya mempromosikan dan melindungi kesehatan perempuan, tetapi juga menyoroti peran vital mereka dalam rangka mempromosikan dan melindungi kesehatan semua orang.

Salah satu kebijakan pada sistem liberal yang dianut negara saat ini adalah gerakan mengangkat tema kesetaraan gender. Namun, tidak menyurutkan jumlah dan jenis persoalan yang dihadapi perempuan.

Sistem saat ini memandang perempuan sebagai komoditi bisnis yang bisa dieksploitasi sisi keperempuanannya sebagai sumber uang. Perempuan dilibatkan dalam sejumlah usaha bisnis di antaranya: fashion, kosmetik, dan industri pornografi untuk menjadi pundi-pundi uang bagi para kapital, begitu juga anak-anak. Asas sekuler yang dianut oleh sistem ini tidak pernah ragu untuk menjadikan perempuan sebagai objek yang dimanfaatkan demi meraih keuntungan materialistik.

Alih-alih dilindungi, sistem demokrasi kapital liberal berasumsi bahwa peran perempuan mampu menjamin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan daya beli masyarakat. Demi misi ini kapitalisme menggandeng ide kesetaraan gender untuk memoles kepentingannya seakan menjadi perjuangan pembebasan perempuan. Namun sayangnya, sampai saat ini program-program tersebut belum menampakkan hasil, justru sebaliknya perempuan-perempuan tersebut terseret dalam arus partisipasi menyesatkan. Akhirnya sedikit banyak telah melalaikan perempuan dalam menjalankan peran utamanya sebagai Ummun wa rabbatul bait, ibu generasi dan pengatur rumah tangga. Jika kondisi para perempuan seperti ini bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi pada generasi kita.

Sejatinya yang akan mengembalikan hak perempuan dan menjaga martabat dan kesucian serta mengembalikan peran asli perempuan adalah khilafah. Karena khilafah adalah perisai bagi umat. Beberapa jaminan yang diberikan negara khilafah kepada perempuan di antaranya:

1. Jaminan terhadap kehormatan melalui hukum-hukum yang menyangkut pergaulan antar lawan jenis.

2. Jaminan kesejahteraan tanpa membebani perempuan untuk bekerja menafkahi diri dan keluarga namun dibebankan kepada laki-laki yang menjadi mahromnya.

3. Jaminan untuk memperoleh pendidikan.

4. Jaminan untuk berpolitik dan beramar makruf nahi munkar.

5. Jaminan untuk keberlangsungan keturunan melalui hukum-hukum tentang nasab.

6. Jaminan ketika perempuan di ruang publik .

Mari segera memantaskan diri untuk meraih kembali kemuliaan dan kehormatan yang dijanjikan Allah dengan menaati seluruh syariat-Nya. Jagalah diri dan keluarga agar tidak terpedaya dengan berbagai propaganda sesat dan perjuangan tanpa arah. Karena sejatinya berbagai propaganda kesetaraan gender merupakan racun mematikan bagi kaum perempuan. Hanya dengan khilafah saja ketentraman, kemuliaan, dan kehormatan akan terwujud.

Wallahu a'lam bishshawaab

Post a Comment

Previous Post Next Post