Harus Ada Ideologi Yang Menyelamatkan Uighur Dan China



Goresan Pena Abu Mush'ab Al Fatih Bala
(Pemerhati Politik Asal NTT)

Uighur dan China bukanlah satu negara pada awalnya. Uighur adalah satu kesultanan Islam yang merdeka bebas dari China.

Tetapi China memberikan perangkap utang yang menjerat Uighur. Uighur tak mampu melunasinya kemudian menjadi bagian jajahan baru bagi China. Uighur pun diganti namanya menjadi Xinjiang yang artinya (daerah jajahan baru).

Uighur memiliki agama dan ras yang berbeda dengan China sehingga China yang komunis memberlakukan Uighur dengan sewenang-wenang. Sumber berita yang shahih telah tersebar di seluruh dunia bahwa China memenjarakan 1 juta Muslim Uighur di Kamp Dekonsentrasi yang mirip sebagai penjara terbesar nomer 1 di dunia.

Hal ini menyebabkan rumah-rumah di Uighur hanya ditempati Kaum Muslimah. Dan China mengirimkan di setiap rumah seorang laki-laki komunis yang bukan mahromnya wanita di sana. China beralasan hal ini untuk membina warga Uighur agar mereka sadar akan peran negara dan menaati ideologi partai Komunis.

China merasa bangga telah mampu menguras SDA yang ada di Uighur, menyiksa kaum lelakinya dan merendahkan wanitanya. Namun, China kemudian diduga mendapatkan balasan atau adzab. Virus Corona telah menjadi wabah pembunuh nomer satu di China.

Hari-hari horor yang dirasakan Muslim Uighur sepertinya berpindah ke China daratan. Menurut Milliader China dan Kantor Berita Tencent, jumlah sebenarnya korban jiwa yang tewas di China adalah 50.000 orang dan menginfeksi ratusan ribu lainnya.

Begitu mengerikannya virus ini hingga 1.600 telah meninggal dunia dan menginfeksi 50.000 orang. Bahkan tenaga medis seperti dokter  pun ikut meninggal. Seperti dikutip dari Kantor Berita CNN, Kepala Rumah Sakit Wuhan pun telah meninggal setelah terinfeksi virus Corona.

Banyak pihak pun merasa iba dengan apa yang menimpa China. Walaupun China pernah sering membantai Muslim Uighur, melarang mereka beribadah, menyuruh mereka membatalkan puasa dengan memakan babi dan meninum alkohol, apa yang menimpa warga China sangat menyedihkan.

Semua kemalangan China berawal dari kesalahan memilih ideologi. China menjadi negara Komunis yang membenci agama. Agama bagi mereka adalah candu kehidupan.

Agama musuh terbesar bagi mereka khususnya Islam. Pemerintah China dan warganya tidak mengenal sistem halal dan haram sehingga menghilangkan nyawa yang tak bersalah pun dianggap biasa saja. Memakan kelelewar, kodok, ular dan sebagainya menjadi hal yang lumrah. Sehingga diduga dengan memakan yang haram itu lah yang mengakibatkan munculnya virus Corona. Walaupun tudingan bocornya senjata biologi milik China itu benar, tetap saja penggunaan senjata beracun seperti ini diharamkan dalam Islam meski untuk tujuan perang.

Menurut WHO vaksin untuk Corona baru bisa ditemukan 18 bulan lagi (1 tahun 6 bulan ke depan). Namun dampaknya sudah sangat mengguncang China. China diblokir bisnis wisata dan beberapa komoditas ekspornya. China dianggap sebagai penyebab "kesialan" bagi banyak negara di dunia karena ancaman Corona bagi kesehatan dan ekonomi.

Seandainya saja jika dulu China memilih ideologi Islam tentunya China tak akan separah saat ini. Dulu sempat ditawarkan Islam oleh Panglima Besar Qutaibah Ibnu Muslim yang telah menaklukkan Asia Tengah namun China lebih memilih jalan damai daripada berperang dengan negara sekuat Khilafah Umayyah.

Penolakan China ini menyebabkan mereka tak mengenal ideologi Islam dan memiliki sistem kehidupan yang rentan terhadap serangan ideologi sekuler. China terpengaruh pemikiran Komunis yang dipelopori oleh Uni Soviet dengan tokoh pelopornya Karl Marx dan Stallin.

China yang dulunya dikenal saling membantai antar dinasti demi tahta kemudian semakin sangar ketika berideologi komunis. Orang-orang china yang pro Kapitalis terpaksa hengkang ke luar negeri demi keamanan jiwa misalnya tokoh nasionalis Ciang Kai Sek yang berpindah ke Taiwan.

Seandainya China memilih ideologi Islam maka dengan potensi 1,5 miliar penduduknya tentu akan menjadi penguasa dunia dengan cara yang lebih elegan dan bermartabat. Tanpa menjajah negeri orang, memakai perangkat utang yang  ribawi. China pun bisa keluar dari bahaya virus Corona.

China pun diduga kuat bisa mengimbangi pengaruh kapitalisme Barat dan mencegah masuknya komunisme dari blok Soviet jika dulu memilih ideologi Islam. Bahkan tak akan ada ideologi komunis yang dibawa oleh PKI ke Indonesia dan Vietnam pun gagal menjadi negara Komunis. Uighur pun bisa bebas dan menerapkan Islam tanpa khawatir dengan pemaksaan ala komunis China. Uighur pun akan bersatu dengan China dalam satu Kepemimpinan Islam yang akan memakmurkan dunia ini.[]

Bumi Allah SWT, 18 Februari 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamakeRomaAdalahTulisan

Post a Comment

Previous Post Next Post