Dunia Ini Fana Tempat Singgah Sementara

Oleh : Wina Kurniawasih 
(Revowriter Bogor)

Tak terasa waktu cepat berlalu. Tahun 2019 telah pergi. Tentu banyak hal yang sudah dilewati. Suka maupun duka mengiringi perjalanan hidup ini. Sungguh rugi jika waktu yang telah dilalui hanya diisi dengan hal-hal yang tak berarti. Sibuk dengan urusan duniawi. Lupa diri. Lalai bertaqwa pada Ilahi.

Padahal seringkali Allah Swt mengingatkan kita dengan memberi beragam ujian. Misalnya berupa kekurangan harta, benda, sakit, maupun kehilangan orang yang kita sayang. Atau malah sebaliknya Allah mengabulkan setiap keinginan kita. Harta berlimpah. Sehat walafiat dan lainnya. Itu semua semata agar kita tak berpaling dari-Nya.

Maka seharusnya kita mampu menempatkan diri. Saat kita dilanda derita bersegera memohon ampunan-Nya. Memohon pertolongan hanya kepada-Nya. Sabar tawakal atas ketetapan-Nya. Meyakini bahwa Allah selalu memberi yang terbaik dalam hidup dan kehidupan kita.

Sebaliknya jika kita dianugerahi kebahagian dengan harta yang berlimpah. Berkecukupan tidak kekurangan apapun. Bersyukurlah. Jangan lupa berbagi kepada sesama. Agar hidup jadi lebih berarti, berkah dan indah.

Sejatinya dalam setiap tarikan dan hembusan nafas kita terdapat nikmat yang luar biasa. Allah telah menganugerahi setiap hamba-Nya sesuai kebutuhannya. Subhaanallah walhamdulillah. Bersyukurlah atas nikmat yang Allah beri. Sungguh nikmat dari-Nya tak terukur.

Yakinlah Allah memberi kesulitan maupun kemudahan tak lain agar hamba-Nya senantiasa mengingat kematiannya. Mengingat tujuan hidupnya. Mengingat setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban. Jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan orang yang rugi di kemudian hari.

Mengingat Allah SWT berfirman yang artinya:
“Demi waktu. Sungguh manusia benar-benar ada dalam kerugian.”(QS. Al-‘Ashr [103]: 1-2)

Ingatlah bahwa hidup kita di dunia hanya sementara. Dunia ini fana. Tugas kita hanyalah beribadah kepada Allah semata. Kita wajib mendedikasikan seluruh hidup dan mati hanya untuk Allah Swt. Maka jangan sia-siakan hidup kita di dunia.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” [QS. Adz Dzariyat : 56]

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. Al An’am : 162]

Dari ayat di atas jelaslah Allah memberi peringatan agar kita bertaqwa. Maka saatnya evaluasi diri. Gunakanlah sisa waktu kita menjadi insan yang lebih baik lagi. Melaksanakan kewajiban dengan ikhlas lillah. Tak lupa memperbanyak amalan sunnah seperti puasa sunnah, memperbanyak shalat malam, sedekah dan lain-lain.

Sungguh rugi jika kita hanya berdiam diri saat yang lainnya saling berkontribusi menebarkan kebaikan. Bahkan sudah banyak yang memberikan peringatan baik di dunia maya maupun dunia nyata. Mengingatkan bahwa dunia ini fana. Manusia diciptakan untuk beribadah pada Allah. Terus bertaqarrub pada-Nya. Menerapkan Islam Kaffah di setiap lini kehidupan.

Rugi jika terus terlena dengan gemerlapnya dunia yang fana. Sibuk bermaksiat. Mencuri. Menganiaya. Membunuh. Berjudi. Berzina. Memfitnah. Menjalankan riba. Aurat sengaja dipertontonkan. Bahkan tak segan jual diri pun dilakukan. Kemuliaan rela dihinakan hanya demi meraup keuntungan. Pun melakukan dosa yang lainnya. Na’udzubillah.

Sejatinya kelak di yaumil akhir setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban. Maka, lakukanlah apa yang bisa dilakukan. Semata hanya karena Allah. Raihlah ridha Allah dengan terus berusaha melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ingatlah dunia ini fana. Dunia ini hanya tempat singgah sementara. Jangan sia-siakan waktu yang singkat ini.

Semoga Allah senantiasa melindungi dan merahmati kita. Memberi limpahan keberkahan. Sehingga kita mampu bersyukur atas nikmat yang Allah beri dan bersabar atas derita yang menimpa diri. Sebab bersabar dan bersyukur adalah kewajiban setiap insan yang beriman. Wallahua’lam bish shawab.(*)

Bogor, 01 Januari 2020

Post a Comment

Previous Post Next Post