2020, Quo Vadis Nasib Ummat

Oleh : Anis Siti Mariyah S.P 
Ibu Rumah Tangga 
 
Akan ada beberapa kenaikan yang telah disiapkan pemerintah, kebijkan kenaikan benerapa tarif ini berdampak pada keberlangsungan pemenuhan hajat hidup ummat. Dilansir dari detik.com, ada beberapa kenaikan tarif layanan publik yang berlangsung awal tahun 2020, diantaranya tarif tol, BPJS,Parkir, dan Damri. 

Kenaikan beberapa tarif pelayanan publik ini akan berpengaruh signifikan bagi ekonomi rakyat. Dampak paling real utamanya akan dirasakan oleh kalangan orang dengan tingkat ekonomi lemah, tidak hanya itu, dampak dari kenaikan tarif ini akan memicu terjadinya inflasi yang akan semakin menyengsarakan rakyat. Daya beli masyarakat akan melemah,seiring dengan kenaikan harga fasilitas publik yang dipastikan akan merangsang terjadinya kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Inilah yang dinamakan sebagai efek domino dari ekonomi yang terpuruk akibat gagalnya kebijakan publik. Dan patut untuk kita pertanyakan adalah nasib rakyat semakin sejahtera di 2020, atau sebaliknya? . Quo Vadis nasib ummat ini jika kebijakan publik masih disetir para kapitalis dengan prinsip ekonomi neoliberal yang tidak pro rakyat. Kebijakan publik neoliberal hanya pro pada pemilik modal yakni para pengusaha dan para elite penguasa negeri. 

Sudah saatnya kebijakan publik pro terhadap rakyat, karena rakyat ingin harapan baru atas nasibnya di 2020 ini. Serahkanlah kebijakan publik ini dengan skema ekonomi Islam, yang pada prinsipnya ekonomi Islam ini dipengaruhi oleh ideologi Islam. Penerapan ideologi Islam dalam tatanan negara akan menumbuhkan ekonomi syariah yang pro rakyat dengan prinsip pemenuhan kebutuhan pokok, yakni negaralah yang berperan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat : sandang,pangan,papan, pendidikan dan kesehatan yang merupakan hak asasi bagi manusia. Negara menjaminnya dengan konsep pemenuhan nafkah, penciptaan lapangan pekerjaan, layana pendidikan dan kesehatan gratis, yang didanai dari pengelolaan sumberdaya alam. 

Beda halnya dengan saat ini, negara menyerahkan pengelolaan ekonomi pada swasta dengan prinsip kebebasan berekonomi, sehingga sumberdaya alam tidak terkelola dengan baik, malah terpaksa dijual ke asing akibat terlilit hutang. Kembalikanlah nasib ummat ini pada syariat agama Islam, yang akan menerapkan politik ekonomi Islam dalam negara, yang akan menjamin kebutuhan rakyat terpenuhi, dan nasib rakyat terjamin sejahtera, bukan malah se makin suram.
Wallahu’alam Bi Shawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post