Uighur, Maafkan Kami

Oleh : Inas Rosyidah 
(aktivis muslimah Jember) 

Darah terus mengucur
Ratusan bahkan mungkin ribuan orang sudah gugur
Nun di sana saudara seiman muslim UIGHUR
Kehidupan mereka hancur
Masa depan seakan lebur
Nyaris tak ada jalan untuk kabur
Hidup murtad atau mati dikubur

Tirani penguasa China
Tega berbuat semena-mena
Menganggap muslim Uighur seperti bukan manusia
Mereka laksana hewan yang siap dimangsa
Hidup menderita matipun dengan cara merana
Penderitaan mereka tak mampu terlukiskan dengan kata

Kampung dan desa di Uighur sepi dari tawa bocah bercanda
Anak Uighur dipaksa berpisah dari ayah bunda
Para lelaki dipenjara hanya karena jalankan perintah agama
Wanitanya dipaksa tinggal seatap dengan pria China yang bukan mahramnya
Kemana mereka yang selalu berkoar tentang HAK AZASI MANUSIA

Wajah para bocah tak berdosa
Kini tak lagi ceria
Mereka sekarang hidup dalam kamp penguasa China
Setiap hari iman Islam mereka dihilangkan secara paksa
Didoktrin membenci agama Islam yang diyakininya
Pilihan cuma ada dua
Siksaan pedih yang diterima
Atau murtad dari agamanya

Para lelaki Uighur yang perkasa
Kini tak bebas berkeliaran seperti dulu kala
Tak bisa lagi menjalankan perintah agama
Penguasa China menangkap memenjara dan menyiksa
Setiap lelaki Uighur yang tampak taat pada Tuhan-nya
Cap RADIKAL akan langsung tersemat di dadanya
Penjara pasti jadi rumah keduanya

Para wanita Uighur-pun bernasib sama
Dipisahkan dari suami ayah ataupun mahramnya
Pria asing dimasukkan dengan paksa ke rumah si wanita
sebagai kaki tangan rezim China
Perkosaan menjadi hal biasa
Pernikahan menjadi lembaga kawin paksa dengan pria tak seagama
Si wanita dipaksa murtad dari Islam-nya

Wahai saudara muslim seiman
Dimana nurani kalian
Ada saudara seiman disiksa dan dimurtadkan
Saudara muslim lainnya seakan diam tak merasakan
Seakan bisu tuli dan buta atas mereka punya penderitaan
Merasa itu bukan kita punya urusan
Batas negara sungguh telah membutakan

Cobalah fahami
Jika di negeri tercinta ini
Mengalami kejadian tragis begini
Namun tak ada yang mau peduli
Pasti kalianpun akan menyesali
Mengapa saudara seiman tak tergerak hati
Untuk ringankan beban diri
Minimal bersuara lantang mengecam penindasan tak manusiawi
Namun suara penguasa negeri ini-pun seakan sudah terbeli

Negeri ini berpenduduk muslim terbesar di dunia
Namun tak terdengar suara kepeduliannya
Nada kecaman-pun tak terdengar didendangkan penguasa
Sikap penguasa nyaris serupa
Pada kasus muslim Palestina, Rohingya, India atau belahan manapun di dunia
Nyaris tanpa suara

Jangan menjadi negeri para durjana
Tak peduli derita para muslim saudaranya
Bukankah Rasulullah bersabda
Iman di dada dianggap tiada
Jika mencintai diri tak seperti mencintai saudara seagama
Apa hujah di hadapan Yang Maha Kuasa
Jika mata dan hati buta
Atas derita saudara muslim lainnya

Alih-alih membantu
Yang terjadi malah ada tuduhan palsu
Sebagian muslim di negeri ini seakan berhati batu
Sibuk menyebarkan berbagai isu
Menuduh muslim Uighur pantas diperlakukan seperti itu
Tersebab bersikap RADIKAL terhadap penguasa China sejak dulu
Menumbuhkan benih terorisme dalam kalbu
Berbuat makar dalam aktivitas yang dituju

Heran....
Mengaku saudara seiman
Namun rela saudara seaqidah menjadi korban penindasan
Menyebarkan tuduhan berbau fitnahan
Merasa sikapnya benar membela rezim China lakukan penyiksaan
Berlepas tangan tak peduli berdalih itu negara lain punya urusan
Betapa lemahnya iman
Tertutupi sogokan dunia yang melenakan

Ada yang berusaha tutupi kebenaran
Muslim Uighur tak hendak lakukan pemberontakan
Justru penguasa China telah lakukan penjajahan
Berdalih membantu wilayah XINJIANG dalam pembangunan
Ternyata aneksasi dilakukan
Penguasa China memasukkan paksa wilayah Xinjiang dalam kekuasaan
Muslim Uighur selalu hidup dalam ketakutan
Mjauhkan etnis Uighur dari Islam sbg keyakinan

Jangan seperti menggunting dalam lipatan
Jika tak bisa membantu jangan malah lakukan pengkhianatan
Kelak semua yang dilakukan
Allah akan hisab tanpa ada yang ketinggalan
Jika kita berdiam membiarkan
Mereka semua akan tuntut kita di hari pembalasan
Atas ketidakpedulian
Atas segala cacian dan tuduhan
Atas pembiaran penyiksaan

Faktanya nasib umat Islam di dunia memang terkatung-katung
Segala kedzoliman melanda nyaris tak terbendung
Wajah dunia Islam seperti tertutup mendung
Umat Islam seakan kehilangan sosok orangtua kandung
Terlunta ternista bahkan dihabisi musuh Islam tanpa canggung
Tersebab tak punya pemimpin dan kekuatan sebagai tameng pelindung

Andai umat Islam bersatu
Kekuatannya akan menjadi padu
Sayangnya rasa ASHOBIYAH telah membuat rancu
Ukhuwah Islamiyah nyaris menjadi tabu
'Ummatan wahidah' itu kini telah beku
Hati mati mata buta lidah gagu
Tak punya kekuatan seakan terbelenggu
Sedangkan musuh bersatu padu mengganggu

Inilah yang terjadi saat aturan Allah dicampakkan
Islam sebagai RAHMATAN LIL 'alamin tak bisa dirasakan
Harusnya Islam kaffah diterapkan
Sebagai sistem aturan kehidupan
Bersatunya seluruh kaum muslimin sebagai kekuatan tak terkalahkan
Hanya bisa dilakukan jika Islam dijadikan panduan peradaban
Tak terkotak-kotak atas nama sekat wilayah perbatasan
Hingga tak peduli penderitaan saudara seiman
Tinggalkan ikatan ashobiyah sumber perpecahan

Inilah yang terjadi saat aturan Allah dicampakkan
Islam sebagai RAHMATAN LIL 'alamin tak bisa dirasakan
Harusnya Islam kaffah diterapkan
Sebagai sistem aturan kehidupan
Bersatunya seluruh kaum muslimin sebagai kekuatan tak terkalahkan
Hanya bisa dilakukan jika Islam dijadikan panduan peradaban
Tak terkotak-kotak atas nama sekat wilayah perbatasan
Hingga tak peduli penderitaan saudara seiman
Bersatulah karena ikatan iman

Post a Comment

Previous Post Next Post