Elergi Syariah,Muslimkah Kita?

Oleh : Sulastri 
(Pemerhati Muslimah Konda)

Pemerintah tidak menganggap Ijtima Ulama IV yang salah satu rekomendasinya mewujudkan NKRI Syariah sesuai pancasila. Kepala staf kepresidenan (KSP)Moeldoko, mengatakan yang berlawanan dengan pancasila harus di lawan.

"Negara kita inikan bukan negara islam.negara ini sudah jelas ideologinya.Ideologi lain tidak bisa di kembangkan di sini.Sepanjang itu berlawanan dgn ideologi pancasila, ya harus dilawan” kata Moeldoko saat dimintai tanggapan di Istana Negara (6/8/2019).

Moeldoko  juga menjelaskan bahwa negara ini bukan negara Ijtima. Aturannya sudah jelas. Negara ini adalah negara hukum, ada konstitusi, UUD 45, ada UU, ada Perpres. Mewujudkan NKRI bersyariah berdasarkan pancasila merupakan salah satu rekomendasi Ijtima ulama nomor 3-6.

Penanggung jawab Ijtima ulama 4 Yusuf Muhamad Martak mengatakan semua ulama telah sepakat untuk menerapkan Syariah Islam. Ijtima ulama 4 juga menyinggung soal penegakan sistem Khilafah. Dalam pertimbangannya Yusuf menyatakan ijtima ulama 4 sepakat konstitusi harus dimanfaatkan untuk keadilan bagi masyarakat. Ijtima ulama juga sepakat melawan Pemerintah yang zalim secara konstitusional.

Penolakan NKRI Syariah juga datang dari politisi Sekjen PPP Asrul Sani. Tidak boleh ada pihak yang mengubah Ideologi dan bentuk negara.

Penolakan terhadap Syariah merupakan hal yang biasa terjadi oleh pihak-pihak yang risih dengan istilah Syariah. Bahkan, mereka menuduh orang-orang yang gencar mendakwahkan Syariah dicap sebagai anti pancasila, radikalisme. Islam selali di identikkan dengan terorisme. Ini di karenakan kriteria atau ciri-ciri dari pelaku terorisme menggunakan busana islamiah atau di cirikan dengan jenggot panjang, celana cingkrang dan cadar bagi perempuan. Dimana hal tersebut menggambarkan bahwa pelaku terorisme berasal dari kalangan Islam.

Ini adalah salah satu bentuk stigma negatif yang sengaja dibuat untuk memphobiakan Islam di tengah kaum muslim. Ketika itu di pertontonkan di kalangan kaum muslim yang mungkin sedikit awam dengan keislamannya, bukan tidak mungkin mereka akan merasa takut, bahkan menjauhi orang-orang yang mendakwahkan Islam dan ajaran Islam yang d contohkan oleh Rasullullah.

Apalagi hari ini, sekulerisme menjadi senjata ampuh untuk menjadi jalàn tengah bagi sebagian kaum muslim. Mereka merasa nyaman ketika ibadah mahdahnya sudah di jalankan, akhlak pun sudah baik dengan sesama meskipun masih sibuk melakukan riba.

Tak berhenti sampai di situ, hari ini simbol-simbol Islam di cap mengerikan. Contohnya ketika siapa pun yang kedapatan membawa bendera hitam bertuliskan lafaz La ilaha illalah akan segera di tindak sebagai tindakan radikal.

Fakta Kebobrokan Sistem Tanpa Syariah yang Sempurna.
Banyak fakta yang membuktikan ketika syariah Islam yang sempurna dijauhkan dari kehidupan manusua. Mulai dari kehidupan bebas remaja yang menyebabkan aborsi, keamanan masyarakat semakin jauh  dengan banyaknya perampok, begal, pencuri. Ketimpangan sosial, angka kemiskinan semakin meningkat dari tahun ketahun akibat liberalisasi SDA. Narkoba tak terkendali baik itu kalangan biasa, selebriti, bahkan kalangan elit. Demikian pula dengan korupsi yang semakin merajalela. Sudah hilang urat malunya sehingga  uang rakyat pun di embatnya pula dan masih seabrek masalah-masalah lainnya.

Semua kebobrokan yang terjadi akibat dari hawa nafsu manusia yang  tidak mau diatur oleh syariah. Aturan sang pencipta alam, Sang Pemilik Hidup. Manusia bersifat terbatas  ketika membuat aturan maka pasti sifatnya pun akan terbatas pula.

//Syariah Islam Kaffah Satu-Satunya Solusi//
Islam adalah sebuah agama yang istimewa. Selain sebuah agama Islam juga sebuah ideologi. Artinya Islam harus menjadi pedoman bagi segala segi kehidupan manusia baik sosial politik, budaya serta kehidupan pribadi.

Islam memiliki tatanan syariah yang sedemikian sempurna untuk mengatur kehidupan manusia. Syariahnya pun meliputi 3 dimensi sebagài jurus jitu solusi umat hari ini.

Pertama, syariah yang mengatur hubungan dengan Sang Maha Pencipta. Bagaimana cara beribadah baik itu yang wajib maupun yang sunnah dan ini adalah kebutuhan dasar bagi manusia dalam mempertuhankan sesuatu karena kita sadar bahwa kita adalah makhluk lemah yang terbatas. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih daripada diri kita.

Kedua, syariah yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya. Di dalam Islam segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik AllahSwt. Termasuk tubuh kita karena tubuh kita milik Allah maka yang berhak mengatur tubuh kita adalah sang pemilik tubuh. Hal ini berkaitan dengan makanan, minuman, pakaian. Di mana ketika manusia memilih mengatur dirinya dengan kehendak hatinya tanpa mengedepankan Syariah, maka tunggulah kemudharatan pada manusia itu sendiri ini sebagai wujud ketaatan kita kepada Sang Pencipta

Ketiga, yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hal ini meliputi tatanan yang lebih tinggi. Seputar ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik. Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan interaksi atau hubungan dengan manusia lain. Dalam proses berhubungan itu tak jarang menimbulkan perselisihan. Selain itu interaksi yang terjadi terus menerus membutuhkan sebuah aturan dan tuntunan agar tidak kacau. Dalam mengatur masalah manusia dengan manusia Islam sebagai agama yang sempurna mengaturnya dalam perkara muamalah (ekonomi, politik, interaksi sosial, budaya,  dan pertahanan keamanan) serta uqubat (sistem sanksi).

Dalam masalah ekonomi Islam mengatur agar SDA yang melimpah haram dikuasai oleh individu atau swasta ataupun negara. Sumber daya alam seperti sungai, danau, laut (kandungannya) hutan,  minyak bumi, gas dan batubara adalah milik seluruh rakyat. Pemerintah hanya bertugas mengelola saja dan hasilnya wajib dikembalikan kepada rakyat.

Dalam uqubat Islam menetapkan di dalam al-quran dan hadis bahwa hukuman bagi pezina muhsan (yang sudah menikah) adalah dirajam Sampai Mati. Sedangkan yang ghoiro muhsan (belum menikah) hukuman 100x cambukan bagi pencuri adalah dipotong tangan serta hukuman mati bagi pembunuh secara sengaja. Ini akan menimbulkan efek jera bagi yang melakukan kejahatan.

Namun Islam yang memiliki syariat lengkap dan sempurna sangat disayangkan isi dari syariat tersebut, tidak mau diterapkan seluruhnya. Dalam surat Al-baqarah ayat 208 Allah menjelaskan: "hai orang2 yg beriman masuklah kalian ke dalam islam secara keseluruhan....". Dari ayat tersebut kita diwajibkan untuk mengambil syariat Islam seluruhnya.

Al-quran adalah petunjuk hidup manusia, namun isinya tidak mau diterapkan. Maka, wajar ketika manusia melanggarnya maka bencana akan menimpa di dunia.dan akhirat pasti akan jauh lebih berat. Wallahu A'lam Bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post