Evi Yandri Rajo Budiman : Menjadi Wakil Rakyat Bukan Untuk Mencari Hidup

Padang – Evi Yandri Rajo Budiman mengakui belum begitu lama bergumul di kancah politik. Namun, dia merupakan seorang aktifis yang cukup lama bergerak di bidang sosial, organisator yang andal dengan menjadi ujung tombak di beberapa organisasi.

Bersama Ikatan Keluarga Wartawan Sumatera Barat, calon wakil rakyat Sumbar ini bertukar pikiran dengan awak media. Pertemuan dadakan ini seakan diatur Tuhan dan tiba-tiba tercetus nama Caleg Gerindra nomor urut 10 dapil Padang.

Tiga tahun lalu saya pernah mewawancarai tokoh muda ini memuat profilnya yang berjuang dari bawah hingga menjadi pengusaha sukses. 

Pasca reformasi sangat susah mendapatkan pekerjaan disini dan Evi muda mencoba peruntungan menjadi TKI ke Jepang pada tahun 1997 sampai 2001. Setelah habis kontrak kerja, Evi mulai usaha dagang di Pasar Raya Padang. 

Perlahan tapi pasti, usaha tersebut mulai berkembang dan puncaknya pada tahun 2009 terjadi gempa Padang. Roda perekonomian Sumbar terputus namun permintaan daerah kabupaten/kota untuk kebutuhan sembako makin meningkat ke PD Hana.

Ditengah bencana alam tersebut, sering pula Evi membagi sembako disepanjang daerah Padang Pariaman-Pasaman. Evi mengakui kebesaran Tuhan, pemberian yang ikhlas pada sesama bukannya membuat kita kekurangan malahan usaha dagangnya makin meningkat.

Dengan menyisihkan sebagian pendapatan maka Evi bersama teman-temannya alumni SMEAN 1 Padang yang sekarang menjadi SMKN 2 Padang mulai melakukan kegiatan sosial dengan membangun rumah warga miskin yang tidak terjangkau oleh Pemko Padang dan Baznas.

Mereka melakukan survey langsung ke objek yang akan dibangun rumahnya dan hingga sekarang sudah terbangun 8 unit rumah untuk warga sangat miskin. Saking miskinnya, mereka hanya makan ubi campur pisang rebus. Bahkan ada yang hanya makan sekali 2 hari.

Tokoh muda Kuranji ini tidak ingin menyalahkan siapapun dan lembaga manapun. Selagi masih bernapas dan mampu untuk menolong orang maka kegiatan sosial ini akan terus dilakukannya.

Selama ini tidak terpikirkan untuk menjadi wakil rakyat namun tokoh Kuranji Marzuki Onmar mendorongnya untuk tampil ke dunia politik guna memperjuangkan aspirasi rakyat Kota Padang. Detik-detik menjelang pendaftaran Evi menyanggupinya setelah melalui rundingan keluarga dan mohon petunjuk Allah melalui shalat istikharah.

Evi akhirnya menyadari, bahwa untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat butuh lembaga yang representif. Maka, kini dia mulai terjun ke politik dan mengikuti kontestasi Pemilu Legislatif tahun 2019 ini  gunanya untuk menjembatani aspirasi yang belum tersampaikan.

Sebagai seorang aktivis yang selama ini memperjuangkan hak – hak masyarakat yang terzalimi. Terjun ke dunia politik merupakan sebuah keharusan agar kebijakan yang selama ini cenderung mengabaikan hak – hak masyarakat bisa dipengaruhi melalui sebuah lembaga resmi dan memiliki korelasi yang jelas.

Pengusaha muda Kota Padang asal Kuranji ini terjun ke politik atas dasar kebutuhan masyarakat, bukan kebutuhan dirinya secara pribadi. Dia mulai bergumul dengan politik atas dasar desakan dari berbagai elemen masyarakat. Bukan karena untuk memenuhi kebutuhan syahwat politiknya, karena dia memang bukan merupakan politisi yang ambisius.

Dengan mengusung suatu tujuan, menjadi jembatan warga Kota Padang ke pemerintah untuk mengentaskan berbagai persoalan sosial-ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di jalur legislatif.

Kini, Owner dari CV P & D Hana ini maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat lewat Partai Gerindra di Daerah Pemilihan Sumbar 1 yaitu Kota Padang dengan nomor urut 10.

Bersama beberapa tokoh, dia terlibat membangun Forum Tigo Sandiang, guna memperjuangkan hak – hak masyarakat yang sengaja diusik oleh suatu kelompok yang bertujuan untuk menguasai dan memperkaya kelompok mereka sendiri.

"Tak sejengkalpun hak pribadinya yang dia perjuangkan di forum ini, bahkan dia rela menguras energi dan materinya agar hak warga tidak semena – mena dikuasai oleh kepentingan sebuah kelompok", tegas Evi.

Forum ini selalu berada terdepan dan berjuang untuk mempertahankan hak masyarakat di tanah seluas 765 H yang telah dirampas oleh mafia tanah.

Padahal tanah tersebut dihuni oleh warga yang berasal dari suku, tidak saja suku Minang, namun juga ada yang berasal dari suku Jawa, Batak dan berbagai suku yang ada di Indonesia.

Sebagai seorang pengusaha muda yang kini tengah merambah bisnis di bidang distributor dan ritel ini menilai, politik merupakan sistem untuk mencapai sebuah tujuan. Terutama tujuan yang berkaitan dengan pergerakan yang selama ini dilakukannya di beberapa organisasi.

Evi Yandri Rajo Budiman merupakan sebuah jawaban diri minimnya kepedulian generasi baru yang mau bergumul untuk memperjuangkan kehidupan masyarakat yang tengah terjebak dengan kemiskinan dan ketidaktahuan.

Memperjuangkan indentitas sebuah negeri yang mulia hilang tergerus oleh perkembangan zaman, atau menciptakan berbagai inovasi agar ekonomi warga yang tengah terpuruk agar bisa diselamatkan.

Melalui Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX misalnya, Evi Yandri Rajo Budiman mengerahkan segala upaya agar indentitas Nagari Pauh IX yang dulunya sempat hilang bahkan nyaris tenggelam ditelan oleh ketidakpedulian, bisa kembali diselamatkan, dengan cara menyatukan segala perbedaan.

Forum ini tidak sekedar membangun kebudayaan atau memfasilitasi generasi muda di bidang seni tra-disional dan olahraga.

Namun, lembaga ini juga membantu keluarga yang tidak mampu melalui program “Bangun Rumah” dan membina Ukhuwah Islamiyah melalui Safari Ramadhan.

Membangun kawasan wisata, budaya, dan kuliner agar FKAN mampu mandiri secara financial dan memberdayaan UMKM serta membuka lapangan kerja.

Namun, dia tidak mau langkahnya terhenti hanya sebatas membangun sebuah lembaga yang hanya bisa dinikmati oleh warga Pauh IX saja. Dia punya pandangan jauh ke depan, Kota Padang atau bahkan Sumatera Barat harus dibangun dengan kebersamaan, menyatukan apa yang selama ini mulai terpecah akibat hantaman berbagai kepentingan.

Post a Comment

Previous Post Next Post