Islam Mengistemewakan Perempuan

Penulis : Verawati
(Praktisi pendidikan)

Tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari perempuan sedunia (internasional women's day). Para pejuangnya  disebut para feminis. Menurut Wikipedia feminisme adalah adalah sebuah gerakan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan.  Nah... Bagaimana menyikapi hari perempuan ini? Terlebih bagi seorang muslimah. Benarkah ide ini akan menghaus derita perempun?. Bijaknya kita mengetahui sejarah dan latar belakang adanya hari perempuan ini serta bagaimana pandangan Islam terhadap perempuan. 

Sejarah feminis berawal dari Barat pada abad pertengahan. Kala itu gereja berperan sebagai sentral kekuatan, dan Paus sebagai pemimpin gereja, menempatkan dirinya sebagai pusat dan sumber kekuasaan. Sampai abad ke-17, gereja masih tetap mempertahankan posisi hegemoninya, sehingga berbagai hal yang dapat menggoyahkan otoritas dan legitimasi gereja, dianggap seabagai heresy dan dihadapkan ke Mahkamah Inkuisisi. Nasib perempuan barat  tak luput dari kekejian doktrin-doktrin gereja yang ekstrim dan tidak sesuai dengan kodrat manusia.

Doktrin-doktrin tersebut diantaranya adalah pertama, bahwa perempuan adalah sosok ibu dari dosa yang berakar dari setan jahat. Ia adalah penggoda dan perusak laki-laki. Sehingga lebih baik menjauh dari perempuan. Akhirnya banyak dari  para laki-laki memilih tidak menikah untuk menjaga dari kotornya wanita. Kedua, gereja beranggapan bahwa hubungan seksual meski sudah menikah adalah hal yang kotor. Sehingga perempuan dianggap kelas dua dalam segala hal sekaligus hanya dijadikan pemuas nafsu sahwat lelaki semata bahkan dipojokkan dan dihinakan dengan menerima berbagai macam kekejaman.

Sederet kisah pilu dan kelam perempuan masa kegelapan  inilah yang membuat kaum perempuan bangkit memperjuangkan nasibnya. Saat revolusi industri adalah momen tepat mereka  menyuarakan keinginannya untuk hidup bebas dari  kekangan-kekangan. Selanjutnya mereka mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan terbesar dan berpengaruh adalah  dari  Perserikatan Bangsa Bangsa perempuan dengan dikeluarkannya  CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women). Negara dan lembaga serta organisasi-organisasi di dunia terus mendukung gerakan-gerakan perempuan

Mulai  saat itu ide feminisme menyebar ke seluruhan dunia. Termasuk negeri-negeri muslim, Indonesia pun tak luput dari propaganda ide tersebut. Namun satu hal yang perlu kita cermati kesetaraan apa yang mereka inginkan atau kebebasan apa yang mereka inginkan. Inipun masih belum jelas dikalangan mereka para penggiat feminisme sendiri. Sehingga gerakan feminisme ini memiliki banyak aliran.

Itulah sejarah munculnya gerakan feminisme. Lahir dari sebuah sistem hidup yang salah yaitu doktrin gereja yang dibuat manusia. Kini  gerakan feminis masih  terus digembar-gemborkan. Bahkan pergerakannya sudah mampu mempengaruhi pada sebuah kebijakan pemerintah. Namun, lagi-lagi kebijakan tersebut justru membuat perempuan menderita. 

Sebab sistem hidup saat ini sama sekali tidak mampu melindungi perempuan.  Pandangan mereka para kapitalis hampir sama bahwa; hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hanya bersifat seksual. Oleh sebab itu mereka berupaya dengan berbagai macam cara demi menciptakan fakta-fakta dan juga pemikiran-pemikiran yang mengundang hasrat seksual bagi laki-laki dan perempuan. Bagi mereka jika hasrat seksual tersebut tidak segera dipenuhi maka akan mengakibatkan bahaya pada manusia, baik fisik, psikis, maupun akalnya. 

Sehingga para kapitalisme selalu menghadirkan perempuan untuk diIihat kemolekan tubuhnya. Menjadikan perempuan sosok pelaris dagangan dan menjadi pelicin sebuah tender. Kemudian perempuan diigiring keluar rumah untuk diperas tenaganya, menjadi tulang punggung keluarga, dijauhkan dari anak dan suami mereka. 

Fakta yang bisa kita lihat saat ini justru  ide feminisme disetir oleh kaum kapitalisme. Dari perpadun ide batil ini banyak menimbulkan kerusakan khususnya pada wanita sendiri. Kerusakan tersebut diantaranya adalah  menyuburkan praktek lesbian, wanita-wanita di dorong untuk bekerja, wanita barat tidak mau menikah. Kalaupun menikah untuk status sosial saja tapi tidak mau memiliki anak. Kini banyak negara yang jumlah kelahirannya sangat rendah. Diantaranya adalah Swedia, Spanyol, Jepang, Cina, Australia, Jerman, Rumania dan Korea Selatan. Masih banyak hal lain yang mengungkapkan kerusakan ide tersebut. 

Rencana terbaru dari negeri ini adalah akan disahkannya RUU P-KS < rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual>. Ruu ini kental dengan ide absurd para feminisme. Atas nama hak asasi manusia pelampiasan syahwat bejat disahkan. bila terjadi atas sukarela, aborsi legal dengan iming-iming aman, termasuk LGBT < lesbian, gay, biseksual, transgender> adalah hal yang harus diterima. Inilah kebusukan ide   gender tersebut, sehingga perempuan muslim tidak layak merayakan, mengemban dan menyebarkan ide tersebut. Kita harus mencampakkan nya dan tetap berpegang teguh pada Islam ketika ingin menjalankan kehidupan secara harmonis.

Saat sebelum Islam turun di daerah Arab. Kehidupan merekapun merendahkan perempun, tidak diberikan harta warisan, para lelaki berpoligami tanpa batasan istri dan  bahkan bila anak yang lahir adalah anak perempuan maka akan dikubur hidup-hidup. Namun setelah Islam datang, semua kebiasaan bodoh dan rusak tersebut sirna. Islam memuliakan wanita dan menempatkan pada fitrahnya, posisi yang membawa kebahagiaan dan ketentraman. Inilah beberapa pandangan Islam tentang perempuan.

1. Islam memandang bahwa laki-laki dan perempuan sama dihadapan Allah SWT. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai makhluk Allah. Sebagaimana firman Allah SWT

“Hai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah maha mengetahui, maha teliti.” (QS : Al Hujarat, ayat 13)

2. Kedudukan ibu lebih tinggi dari  ayah tiga derajat
3. Melindungi wanita dalam perang. Termasuk juga anak-anak dan orang tua 
4. Mendapatkan bagian warisan
5. Wanita sholehah boleh masuk surga dari pintu mana saja
6. Islam melindungi kehormatan perempuan

Dalam Islam, Allah mengatur perempun untuk menutup aurat agar terhindar dari pandangan syahwat laki-laki. Allah juga mengatur perempuan yang baik dinikahi menurut islam  sebanyak 4 orang maksimal, dengan syarat harus adil. Hal ini bertujuan agar perilaku Jahiliyah tidak terulang lagi, yaitu menikahi wanita sesuka hati sebanyak yang dikehendaki. Sebagaimana terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 59:

“ Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, serta pawa wanita orang-orang mukmin. Agar mereka mengulurkan atas diri mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka mudah dikenal (sebagai wanita muslimah yang terhormat dan merdeka ), sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa maha pengampun lagi maha penyayang. “ (QS. Al Ahzab ayat 59)
             Dan surah An Nisa Allah SWT berfirman :

“ Nikahilah perempuan yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu kawatir tidak bisa berlaku adil maka nikahilah seorang saja. Atau hamba sahaya yang kamu miliki, yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim” (QS. An Nisa ayat 3)

7. Sebagai makhluk social perempuan pun di berikan tugas untuk beramar maruf nahi munkar < berdakwah> serta memuhasabahi penguasa.  Inilah eran strategis peremuan dalam membentuk masyarakat yang taat adaa syariat. Sebagaimana  firman  Allah swt

”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. Ali Imran, 3 : 104)

Masih banyak keistimewaan-keistimewan yang diberikan Islam ada perempuan. Alangkah bersyukurnya para perempuan muslimah yang taat. Karena Islam sangat menghormati dan menghargai hak mereka dengan berbagai keistimewaan yang dijanjikan Allah dalam Alquran dan hadist Nabi. Terlebih jika sistem pemerintahan Islam diterapakkan dalam bingkai khilafah, kebutuhan hajat pokok seperti keamanan, kesehatan, pendidikan serta kebutuhan sandang menjadi tanggungjawab Negara. Negaralah yang akan menyediakan dengan percuma untuk seluruh warganya. 

Perempuan akan menempati singgasananya bersama malaikat-malaikat kecilnya di rumah-rumah mereka. Menjadi madrosah ula bagi anak-anaknya. Tidak lagi dibebankan mencari kebutuhan pokok. Mari bermunajat dan juga berjuang untuk tegaknya khilafah sehingga akan menghapus derita perempuan juga derita manusia secara umum.  Rindu diterapkannya khilafah. 
Wallahua’lam bishoab

Post a Comment

Previous Post Next Post