Nusantara ~ Museum Adityawarman Sumbar sebagai Pembina museum lokal di Sumatera Barat, selalu melakukan evaluasi dan berbenah diri dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang ada. Sebab Provinsi Sumatera Barat sangat kaya akan keragaman potensi keindahan alam, keragaman budaya serta memiliki 15 buah museum lokal yang tersebar di Kabupaten/ Kota. Tentu sangat disayangkan apabila tidak dikelola dan dikembangkan secara professional.
Dan salah satu upaya dilakukan yaitu melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertujuan agar para pegawai tersebut mendapatkan bekal cara melakukan perawatan, perlakuan penyimpanan terhadap benda cagar budaya yang mereka miliki, ucap Noviyanti kepala Museum Adityawarman saat di wawancarai www.nusantaranews.net disela-sela kegiatan acara jumpa Pers ICMITM di Auditorium Gubernur Sumbar semalam.
Kalau melihat dari kacamata pendidikan, maka museum adalah media sumber informasi, tempat belajar dan tempat menggali sejarah peradaban dari suatu daerah. Karena “dimuseumlah bisa kita temukan koleksi dan peninggalan sejarah berupa karya seni, adat, budaya dan foto-foto dari peradaban manusia, yang berfungsi sebagai alat pencerita dan pemberi informasi kepada masyarakat”.
Apalagi dampak dari pelatihan itu telah dirasakan, dengan target 120 ribu pengunjung tahun ini, dalam rentang waktu enam hari saja pada lebaran kemarin, tingkat kunjungan ke museum telah berjumlah 9500 orang pengunjung, kemudian ditambah 1000 orang sewaktu kedatangan pengukuhan gelar Dato Rostin istri Perdana Menteri Malaysia yang berlangsung di museum Adityawarman yang dengan sendirinya akan membawa berkah alat promosi gratis dihadapan 1000 tamu undangan baik dari Sumbar maupun mancanegara, paparnya.
Meski demikian, museum adityawarman juga gencar dalam mempromosikan dirinya, baik melalui website sendiri, melalui media massa dan media cetak, walaupun masih banyak kelemahan-kelemahan dan pembenahan yang perlu dilakukan di museum Adityawarman.
Kondisi saat ini Museum Adityawarman memiliki 6176 koleksi peninggalan sejarah yang tersebar di Sumatera Barat. Dimana 1000 dari koleksi barang-barang peninggalan sejarah ini telah direvitalisasikan kedalam “storage”. Ditambah dengan fasilitas penyediaan Studio Mini dan Audiotorium yang siap menampung 50-70 orang yang akan berkunjung ke museum. mond