Bisnis Sedimen Ala PPK OP BWSS V

nusantaranews.net  Semua bisa jadi uang. Inilah slogan yang disinyalir digunakan PPK OP Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V). Buktinya, sedimen sungai bekas pengerukan dijadikan bisnis untuk mencari kekayaan.

Penggalian sedimen di kawasan sungai Batang Kuranji di Kecamatan Nanggalo Kota Padang tepatnya di jembatan Siteba yang dilakukan BWSS V menjadi ladang uang bagi oknum petinggi di kantor tersebut. Bahkan disinyalir, bisnis seperti ini dilakukan sejak Kalbadri, ST menjabat selaku PPK OP.

Padahal  penggalian pasir sedimen sebenarnya bertujuan untuk pemeliharaan sungai yang sudah dianggarkan oleh APBN. Namun dari hasil pantauan AMT dilapangan terlihat beberapa truk pengangkut pasir berjejeran ditepi sungai untuk membawa pasir.

Dari pengakuan salah seorang sopir, Anto mengatakan, untuk pengisian pasir ke truk dikenakan Rp.40.000,-. Mengenai harga jual pasir tergantung permintaan yang ditentukan.
 
Dan semestinya, hasil buangan clay atau sendimen lumpur bercampur pasir telah disediakan anggaran untuk pembuangannya. Namun mengapa truk pembuangan malah dikenakan biaya ?

Pengawas lapangan dari BWSS V, Jahedar L Tobing menyampaikan,” bahwa anggaran untuk pemeliharaan sungai yang ditentukan di PPK OP itu hanya sebatas administrasi. Jadi pandai-pandai saya mendapatkan dana dilapangan”, ungkapnya saat ditemui dilokasi kerja.

Tobing menambahkan, untuk pembayaran BBM alat berat itu pun saya yang mencarikan dan BBM tersebut dibeli pada SPBU melalui oknum TNI AD,” tuturnya.

Terakhir dia mengatakan bahwa dirinya hanya selaku pekerja dilapangan dan mengenai berapa dana pemeliharaan dari pusat dan harga sedimen dijual, itu urusan PPK OP.

Sementara itu Kalbadri, ST. MT selaku PPK OP BWSS V saat dihubungi dengan selulernya tak pernah diangkat termasuk SMS tak  juga dibalas. rel/amt
Previous Post Next Post