Gubernur Sumbar Resmikan Jembatan Pasia Jambak

Kotapadang, Sumbar, Nn ~ Pemerintah saat ini merupakan satu kesatuan dengan pemerintahan sebelumnya, jadi tidaklah baik jika kita sendiri menjelek-jelekan kepemimpinan yang lama. Saat ini kita telah berhasil menyelesaikan 40 proyek bengkalai dengan multiyear. Jadi jika ada yang bertanya, apa-apa saja yang telah dibuat Irwan Prayitno dan Muslim Kasim selama memimpin Sumatera Barat adalah melanjutkan pembangunan pemerintahan sebelumnya.

Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat meresmikan pembangunan Jembatan Pasir Jambak dan Jembatan Berok Siteba di Kelurahan Pasia Nan Tigo Kota Padang, Rabu pagi (5/2). Hadir dalam kesempatan itu Kadis Prasjal Tarkim. Ir Suprapto dengan jajarannya, Walikota Padang Fauzi Bahar, Kabiro Humas Irwan, S.Sos,MM, Camat, Lurah serta beberapa tokoh masyarakat.

Lebih jauh Irwan Prayitno juga menyampaikan, mungkin gubernur-gubernur terdahulu telah meletakan pondasi awal pembangunan dan pemerintahan sekarang menyelesaikan seperti Jalan Kelok Sembilan yang dimulai sejak tahun 2004 saat ini telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013 lalu. Kemudian Masjid Raya Sumatera Barat yang terus kita bantu penyelesaikannya dan rencana tanggal, 7 Februari 2014 akan dilakukan shof Lounching pelaksanaan Sholat Jum’at perdana, untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Tahun ini dari anggaran APBD Dinas Prasjal tarkim 400 Miliar, 300 Miliyar merupakan kegiatan menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang multiyear, di beberapa daerah di Sumatera Barat. Maka dari itu dukungan dan partsipasi masyarakat amat diperlukan, sehingga kegiatan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat dapat berjalan dengan lancar dan aman, ajaknya.

Irwan Prayitno juga menyampaikan, untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kota Padang, kita akan melakukan proses pembuatan jalan lingkar yang dapat menghubungkan pusat kota dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kendala utama kita saat ini di Kota Padang adalah soal pembebasan tanah yang menjadi kewenangan Pemko Padang, mudah-mudah untuk kegiatan ini masyarakat Kota Padang dapat menyambut baik, sehingga sarana jalan dan jembatan ini dapat menjadi kekuatan kemajuan ekonomi masyarakat Kota Padang.

Pembanguna sarana infrastruktur selain sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga merupakan sarana untuk mengurangi kemacetan, seperti jembatan Berok Siteba yang selama ini terkenal padat dan macet setipa paginya. Namun sejak jembatannya difungsikan , kemacetan dapat berkurang dan memudahkan jalur jalan bagi penguna kenderaan.

Kita berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat sarana infrastruktur ini dengan baik, jika perlu awasi kenderaan yang berbeban berat untuk tidak melintasinya, karena dapat mempercepat kerusakan jembatan dan jalan, himbaunya.

Tokoh masyarakat Pasia Nan Tigo, Fadhli Nafi menyampaikan, pembangunan jembatan Pasia Jambak ini telah membangkitkan semangat masyarakat Pasia Jambak ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan. Jembatan yang diresmikan saat ini, menjadi kebanggaan kami, kita akan merawat jembatan ini agar dapat dimanfaatkan semaksimal dan tahan lama.

Nafi juga menyampaikan permohonan, bahwa kelurahan Pasia Nan Tigo dengan jumlah penduduk 12.520 jiwa , dengan 70 persen masyarakatnya mengantungkan hidupnya pada profesi nelayan. Saat ini baru Sekolah Dasar yang ada, sementara untuk sekolah SMP dan SMA anak-anak kami harus keluar  yang menambah pula ongkos transportasi yang memberatkan hidup masyarakat kami dengan penghasilan pas-pasan.

Dalam pengembangan kepariwisataan di Kota Padang, kami siap mendukung dan memajukan program keparawisataan ini yang juga nantinya dapat memajukan perekonomian masyarakat kami di Pasia Nan Tigo, ujarnya.

Pembangun jembatan Pasia Jambak dan Jembatan Berok ini secara total menelan biaya Rp.20.2 Miliar. Pembangunan kedua jembatan ini dimulai sejak tahun 2008 dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan yang cukup sering terjadi pada jam-jam sibuk. Setelah beberapa waktu sempat terhenti pada tahun anggaran 2012 – 2014 pembangunan jembatan strategis wilayah I diselesaikan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana diharapkan. Zardi
Previous Post Next Post