Pembenahan Objek Wisata Dibatasi Anggaran

Padang, Nn -- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Azwar Siry, SH, MM menegaskan, kemajuan dunia pariwisata di Kota Padang tergantung kepada dua hal, yaitu pembenahan fisik objek wisata dan mental masyarakat dan pelaku industri pariwisata.

"Masih banyak objek wisata kita yang perlu pembenahan, sehingga layak jual dan betul-betul menjadi tempat wisata yang nyaman dan asri. Sebenarnya objek wisata di kota ini layak jual semua, misalnya Pantai Padang, Pantai Air Manis, Pantai Pasir Jambak, Lubuk Tamburuang, Sikayan Balumuik, dan lain-lainnya," ujarnya.

Dikatakan Azwar Siry, keterbatasan anggaran menyebabkan objek wisata tak terbenahi secara maksimal. "Berapa anggaran tahun ini untuk pembenahan fisik saya tidak tahu persis, silahkan tanya kepada Dinas Pariwisata Kota Padang," tukuknya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang, jelas Azwar Siry lagi, tersedot untuk pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran Kota Padang di Aia Pacah. "Kita fokus pada ini dulu, sebab sangat berpengaruh kepada pelayanan terhadap masyarakat," cakapnya.

Akibatnya, banyak sektor lain yang belum mampu terbenahi secara maksimal, termasuk objek fisik pariwisata di Kota Padang. "Keterbatasan anggaran memaksa kita melakukan pembenahan objek wisata seadanya," jelas politisi Partai Demokrat ini.

Lucunya, kata Azwar Siry lagi, keterbatasan anggaran ini menyebabkan Pemerintah Kota Padang mengundang investor untuk berinvestasi di Ranah Bingkuang, tetapi mendapat penolakan pula dari masyarakat. "Ini kan lucu namanya, seharusnya investasi yang masuk kita terima dengan tangan terbuka," tuturnya.

Selain pembenahan fisik objek pariwisata, kata Azwar Siry lagi, mental masyarakat juga harus dibenahi. Masyarakat harus welcom terhadap turis, baik dari mancanegara maupun turis lokal. "Masyarakat harus bikin nyaman mereka yang berkunjung ke objek wisata kita," ujarnya.

Di beberapa tempat, berdasarkan pantauan wartawan media ini, masih banyak terjadi pemalakan di objek wisata, terutama Pantai Padang dengan modus uang parkir. Tak hanya itu, harga jual makanan dan minuman seakan di atas kewajaran. Ini tentu menyebabkan jengahnya pengunjung objek wisata yang ada. Zamri Yahya

Previous Post Next Post