KPMB Enggan Berkoalisi Dengan PKS

Padang, Nn -- Menjelang pendaftaran calon Walikota-Wakil Walikota Padang pada tanggal 1-5 Juli 2013, suhu politik Ranah Bingkuang kian memanas. Masing-masing calon mulai mengeluarkan tenaga ekstra untuk mendapatkan tiket sebagai syarat syah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang. 

Salah satu partai yang dilirik oleh calon Walikota-Wakil Walikota Padang partai non perlemen, salah satunya yang tergabung dalam Koalisi Partai Maju Bersama (KPMB). KPMB terdiri dari gabungan 16 partai non parlemen, yaitu PBR, PMB, PDK, PDP, Partai Kedaulatan, Partai Pelopor, PPIB, PKDI, PPPI, PPDI, Partai Buruh, Partai Merdeka, PNBK, PNI Marhaenisme, PPI, dan PKPB. Total suara sah yang diperoleh ke-16 partai tersebut pada pemilu 2009 adalah 31.571 atau sekitar 9,51 persen.

Ketua KPMB Kota Padang Maruli dari Partai Pelopor Kota Padang, yang didampingi Agustiar dari Partai Buruh mengatakan, secara administrasi KPMB tidak ada masalah lagi dalam mengusung kandidat pasangan calon Walikota/Wakil Walikota, tergantung dengan partai yang akan berkoalisi dengan KPMB.

"Persayaratan siap kami penuhi sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 dan keputusan KPU terbaru 2013 serta keputusan KPU Kota Padang No. 21/kpts/KPU-Kota-003.435095/2013 tentang jumlah kursi dan akumulasi perolehan suara syah partai politik yang mengajukan pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Padang dari partai politik atau gabungan partai politik dalam pemilihan Walikota/Wakil Walikota Padang tahun 2013," jelasnya.

Sampai saat ini, jelas Maruli, sudah ada beberapa calon yang melakukan lobi secara intensif dengan pihak KPMB. "Pembicaraan awal telah kita lakukan dengan beberapa kandidat, diantaranya Fahmi, Yendril, Andre Rosiade, dan beberapa kandidat lainnya. Tapi untuk tahap lanjut tentu perlu pembicaraan lebih serius lagi dalam rangka menjalin ke sepahaman dengan kita," cakap mantan anggota DPRD Kota Padang.

Dari partai-partai yang ada, jelas Maruli, KPMB telah melakukan pembicaraan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hanurani Rakyat (Hanura), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan partai lainnya. 

Ketika ditanya kenapa KPMB enggan mengadakan pembicaraan dengan pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Maruli mengatakan, pihaknya kurang cocok dengan calon walikota yang diusung PKS. "Kami ingin mencari calon alternatif, ketimbang mengusung calon incumbent," ujarnya. Yahya
Previous Post Next Post