DPRD Padeglang Masuk Angin

Nn, Pandeglang -- Mungkinkah DPRD Pandeglang punya nyali untuk mengusut tuntas dan  mengundang BPK dan aparat maupun instansi lainnya terkait kasus  rangka baja SD  Dinas Pendidikan Kab.Pandeglang . Selain itu, juga konon katanya yang akan  diundang juga bidang yang menangani pekerjaan Rehabilitas Gedung Sekolah tersebut.

Hal itu diungkapkan ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Ilma Fatwa usai berdialog dengan para mahasiswa dan pemuda Pandeglang di ruang komisi IV, Senin lalu. Hearing itu dihadiri pula oleh kadisdik Pandeglang dan sejumlah anggota komisi .

“Rencananya, pekan depan kami akan mengundang bidang TK/SD, BPK, konsultan maupun lainnya. Ini untuk membahas mengenai teknis rangka baja,” omdonya.Dia mengatakan, dari hasil investigasi para mahasiswa dan pemuda, disinyalir rangka baja yang ada pada sejumlah sekolah tidak sesuai dengan spesifikasi. Bukan hanya itu, adapula yang hanya berlabelkan SNI sablon. Ini diduga merupakan rangka baja yang tidak sesuai dengan aturan serta papan informasi proyek  SD tidak tertera CV penagungjawab  pelaksana atau konsultan pengawas rehab gedung sekolah yang ada dikabupaten pandeglang ternyata tidak jelas siapa pelaksananya,karena dipapan informasi Cv Pelaksana TIM REHABILITAS GEDUNG SEKOLAH yag melaksanakan pekerjaan rangka baja tersebut, patut diduga Kontraktor  SILUMAN dan Konsultan SILUMAN”.

Sementara dalam acara hariring  Karena Kepala Dinas Pendidikan Pandeglang tidak menguasai hal teknis, jawaban yang disampaikan kadisdik juga tidak memuaskan mahasiswa dan pemuda. Karenanya, perlu pendapat dari konsultan yang memahami teknis rangka baja tersebut dan  ironisnya Kadis juga menjelaskan kepada  para aktivis mana mungkin rangka baja SD mengunakan rel kereta jelasnya dalam acara pada waktu lalu.

Menurut Ilham, salah seorang mahasiswa mengungkapkan, ada rangka baja yang tidak sesuai spesifikasi dan harus diganti. Kenyataannya, pelaksana tidak menggantinya meski sudah diingatkan oleh dinas pendidikan.
“Di beberapa kecamatan, ada sekolah yang rangka bajanya seharusnya diganti agar sesuai dengan spesifikasi, kenyataannya tidak ada pergantian. Lalu dimana pengawasan yang dilakukan oleh Disdik dan siapa yang akan mempertangungjawabkan pelaksanaan rehabilitas gedung ,”Tegasnya.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Tedi Setiadi, salah seorang pemuda lainnya. Dia mengungkapkan, ada dugaan oknum pejabat di Dindik Pandeglang yang terlibat dalam pengkondisian rangka baja kepada suplayer tertentu. Meski baru dugaan,perlu adanya pengusutan lebih tuntas. Hanya saja, oknum tersebut tidak dihadirkan dalam pertemuan ini sehingga permaslahan ini menjadi bias alias tidak ada kejelasan.

“Karenanya, kami menginginkan agar pada pertemuan selanjutnya, oknum tersebut dihadirkan. Tidak mungkin t manajer di disdik sama sekali tidak mengetahui adanya dugaan tersebut,” katanya.

Sementara itu, Kadisdik Pandeglang, Abdul Aziz mengatakan, pihaknya sangat terbuka dalam dialog dengan elemen manapun. Terkait dengan rangka baja, Aziz mengaku sudah melakukan pengawasan secara maksimal.

Dia mengatakan, ada banyak sekolah yang mendapatkan rehab kelas dengan menggunakan rangka baja. Rata-rata, satu sekolah mendapatkan tiga lokal. Adapula sekolah yang sudah selesai dan belum menyelesaikan pembangunan rangka baja tersebut.“Ada kepala sekolah yang menginginkan mundur dari jabatannya karena terganggu oleh ulah oknum LSM dan wartawan yang datang dengan menggunakan motor sambil mengusik-ngusik pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Padahal, kepala sekolah itu ingin agar program itu bisa segera selesai,” Tepisnya

Usai acara Ditempat Terpisah Openk Aktivis PMII dari awal ia sudah menduga terkait dialog tentang temuan dugaan ranka baja SD bermasalah  yang ada dipandeglang pihak DPRD terkesan  omdo,dan  masuk anggin ini bukti ketidak seriusan DPRD komisi IV,dalam menindak atau mengawal dugaan  kasus penyimpangan kebijakan proyek rangka baja SD yang ada dirana Pandeglang ini dan patut diduga DPRD omdo serta konsfirasi dengan Dindik.ujarnya. Iyan,RL
Previous Post Next Post