Tidak Tabu Bagi Perempuan Berpolitik

Nn, Padang -- Berpolitik bagi perempuan tidak hal yang tabu, karena politik merupakan langkah dan upaya orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan umum, yakni cita-cita dan keinginan kesejahteraan masyarakat. Bagi kaum perempuan tentunya bagaimana mensejahterakan kaumnya dalam persepsi yang setara dengan kaum laki-laki.

Ini disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim ketika membuka acara Lokakarya Perempuan Politik Sumatera Barat Tahun 2012, di Padang.  Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Deputi Politik Kementerian Pemberdayaan Perempuan, DR. Darsono Sudibyo, Msi, Kaban Pemberdayaan Perempuan dan KB, Drs. H. Ratna Wilis, Ketua dan pengurus KPPI Sumbar serta pejabat dilingkungan Badan PP dan KB.

Lebih jauh Muslim Kasim menyampaikan, orang minang yang  menganut sistem matrilinial, garis keturunan ibu, jelas melambangkan bagaimana peran kaum ibu diakui keberadaannya sesuai dengan kodrat dan keistemewaannya.  Dalam Islam pun dinyatakan, surga itu dibawah telapak kaki ibu. Dengan demikian jelas peran dan keberadaan kaum perempuan sangat dihargai sepenuhnya.

Saat ini dizaman globalisasi, dan aturan perundang-undangan tentang gender menyebutkan  wajib adanya 30 persen keberadaan perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kondisi saat ini kita melihat penempatan 30 persen kaum perempuan belum sepenuhnya terakomudasi secara baik, oleh karena itu perlu pembinaan dan pengembangan peran kaum perempuan ikut terlibat dalam memajukan keberhasilan pembangunan secara nasional.

Mengingat kesadaran politik perempuan masih rendah, maka peningkatan kesadaran politik perempuan dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui pendidikan dan latihan, mengikuti berbagai sosialisasi yang diselenggarakan berbagai pihak.

Dengan meningkatnya kualitas politikus kaum perempuan yang meningkat akan membawa perubahan dalam rekrutmen oleh elit politik, yang selama ini kurang berpihak. Mengingat jumlah pemilih yang besar dari kaum perempuan, hendak keterwakilan mereka pada tahun-tahun mendatang akan dapat diwujudkan secara baik, harapnya.

Muslim Kasim juga mengingat Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sumatera Barat, agar sedini mungkin dari sekarang mempersiapkan diri secara baik. Mulailah dengan langkah-langkah memperjuangan aspirasi masyarakat tempat tinggal, kemudian hal-hal yang terjadi yang kesemua itu memberikan apresiasi yang baik nantinya dipadangan masyarakat.

Begitu banyak persoalan kaum perempuan yang belum terakomudasi dalam penyelenggaraan pembangunan, untuk tekad, semangat kemajuan perempuan Sumatera Barat mesti terus digelorakan. Kita memiliki tokoh-tokoh perempuan yang hebat, mulai dari Siti Mangopoh, Rasuna Said, Rohana Kudus,  Rahmah El Yunusiyah dan lain-lain.

Mereka-mereka telah membuktikan dan membuka mata kita, kenapa tidak kita lanjutkan perjuangan mereka secara gigih diera demokrasi, dan penyetaraan gender, yang sesungguhnya lebih terjamin, dibandingan dimasa-masa perjuangan tokoh-tokoh tersebut ?!, tantangnya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post