Pembobolan Brangkas Dinkes Terindikasi Direkayasa

Nn, Pandeglang -- Kasus Pembobolan Brankas yang tersimpan di ruang Bagian Bendahara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang dibobol kawanan maling pada Rabu lalu konon katanya. Dari dalam lemari besi tersebut, pelaku berhasil menggondol uang sebanyak Rp 350 juta. Uang ratusan juta itu merupakan gaji untuk  bulan Januari yang diperuntukan bagi pegawai di lingkungan Dinkes setempat, termasuk para tenaga medis kecamatan.

Brangkas keuangan Dinkes terletak dan berada dipojok ruangan bagian keuangan yang disimpan secara permanen,bahkan terbuat dari bata dan digembok dengan kuat.sementara itu berdasarkan informasi yang dihumpun wartawan tidak ditemukan dan belum diketahui, apa jenis  alat yang digunakan pelaku untuk menjebolkan brangkas super padat terbuat dari baja  bahkan secara logika karena brankas terbuat dari  besi padat jangankan untuk memasukan ujung besi atau lingis silet yang begitu tipis tidak akan bisa masuk sangat ironisnya lagi kejadian ini baru dipandeglang brangkas dicongkel ditempat serta lokasi kejadian sekita puluhan  meter dari kantor Mapolres Pandeglang, apa kata dunia dikandang sendiri tidak terungkap ini kejadian sangat luar biasa serta membuat geram berbagai kalangan bahkan setelah dari hasil olah TKP  bahkan  dari kalangan pihak kepolisian sendiri menilai kasus banyak kejanggalannya.

Diperoleh informasi dari berbagai nara sumber, aksi pembobolan brankas di Kantor Dinkes yang jarak nyaris berdempetan dengan kantor  Mapolres Pandeglang kini menjadi asumsi publik kareana ibarat kata kandang macan juga masih nekat pelaku untuk melakukan aksinya,kejadian awal mulanya diketahui Mahfud, salah seorang penjaga kantor Dinkes sekitar pukul 06:00. Saat Mahfud membuka pintu ruangan bagian keuangan, Mahfud kaget melihat kondisi ruangan berantakan. Setelah diteliti ternyata ruangan itu telah disatroni kawanan maling sebab jendela ruangan itu terbuka akibat dibuka paksa katanya”.

Awalnya Mahfud tak mengetahui kalau brankas di ruangan bagian bendahara dirusak dan isinya digondol pelaku. Petugas jaga ini baru mengetahui setelah diberitahui oleh  pegawai bagian keuangan yang datang. Peristiwa itupun ahirnya dilaporkan ke Kepala Dinkes dan selanjutnya dilaporkan ke Mapolres Pandeglang.
Mendapat laporan adanya kasus pencurian itu, jajaran petugas Satuan Reskrim berikut Tim identifikasi segera mendatangi lokasi pencurian pada waktu lalu. Petugas Identifikasi segera melakukan pencarian sidik jari pelaku serta olah TKP dan mengamankan barang bukti yang ada dilokasi. Sejumlah saksipun  diperiksa untuk dimintai keterangan. “Di TKP juga, pihak jajaran kepolisian Polres pandeglang  berhasil menemukan jejak kaki yang diduga jejak kaki pelaku tepat di atas kursi yang berada di bawah jendela yang dibongkar pelaku berserta puntung rokok diatas berangkas tersebut”,

Sementara itu kanit satu IPTU Pakasi Eka ketika, dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya  26/3/12  seraya mengatakan dan membenarkan kejadian  Dugaan Pembobolan Berangkas milik Dinkes terjadi 4/1/12 january lalu dan sampai saat ini kasus masih dalam penyidikan insya allah dalam waktu dekat kasus ini akan ada jawabanya” dan ia juga mengakui atas keterlambatan penaganan  kasus ini serta hal wajar permasalah ini menjadi asumsi publik dan mengundang berbagai tanda tanya dari rekan aktivis,wartawan serta masyarakat yang jelas kami  exra hati-hati mejalani tugas serta sudah maxsimal melakukan tugas kami sebagai pelayan masyarakat tegasnya”.

Ditempat terpisah Kepala Dinkes Pandeglang, Iskandar mengatakan, pihaknya membenarkan peristiwa pembobolan di kantornya itu. “Meski mengalami musibah kebobolan maling, uang untuk gaji pegawai  tetap ia upayakan mencari solusi  karena ada kejadian kemalingan  Uang gaji, kami ganti hasil  dari uang pinjaman koperasi dulu,” kata Iskandar, kepada wartawan bahkan dengan upaya saya mencari solusi atas kejadian tersebut, menjadi rumor atau sebuah fitnah bahwa kejadian ini direkayasa oleh kepala Dinas itu sama sekali tidak benar apa lagi  kejadian pemangkasan 10% terhadap jamkersal,jamkesmas kepada setiap kepala puskesmas  untuk membayar uang yang hilang  itu sama sekali tidak perna saya lakukan apa lagi sampai saya intruksikan untuk melakukan hal itu”bahkan tidak perlu saya berbuat demikian karena dari rekan-rekan pegawai juga banyak yang ingin perpatisipasi untuk membatu meringakan beban atas musibah yang menimpa Dinkes”

“Apa lagi sampai saya merekayasa permasalahan pembobolan brangkas”saya selaku umat islam berani disumpah karena hal itu tidak mungkin bisa saya lakukan”Menurut Iskandar, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus itu kepada pihak kepolisian. “Kami berharap pelakunya segera ditangkap,”dan mendukung penuh untuk mengungkap permasalahan ini dan biar kita tau apakah ada aktor dibalik permaslahan ini ungkapnya”.

Dari kejadian diatas menurut Ketua Aliansi Banten Menggugat Kab. Pandeglang ( Arif ) mengatakan” ia berharap aparat kepolisian mampu melaksanakan tugas dalam menyelesaikan pengusutan kasus ini. Jangan sampai kecurigaan-kecurigaan masyarakat, rekan pers dan lsm akan kejanggalan-kejanggalan yang menyelimuti kejadian pembobolan brangkas milik dinkes, dikuatkan dengan tidak adanya kejelasan terhadap proses penyelesaian perkara yang dilakukan oleh tim ahli dari aparat kepolisian.  Tapi saya meyakini tim tersebut mampu bekerja maksimal tanpa mengurangi profesionalitas dengan menjaga citra aparat penegak hukum.

 Mengenai isu yang berkembang soal adanya keterkaitan kejadian pembobolan brangkas tersebut dengan suhu politik dan pertukaran kursi jabatan pada pemerintahan provnsi banten (arif) mengatakan.” kebenaran hal tersebut akan terjawab oleh hasil akhir dari penyelidikan yang dilakukan aparat penegak hukum, jika hasilnya tidak sesuai dengan isu yang berkembang maka polisi punya sandaran lain dalam melakukan penyelidikan dan kita harus menghargai hasil itu.

Dan saya meyakini akan apapun isu yang berkembang, maka sedikit banyak akan dijadikan acuan bagi aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus ini,agar pihak polres pandeglang tidak seperti kebakaran jenggot atas kejadian diatas, kilahnya ! Iyan. RL

Post a Comment

Previous Post Next Post