Kado Istemewa HUT Kab.Pandeglang

Nn, Pandeglang -- Jelang menyambut Hut Kota Pandeglang 1 April  pandeglang genap berusia 138 sebagai hadiah HUT Kabupaten Pandeglang  Asiyah (32) .wanita  warga Desa Pendana  Kabupaten Pandeglang, Pada Rabu 28 Maret 2012 telah melahirkan bayi yang tidak memiliki kaki, tangan dan lubang anus (Tetra Amelia Sindrom) serta tidak memiliki lubang anus (Atresia Ani). Bayi malang ini lahir menjelang menyambut HUT Pandeglang kondisi bayi sangat memprihatinkan dan perlu perhatian khusus dari medis..

Sementara itu tim medis dr. Nani Nurdiani salah satu tim dokter yang menangani bayi malang ini mengatakan, sejak datang, kondisi bayi ini sudah sangat memprihatinkan. Begitu tiba, tim dokter langsung melakukan tindakan medis dengan memasang oksigen serta infuse untuk memasukkan cairan. Apalagi, bayi tanpa kaki, tangan dan anus ini membutuhkan terapi cairan.

"Selain si bayi memiliki kelainan pada tangan, kaki dan tidak memiliki lubang anus, ia juga menderita sesak nafas, oleh karena itu ia dibantu oksigen untuk bernafas," kata dr. Nani Nurdiani, di ruang perinatologi RSUD Pandeglang,belum lama ini.

Menurut wanita murah senyum ini Selama menjadi dokter, dia mengaku baru kali ini menangani kasus bayi seperti itu, sehingga segala peralatan alat kesehatan (Alkes) yang dibutuhkan, belum tersedia secara lengkap di RSUD-nya. Terlebih, penanganan lubang anus yang membutuhkan pembedahan secara khusus yang harus dilakukan oleh dokter spesialis.

Menurutnya, seharusnya si bayi mendapatkan penanganan special dan ditempatkan di ruang ICU, serta ditangani oleh salah seorang dokter bedah anak. Namun, tambahnya, hal itu tidak tersedia di RSUD Berkah, sehingga harus segera di rujuk ke Rumah Sakit (RS) yang memiliki fasilitas Alkes yang lebih lengkap serta dokter yang lebih bagus.

"Penanganan pertolongan pertama sudah kami coba secara maksimal disini, dengan segala keterbatasan yang kami miliki. Tapi, kami menyarankan agar si bayi segera dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih lengkap dan memiliki alat kesehatan yang lebih canggih," ujarnya.

Pihaknya juga mengkhawatirkan kondisi si bayi, dan tidak bisa menjamin usia hidupnya, "Soal itu, hanya Allah yang tahu. Kami hanya berusaha secara maksimal dan mudah-mudahan mendapatkan mu’jizat dari yang maha kuasa," tambahnya lagi, seraya mengatakan, jika tidak ditangani dengan tindakan bedah lubang anus, khawatir terjadi pengembungan di perut karena tidak ada cairan atau kotoran yang keluar, lalu pengembungan itu akan menekan paru-parunya.

Dilain hal Asiyah, ibu dari bayi malang ini saat ditemui di rumah sakit Pandeglang mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya ke tim medis yang menanganinya. Namun, harapan untuk sembuh dan hidup normal, merupakan harapan terbesar yang didambanya, walau anak ketiganya itu harus tetap tumbuh hidup dalam cacat seumur hidup.

"Saya pasrah dengan kondisi anak seperti itu. Namun saya juga berharap agar anak itu bisa tumbuh sehat dan sembuh dari semua penyakit yang dideritanya," kata Asiah dengan dengan nada lirih menahan sedih.

Asiya juga mengaku ingin membawa anaknya itu ke rumah sakit yang lebih baik, apa bila mendapatkan jaminan dari pemerintah saya sangat bersukur kepada seluruh jajaran pemerintahan pandeglang yang telah menghadiahkan dan telah menjamin menggratiskan untuk anak saya saat ini,Aisyah juga didampingi dari sejumlah relawan, dari sejak berangkat dari Desa Perdana setia mendampingi ketika dipinta komentarnya seputar biaya”Aisyah menjelaskan’.

"Urusan administrasi di Rumah Sakit, saya nggak tahu menahu, katanya di gratiskan. Dan untuk surat surat yang dibutuhkan, juga diurusi oleh rekan-rekan relawan," terangnya.

Kelahiran bayi malang tersebut mengundang perhatian dari berbagai kalangan salah satunya pejabat Dari DPRD Kabupaten Pandeglang Ketua komisi IV Ilma Fatwa bersama sejumlah anggotanya berkesempatan datang menjenguk si bayi, sekaligus membantu kelancaran administrasi untuk bisa segera dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Jakarta.

Pihaknya mengaku sangat  prihatin atas kejadian itu, dan meminta kepada pihak RSUD untuk menanganinya secara serius. "Untuk pasien ini, kami kira butuh penanganan serius. Jangan sampai ada hal-hal yang memberatkan. Kalaupun harus dirujuk ke SRCM, kami minta sesegera mungkin, agar bisa tertolong," tegas Ilma, didampingi sejumlah anggota komisinya.

Dalam kesempatannya pula, atas nama lembaga DPRD Kabupaten Pandeglang, anggota komisi IV Endjat Djatnika menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 10 juta, untuk membantu meringankan beban keluarganya, sekaligus untuk membantu operasional keluarga selama di RSCM atau untuk kebutuhan lainnya.

Sementara itu, sang ayah Bayi malang Pasaoran Silalahi, tidak terlihat. Berdasarkan informasi, yang dihumpun dirinya masih berada di Riau,saat ini belum kembali karena kontrak kerja yang belum membolehkannya pulang. Dan karena masih ada kendala tekhnis yang belum bisa dipenuhi, diantaranya, belum adanya surat keterangan lahir, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan beberapa berkas lainnya yang belum dipenuhi, kemungkinan keberangkatan si bayi ke JKT akan terhambat. Iyan,RL

Post a Comment

Previous Post Next Post