Kerbau Betina Produktif Distanak Pandeglang Tetanus

 Nn, Pandeglang – Pada tahun 2011, Dinas Peternakan (Distanak) Kabupaten Pandeglang sebagai penanggungjawab dan motivator didaerah, telah meluncurkan program penyelamatan kerbau dan sapi betina produktif, dengan memberikan reward terhadap petani atau pemilik hewan yang dianggap berhasil menyelamatkan populasi hewan pedaging.

Dalam prosedurnya, setelah pengajuan proposal dari kelompok masuk ke Distanak Pandeglang, lalu dilakuan cross chek ulang kelapangan, apakah telah sesuai dengan karakteristik masing-masing kelompok dan potensi daerahnya seperti yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani  Citra Manunggal di Desa Sindang Laut Kecamatan Carita Kab, Pandeglang yang di ketuai oleh Sarman. Dimana dialokasikan pembelian  kerbau sebanyak  49 ekor, dengan rincian 35 ekor untuk penyelamatan dan 14 ekor untuk ternak pengganti.

Semetara Mulyantara PPL dari kelompok tani Citra Manunggal kepada wartawan mengatakan, bahwa program IPBP  (program Insentip dan Penyelamatan Betina Produktip) khususnya pada ternak kerbau. Artinya kalau ada ternak kerbau produktif yang hendak dijual masyarakat ke pedagang daging, rumah pemotongan, pasar hewan, atau kepada petani yang lain. Maka harus di selamatkan oleh kelompok tani citra manunggal tersebut.  Selanjutnya kelompok tani akan mengganti  dengan  kerbau yang sudah tidak produktip kepada pemilik kerbau tersebut yang ingin menjual.


Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan. Yang disebutkan dilarang memotong hewan yang dianggap produktif, dan perlunya penyelamatan bagi kelangsungan berkembang biaknya hewan pedaging sapi dan kerbau. ”Pemberian insentif kepada petani atau peternak yang dianggap berhasil dan menyelamatkan populasi hewan, selayaknya mendapat perhatian dari pemerintah,”ujar Onah selaku tim teknis kabupaten Pandeglang ketika di konfirmasi wartawan diruang kerjanya.

Dengan adanya kejadian pada kelompok Citra Manununggal, secara kronologisnya bahwa  adanya laporan dari pendamping kelompok Citra Manunggal pada jam 18,00,Wib pada tanggal 27 Febuary 2012, bawasanya ada salah satu kerbau mengalami sakit dan kemudian bergegas disembelih oleh pihak pengurus kelompok Citra manunggal”  hasil dari diagnose terserang oleh penyakit tetanus sehingga untuk dikomsumsi aman.

Kerbau tersebut mati dikarenakan sakit, dengan hasil diagnosa terserang  penyakit tetanus yang dilakukan  oleh Drh. Tri Subekti ” peluncuran program dengan pendanaan dari APBN tersebut, diperuntukan bagi kelompok tersebar dipandeglang diplot masing-masing kelompok  dengan system pemberian insentive atau reward tegasnya”.

Terkait permasalahan tersebut Aktivis  LSM Mahatidana Kab, Pandeglang Helman Filansyah. SH menyikapi bahwa atas matinya ternak kerbau yang di kelola oleh kelompok tani Citra Manunggal sungguh ironis, dan harus di pertanggungjawabkan secara hukum.  Karena ada indikasi kecurigaan dan  kejanggalan yang harus di ungkap kebenarannya, apakah betul matinya ternak kerbau tersebut karena penyakit atau karena sebab lain tandasnya”.Iyan.RL

Post a Comment

Previous Post Next Post