Kadinkes Sumbar Keluhkan Doktrin Melalui Agama

Nn, Padang – Beberapa menit lalu, Gubernur Sumatera Barat secara resmi membuka acara Seminar Imunisasi Untuk Kesehatan Buah Hati di auditorium Gubernuran. Dalam penyampaiannya, Gubernur memperlihatkan kepeduliannya terhadap kegiatan tersebut. Karena berimunisasi tidak membuat anak- anak menjadi bodoh, cacat, dan lain lain sebagainya.

Hadir pada kesempatan itu Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Prof.dr.Chandra Yoga Adhitama M,Ph, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr.Rosnini Savitri, Organisasi Islam, Ketua LKAAM Sumbar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Rosnini Savitri pada kesempatan itu mengeluh, ternyata dari sekian banyak program kesehatan, hanya imunisasi yang mendapat kendala. (Baca : Imunisasi Bukittinggi Tertinggi)

Salah satu penyebabnya adalah berkembangnya mitos-mitos negatif di masyarakat, bahwa dengan imunisasi, dapat berakibat anak menjadi cacat atau meninggal. Ironisnya mitos ini berkembang melalui doktrin agama yang sengaja dilakukan oleh kelompok tertentu, dengan memberikan ceramah di beberapa tempat.

Dengan atas dasar itulah perlu disikapi, kita kumpulkan pemuka pemuka agama, masyarakat untuk bersosialisasi dan mendapatkan informasi yang benar tentang pelayanan imunisasi yang ditinjau dari sudut pandang kesehatan, kedokteran, agama dan adat.(Baca :Imunisasi Mentawai Terendah)

Ketua LKAAM Sumbar M.Sayuti Dt Rajo Panghulu dalam makalahnya menerangkan bahwa, imunisasi berangkat dari kearifan lokal dan tidak perlu dipermasalahkan yang menjadi kebijakan daerah setempat.

Imunisasi memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, sehinga kita dapat tahan dari berbagai serangan penyakit, “ tahan angek jo dingin “. ucapnya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post