Delapan Museum se Sumatera Pameran Bersama

Nn, Padang -- Salah satu upaya mengimplementasi Gerakan Nasional Cinta Museum dan Visit  Museum Year 2010-2014, direncanakan Rabu (28/9) delapan Museum yang ada di Provinsi Sumatera, akan menggelar pameran bersama dengan tema “Islam dalam Keragaman Sejarah dan Budaya Sumatera”. Dimana pada pelaksanaan tahun 2011 ini, Museum Adityawarman Provinsi Sumatera Barat ditunjuk sebagai tuan rumah.

Ini dijelaskan kepala museum Adityawarman Drs.H. Muasri saat ditemui wartawan nusantaranews.net diruang kerjanya beberapa jam lalu.

Dari pameran ini, lanjut Muasri, kedelapan museum akan menampilkan berbagai jenis koleksi dari masing-masing Museum, seperti  koleksi foto religi dan upacara Khekhat Akin yang berasal dari Provinsi Lampung. Dengan ciri khas, bentuknya segi empat, warna dasar merah hati dan ditengahnya tertera ayat-ayat Alqur’an. Adapun penggunaannya dipergunakan sebagai penutup bahu bahu penganten pria.

Kemudian piring hias dari Provinsi Bengkulu, yang terbuat dari teknik roda putar dengan bahan kaolin kapur. Lalu foto arsitektur Masjid Azizi yang proses konstruksinya dimulai pada tahun 1320 H (1899 M) dimasa pemerintahan Sultan Langkat Haji Musa. Dan baru selesai dibangun pada tahun 1902 oleh putranya Sultan Abdul Azizi Abdul Jalil Rahmad Syah.

Untuk karya seni, Provinsi Jambi akan menampilkan koleksi foto Destar yang dihiasi kaligrafi yang
dipergunakan untuk hiasan dinding atau pengikat kepala. dari Provinsi Aceh menampilkan naskah-naskah Islam yang ditulis dengan gaya bahasa arab melayu. Provinsi Riau dengan Numismatika atau koleksi foto uang petik yang terbuat dari timah dan yang terakhir yaitu Sigilografi cap milik M.Syeh yan terbuat dari logam kuningan.

Masuknya agama Islam ke Indonesia sejalan dengan adanya hubungan dagang. Bahwa sejak awal Masehi
telah berlangsung hubungan dagang antara timur (China) dengan barat (India dan Asia Barat) baik melalui darat maupun laut. Dari negeri China dan wilayah Indonesia Timur, kapal-kapal dagang memasuki Selat Malaka, kemudian berlayar mengarungi Samudera Hindia selanjutnya menyusuri pesisir India, Teluk Persia, laut Arab, laut Merah diteruskan ke Eropa melalui laut tengah.

Para pedagang muslim yang datang dari Arab, Persia, Gujarat dan India sambil berdagang mereka juga memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat. Agama Islam terus berkembang di berbagai wilayah di Sumatera, hal ini ditandai dengan munculnya kerajaan bercorak Islam di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Minangkabau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan yang pertama menganut agama Islam di Indonesia dengan Pasai sebagai pusat pengembangan dan  perdagangan para pedagang Islam.

Agama Islam yang mudah diterima masyarakat Sumatera juga  terjadinya akulturasi budaya dengan kebudayaan masyarakat Sumatera. Secara perlahan  mengenal dan menyerap kebudayaan bernuansa Islam. Namun unsur-unsur lama  yang merupakan bagian dari kebudayaan Hindu-Budha tidaklah luntur semuanya  sebagian masih ada yang melekat dan berakulturasi  dengan kebudayaan yang bernuansa Islam.

Oleh karenanya, melalaui pagelaran ini, masyarakat dapat mengetahui peninggalan sejarah dan keragaman budaya yang berhubungan dengan Islam di Sumatera. Agar dapat dipahami, serta dikaji kembali nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah dan budaya Islam oleh masyarakat terutama generasi penerus, harapnya. **

Post a Comment

Previous Post Next Post