Gubernur Irwan Prayitno Resmikan Gedung Baru SD Agnes Teresia

Nusantaranews, Padang -- Pendidikan, kerja keras, kesungguhan dan keimanan merupakan sesuatu yang utama dalam memajukan pembangunan Sumatera Barat dari kebangkitan bencana yang telah terjadi. Bencana datang dari Allah SWT, tak seorangpun bisa menunda ataupun menghentikannya, namun kita mesti terus berdoa dan bertawakal, karena akan ada hikmah dibalik semua ini.

Ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat saat meresmikan gedung sekolah baru SD Agnes Teresia Padang, Minggu ( 20/3). Hadir Sekdako Padang Drs.Emzalmi, Dandim, Kadis Pendidikan Drs. Busharman Bur, MM. Donatur Djunaidi Perwata, Perhimpunan HBT, HTT Padang, Keuskupan Padang.

Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, semangat membangun kembali sarana dan prasarana sekolah infrastruktur setelah kejadian bencana gempa merupakan sebuah beban yang amat berat bagi pemerintah Sumatera Barat yang hanya memiliki APBD yang amat kecil, serta juga keterbatasan APBN, namun berkerkat kepedulian antar sesama, tanpa melihat status sosial kita perlahan-lahan dapat menyelesaikan satu demi satu. Kita yakin semua kegiatan rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana gempa akan dapat dituntaskan dalam waktunya.

Ada hal yang menarik yang disampaikan Panitia Rehabilitasi Gedung Soewinto, dengan keimanan semua amanah dan tanggungjawab membangun kembali gedung-gedung yang rusak maupun hancur dapat diselesaikan. Usaha dan kerja keras merupakan sebuah motivasi, dimana dengan keimanan semua beban dapat dituntas atas kehendak Nya. Hal yang tidak mungkin atau berat menjadi seakan-akan lebih ringan dan mudah dalam urusannya.

Selain itu kita juga mendengar semangat bapak Djunaidi Perwata yang dengan gampang dan spontan mau memberikan bantuan, ibarat sebuah air sumur saat ditimba, tidak akan mengurangi isi air sumur itu, malahan air sumur itu akan tetap bersih dan terjaga fungsi, bergitu juga pada saat kita memberikan sumbangan atau bantuan harta, ungkapnya.

Irwan Prayitno juga menegaskan, pembangunan dan pengembangan pendidikan merupakan tugas kita bersama di daerah ini. Ini semua demi keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Dengan pendidikan kita akan mampu melahirkan generasi yang baik, berkarakter, berbudi pekerti serta berilmu pengetahuan, sebagai kebanggaan kita bersama.

Dahulu kita mendengar dan melihat betapa SMP Maria dan SMA Donbosko telah menciptakan orang-orang yang sukses dan berkemampuan dimasa lalu, namun kita dari pengamatan kita saat ini ada penurunan. Oleh karena itu kita perlu mengingatkan dan kembali memberikan perhatian, bagaiaman semua itu kembali bangkit dengan skala kualitas yang lebih baik lagi dimasa datang, harapnya.

Ketua Panitia Rehabilitasi Gedung Soewinto dalam laporannya menyampaikan, pembangunan kembali gedung sekolah dan lai-lain bertujuan adalah untuk menghidupkan kegiatan belajar mengajar, keagamaan dan kegiatan sosial kemasyrakatan lainnya. Selain itu kita juga mengharapkan mutu dan kualitas pendidikan di Sumbar dapat kembali baik, sehingga anak-anak kita tidak kalah dengan yang lainnya di saat persaingan globalisasi ini.

Dari awal kami sesungguhnya ragu dan tidak masuk akan melihat 23 gedung rusak, 12 bangunan runtuh dan butuh biaya 100 Miliar untuk pembangunan kembali. Namun berkat dukungan kawan-kawan, pemerintah daerah, donatur dan niat ikhlas serta keimanan kami semua menjadi mudah dan tidak percaya semua itu dapat kita wujudkan pembangunan untuk semua gedung tersebut.

Saat bapak Djunaidi mau-maunya saja membantu pembangunan SD Agnes Teresia  secata utuh yang biaya sangat besar, hingga saat ini siap kami tidak sangup menghitung dana yang dikucurkan dalam pembangunan fasilitas sekolah ini. Hanya satu yang kuat dalam ingat kami, kata-kata nasehat bapak Djunaidi Perwata, “ sukses itu karena banyak menyumbang “, ujarnya

Soewinto juga menambahkan 23 bangunan dan 12 gedung yang rubuh sebahagian besar telah terlaksana dengan baik sementera beberapa gedung dalam penyelesaian pembangunannya. SD Agnes Teresia yang diresmikan saat ini berdiri diatas tanah 1600 m2, terdiri dari 3 lantai dengan 10 ruang kelas dan diatasnya juga sebagai shelter.

Jika dahulu saya sekolah disini masih berlantaikan tanah telah menjadikan seorang Insyiur, maka untuk gedung seperti saat ini akan lahir banyak professor yang berkualitas tinggi, harapnya. Zardi 

Post a Comment

Previous Post Next Post