Empat Pelajar SMK Adzkia Di Amankan

Nusantaranews, Padang -- Andre Putra (18), Andika Saputra (18), Irsyad Suhanda Zein (17), Laraziv Matador Natsir (15), keempat pelajar tersebut di amankan karena diduga terlibat tawuran di depan SMK adzkia Jalan Belanti Khatib Sulaeman Padang. Sekitar pukul 10.00 Wib.  Dari keempatnya polisi berhasil menyita senjata tajam (sajam) bentuk sabit yang tersimpan di dalam tas sekolahnya.

Menurut Andika Putra di ruang penyidik dia membenarkan adanya tawuran di sekolahnya. Awalnya mereka mendengar ada segerombolan pelajar yang tidak dikenal datang menyerang sekolahnya, selain melempar batu, mereka juga melempar bom molotov ke dalam lingkungan sekolahnya. Setelah melmparkan bom mereka langsung kabur. Sehingga mereka masih terus berjaga-jaga di sekolahnya. Polisi yang mendengar berita tersebut langsung ke lokasi kejadian, namun ketika sampai aksi tawuran tersebut sudah selesai. Namun polisi mesih terus mencari siswa yang berkumpul di lokasi tersebut.

"Kami sedang belajar didalam ruangan,tiba-tiba kami mendapat kabar bahwa sekolah kami di serang oleh orang yang tidak di kenal, kontan saja kami keluar", terang Andika.

pengakuan Laraziv , ia membawa Sajam itu untuk membela diri.  Alasannya, karena saat ini marak terjadi  aksi tawuran hingga adanya kejadian pencatukan atau penusukan. Karena tidak mau menjadi korban, Laraziv pun nekat membawa Sajam ke sekolahnya. "Dari pada saya yang kena tusuk,  lebih baik saya mebawa ini sebagai jaga diri," ungkap Laraziv dari balik sel tahanan.

Menurut Kapolsek Padang Utara Kompol M Yudi Sulistiyo, anggotanya menemukan keempat pelajar tersebut di belakang sekolah, selain empat tersangka ini juga ada bebrapa rekan mereka yang berhasil kabur ketika mengetahui petugas datang."Kami menemukan senjata tajam jenis sabit di dalam tas mereka", ungkapnya.

Ditambahkannya, yang membawa sajam akan di proses menurut hukum yang berlaku, KUHP Undang-undang darurat RI, No 12, Tahun 1951, tentang kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman 10 tahun penjara. Sementara ketiga pelajar lainnya dikembalikan kepada orang tuanya setelah diberikan pembinaan dan perjanjian tidak akan melakukan kasus yang sama. Vivi



Post a Comment

Previous Post Next Post